Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Curhat Pengelola Wisata Batu di Tengah Dampak Larangan Mudik

Curhat Pengelola Wisata Batu di Tengah Dampak Larangan Mudik Wisata Batu. ©2021 Merdeka.com

Merdeka.com - Kendati dalam suasana Libur Lebaran Idul Fitri, pengelola Wisata di Kota Batu mengaku tidak memetik 'panen' seperti masa normal sebelumnya. Suasana pandemi dan larangan mudik dirasakan berdampak besar bagi tingkat kunjungan wisata di Kota Batu,

“Setahun itu ada tiga liburan, libur tahun baru, libur Lebaran dan libur sekolah. Kita sudah melewati itu semua. Jadi harapan kita di libur Lebaran mendapatkan pengunjung, pupus sudah harapan itu,” ungkap Titik A Riyanto, Marketing Manager Jatim Park Group di Batu, Minggu (16/5).

Seharusnya minggu-minggu seperti ini menjadi panennya tempat pariwisata di Batu dan sekitarnya. Bahkan puncaknya itu biasanya menjelang hari mulai aktif bekerja atau Senin. Semua itu tidak mungkin lagi terjadi di saat masa pandemi seperti sekarang ini.

Orang lain juga bertanya?

“Karena ini situasi pandemi dan ada pembatasan wilayah, kita bisa lihat kondisinya seperti apa,” ungkapnya.

Jatim Park Group mengelola sejumlah tempat wisata besar di Kota Batu, yakni Jatim Park 3, Jatim Park 2 (Secret Zoo), Jatim Park 1 (Museum Tubuh), Museum Angkut dan Batu Love Garden (Baloga).

Titik mencontohkan, rata-rata kunjungan wisatawan saat H+1 tidak melebihi 1000 orang pengunjung. Padahal saat normal bisa mencapai 6 ribu per park atau 30 ribu untuk semua Jatim Park Grup.

Selama pandemi Jatim Park 2, hanya dikunjungi 600 orang, sementara Jatim Park 1 cuma 107 orang. Padahal biasanya melebihi 2 ribu orang pengunjun.

“Baloga yang agak lumayan cukup tinggi di hari pertama, sekitar 700-an orang. Itu paling tinggi, mungkin karena dipengaruhi faktor masih baru,” katanya.

Tidak dipungkiri pembatasan atau larangan mudik mempengaruhi tingkat kunjungan para wisatawan. Karena memang wisatawan di luar zona II (Malang Raya, Pasuruan dan Probolinggo) dilarang ke Kota Batu.

“Pasti berpengaruh, kedatangan tamu hotel juga berpengaruh,” tegasnya.

Walaupun sebenarnya juga sudah diantisipasi sebelumnya. Dua pekan sebelumnya, promosi digencarkan di segmen lokal Malang Raya, Probolinggo dan Pasuruan.

“Kami memaklumi kebijakan pemerintah, karena ini yang terbaik untuk kita semua. Memang memprihatinkan, wisatawan yang datang ke tempat kami orang-orang lokal Malang Raya, Pasuruan dan Probolinggo," urainya.

(mdk/ded)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Megawati Kritik Pariwisata Bali Amburadul, Begini Respons Koster
Megawati Kritik Pariwisata Bali Amburadul, Begini Respons Koster

Megawati Soekarnoputri menyinggung pengelolaan pariwisata Bali yang tidak terkontrol.

Baca Selengkapnya
Bangkit Pasca Pandemi, ASITA Bali Hadapi Tantangan Digitalisasi
Bangkit Pasca Pandemi, ASITA Bali Hadapi Tantangan Digitalisasi

Tantangan terbesar yang dihadapi saat ini adalah adanya digitalisasi dalam pemasaran dengan adanya layanan pembelian tiket secara online.

Baca Selengkapnya
BKSAP DPR Dorong Pengembangan Pariwisata di Perbatasan, Ini Langkah yang Perlu Dilakukan
BKSAP DPR Dorong Pengembangan Pariwisata di Perbatasan, Ini Langkah yang Perlu Dilakukan

BKSAP DPR Dorong Pengembangan Pariwisata di Perbatasan, Ini Langkah yang Perlu Dilakukan

Baca Selengkapnya
Waspada Potensi Longsor di Jalur Kereta Api saat Arus Mudik Lebaran
Waspada Potensi Longsor di Jalur Kereta Api saat Arus Mudik Lebaran

Menhub minta KAI melakukan ramp check secara menyeluruh agar perjalanan selamat.

Baca Selengkapnya
Pilunya Wisata Situ Cikoncang di Lebak, Dulu Ramai Pengunjung Kini Sepi
Pilunya Wisata Situ Cikoncang di Lebak, Dulu Ramai Pengunjung Kini Sepi

Padahal di sini terdapat fasilitas lengkap seperti dermaga yang estetik, hingga perahu kayuh

Baca Selengkapnya
Antisipasi Kepadatan Arus Mudik di Gilimanuk-Ketapang
Antisipasi Kepadatan Arus Mudik di Gilimanuk-Ketapang

Penambahan buffer zone untuk mengantisipasi antrean kendaraan yang hendak menyeberang.

Baca Selengkapnya
Niat Lihat Lautan Awan Malah Lautan Manusia, Momen Para Wisatawan Ramai Berkunjung ke Dieng Ini Curi Perhatian
Niat Lihat Lautan Awan Malah Lautan Manusia, Momen Para Wisatawan Ramai Berkunjung ke Dieng Ini Curi Perhatian

Para pengunjung tampak memenuhi area wisata dataran tinggi Dieng.

Baca Selengkapnya
Wisatawan Asal Jaktim Meninggal Imbas Macet Horor di Puncak, Pj Bupati Bogor Sampaikan Bela Sungkawa
Wisatawan Asal Jaktim Meninggal Imbas Macet Horor di Puncak, Pj Bupati Bogor Sampaikan Bela Sungkawa

Rizky menduga wanita paruh baya itu memiliki penyakit bawaan atau komorbid.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Sandiaga Uno: Berwisata di Indonesia Saja
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Sandiaga Uno: Berwisata di Indonesia Saja

Meningkatnya Covid-19 di Singapura, Menteri Sandiaga Uno mengimbau agar masyarakat berwisata di Indonesia saja

Baca Selengkapnya
4 Fakta Taman Nasional Baluran Tutup Sebulan Penuh, Buka Kembali 16 Februari 2024
4 Fakta Taman Nasional Baluran Tutup Sebulan Penuh, Buka Kembali 16 Februari 2024

pihak pengelola Balai Taman Nasional Baluran mengambil kebijakan untuk menutup sementara destinasi wisata ini selama sebulan.

Baca Selengkapnya
Tak Cuma Puncak, Ini Deretan Tempat-tempat yang Juga Tak Kalah Macetnya Sampai Bikin Merinding
Tak Cuma Puncak, Ini Deretan Tempat-tempat yang Juga Tak Kalah Macetnya Sampai Bikin Merinding

Macetnya jalanan saat libur panjang Maulid Nabi Muhammad SAW kemarin, tampaknya tidak hanya di jalan raya tapi juga di gunung bahkan arung jeram.

Baca Selengkapnya