Curhat Kusnadi Staf Hasto Kristiyanto Usai HP, ATM & Buku Tabungan Disita KPK: Tak Bisa Nafkahi Keluarga
Tidak hanya ponsel yang disita, Kusnadi juga mengaku sempat dibentak saat menjalani introgerasi oleh penyidik di lembaga antirasuah.
Kusnadi mendatangi Komnas HAM dan menjelaskan perlakuan yang dianggapnya tak baik saat mendampingi Hasto diperiksa.
Curhat Kusnadi Staf Hasto Kristiyanto Usai HP, ATM & Buku Tabungan Disita KPK: Tak Bisa Nafkahi Keluarga
Staf Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, Kusnadi mengatakan, tak hanya alat komunikasi yang disita oleh Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Rosaa Purbo Bekti. ATM serta buku tabungan miliknya juga disita.
Hal ini dikatakan Kusnadi usai membuat laporan ke Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) bersama dengan sejumlah kuasa hukum, Rabu (12/6).
"Ada (barang pribadi disita) ATM sama buku tabungan yang isinya juga enggak seberapa, enggak ada Rp1 juta," kata Kusnadi.
Usai ATM serta buku tabungan disita, Kusnadi mengeluh kesulitan memberikan nafkah kepada keluarga atau anak dan istrinya.
"Sampai sekarang belum, belum bisa menafkahi, karena kemarin juga saya ponselnya disita juga," ujarnya.
Kusnadi Dibentak Penyidik
Sebelumnya, Kusnadi menyambangi Kantor Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), Jakarta Pusat. Dia datang untuk melaporkan kejadian yang ia alami saat menemani Hasto diperiksa oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada 10 Juni 2024.
Alat komunikasinya disita saat mendampingi Hasto ketika menjalani proses pemeriksaan di KPK.
Tidak hanya ponsel yang disita, Kusnadi juga mengaku sempat dibentak saat menjalani introgerasi oleh penyidik di lembaga antirasuah.
"Diinterogasi. dibentaknya 'Sudah kamu diem aja'. Cuma kan saya orang biasa, saya takut. Pertanyaannya, hp siapa? Ini punya siapa, punya siapa, barang siapa?," kata Kusnadi kepada wartawan di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Rabu (12/6).
Ternyata, tidak hanya dibentak untuk disuruh berdiam saja. Melainkan juga menanyakan atau memastikan jika Kusnadi beragam Islam.
"Kamu orang Islam kan?" Gitu. 'Kamu tahu kan kalau bohong?' Gitu. 'Bohong itu di neraka itu bahaya, berat'," ujarnya.
"Ya ditanya barang ini. Sama ditanya keberadaan Harun Masiku. Saya jawab tidak tahu. Terus dia bilang 'Kamu jangan bohong'," sambungnya.