Curhat Cak Imin Disemprot Istri Tiap Pulang Kerja Gara-Gara Judi Online: Apa Gunanya Kamu Jadi Menteri
Cak Imin mengungkapkan ocehan seperti itu membuatnya terus berpikir bagaimana cara memberantas judi online dari Tanah Air.
Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) Muhaimin Iskandar berkelakar dirinya kerap dimarahi oleh istrinya karena belum mampu memberantas judi online di Indonesia.
"Saya sendiri kalau pulang kerja istri saya marah-marah terus, 'Apa gunanya kamu jadi menteri kalau judi online enggak bisa diatasi'," katanya usai mengunjungi pasien rehabilitasi kecanduan judi online di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta, Jumat (15/11).
Cak Imin, sapaan akrabnya, mengungkapkan ocehan seperti itu membuatnya terus berpikir bagaimana cara memberantas judi online dari Tanah Air.
Dia menilai bahwa judi online merupakan bencana sosial berskala nasional, di mana gotong-royong dan bahu-membahu seluruh pihak penting untuk dilakukan dalam menanggulangi hal ini.
"Saya mengajak seluruh pihak, ayo kita bahu-membahu mengatasi ini dan Presiden, Pak Prabowo mengamanatkan kepada saya dan seluruh anggota kabinet untuk bahu-membahu mengatasi persoalan judi online ini," ujarnya.
Oleh karenanya, Cak Imin menegaskan pihaknya berkomitmen untuk menekan dan menyelesaikan persoalan judi online melalui koordinasi dengan berbagai kementerian dan lembaga terkait.
Namun demikian, dirinya juga mengharapkan komitmen yang sama juga diwujudkan oleh semua pihak, baik pemerintah, tokoh masyarakat, kampus, tokoh-tokoh agama, lembaga pendidikan, tokoh masyarakat, dan rakyat pada umumnya agar permasalahan terkait judi online di Indonesia dapat terselesaikan dengan baik dan cepat.
"Judi online ini betul-betul national disaster ya, kerusakan nasional yang harus kita atasi bersama. Jadi, bukan hanya tanggung jawab sebagai menteri," tutur Cak Imin, dikutip dari Antara.
Diketahui, tidak kurang dari sebanyak 8,8 juta masyarakat Indonesia telah menjadi korban atau pelaku dari judi online, di mana sebanyak Rp900 triliun mengalir ke luar negeri setiap tahunnya karena hal ini.