Dari mencangkul di sawah, Kakek Kurtubi berangkat naik haji
Merdeka.com - Keuletan Imam Kurtubi (71) dalam bekerja patut dicontoh. Di tengah panas terik, Kurtubi tak pernah mengeluh. Ia bekerja dengan ikhlas untuk menafkahi keluarga dari hasil panen di kebun dan sawahnya di wilayah Kota Batu, Jawa Timur.
Berangkat pagi, pulang sore. Begitu setiap hari dijalani Kurtubi. Terkadang berangkat ke sawah bersama sang istri, Roikatul Kurtubi.
Tak banyak uang hasil dari panen sawah. Tapi niat keduanya untuk berangkat naik haji begitu kuat. Dalam hatinya, ia yakin, asal ada niat pasti ada jalan. Ia juga menekankan, asal ada usaha dan doa.
-
Bagaimana cara orang berhaji? Biasanya, ada serangkaian acara yang dilakukan menjelang seseorang menunaikan ibadah Haji. Salah satunya yakni momen berpamitan kepada sanak, saudara, hingga orang-orang terdekat.
-
Bagaimana Mahruf menabung untuk haji? Walaupun penghasilannya tidak besar, Mahruf tetap bersemangat untuk menyisihkan pendapatannya demi bisa melihat Ka’bah secara langsung.'Saya sangat bangga, dan haru bisa berangkat haji tahun ini,' kata Mahruf, mengutip YouTube Fokus Indosiar, Selasa (7/5).
-
Siapa yang menabung selama 22 tahun untuk haji? Mahruf sampai detik ini masih tidak menyangka bisa berangkat haji sebentar lagi. Sebelumnya ia sudah menabung selama 22 tahun sejak 2002 silam dari penghasilannya sebagai penjual gorden keliling.
-
Kapan orang berhaji? Melansir dari berbagai sumber, Senin (6/2/23), berikut ulasan selengkapnya untuk Anda mengenai 25 kata-kata naik haji dengan sarat doa dan harapan mulia.
-
Bagaimana cara Mahrun menabung untuk haji? Upaya Mahrun selama puluhan tahun menyisihkan pendapatannya untuk menabung agar bisa pergi haji berbuah manis. Sebagai pembuat stempel lokasi usahanya sering berpindah tempat karena digusur.
-
Apa yang dimaksud dengan haji? Haji secara istilah adalah menyengaja berkunjung ke Baitullah, di Makkah untuk melakukan ibadah pada waktu dan cara tertentu serta dilakukan dengan tertib.
Setiap kali panen, ia selalu sisihkan hasilnya untuk ditabung. Doa dan usaha terus dilakukan tiap hari. Tepatnya pada 2017, Kurtubi dan istri akhirnya mampu menunaikan ibadah haji. Alhamdulillah.
Wajah Kurtubi dan Roikatul begitu bahagia saat selesai menjalani seluruh proses ibadah haji. Saat ditemui di Paviliun 3 Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz Madinah, Arab Saudi, menjelang pulang ke Tanah Air, Kurtubi bercerita sedikit tentang perjalanan spiritualnya selama di Makkah dan Madinah.
"Alhamdulillah semua berjalan lancar. Tidak ada halangan apapun. Ibadahnya lancar semua," kata Kurtubi dengan wajah semringah, Rabu (20/9) malam.
Saat di depan Kabah dan Arafah, ia mendoakan agar seluruh keluarganya juga berkesempatan berhaji. "Dan selalu diberi kesehatan," ujarnya.
Meski usianya sudah tak muda lagi, Kurtubi masih tampak segar. Perjalanan ibadah haji yang panjang ia jalani dengan lancar. Mungkin karena sang kakek sudah terbiasa bekerja keras. Fisiknya ditempa alam.
"Saya tiap hari ke sawah, nyangkul. Ini tangan saya kasar," katanya sambil menunjukkan telapak tangannya.
Dari kisah Kurtubi ada pelajaran yang bisa dipetik. Di tengah keterbatasan keuangan, sang kakek tetap bisa berangkat haji bersama istri. Momen yang dirindukan semua orang muslim, berangkat haji bersama pasangan hidup. Asal ada niat kuat disertai doa dan usaha, yakin pasti akan ke Tanah Suci. Demikian pesan Kakek Kurtubi.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mbah Suhriyeh mengaku tidak mendapatkan banyak uang. Hanya sekitar Rp30-40 ribu perhari saja.
Baca SelengkapnyaPasutri ini bisa berangkat ke Tanah Suci berkat rajin menabung
Baca SelengkapnyaKisah Supartono, pemulung dan tukang becak asal Ponorogo yang berangkat haji tahun ini.
Baca SelengkapnyaMenabung sejak 1996, pada tahun 2012 mereka berhasil mendaftar sebagai calon jamaah haji.
Baca SelengkapnyaMbah Tono sudah 26 tahun menabung untuk berangkat haji
Baca SelengkapnyaIa memiliki tips khusus agar bisa naik haji meskipun penghasilan tak menentu.
Baca SelengkapnyaBerkat kesabarannya selama bertahun-tahun, ia sebentar lagi bisa melihat Ka'bah secara langsung di usianya yang menginjak usia 73 tahun.
Baca SelengkapnyaJuru parkir ini membuktikan berangkat haji bisa tak hanya bisa dilakukan oleh orang kaya
Baca SelengkapnyaShohib mengungkapkan rasa syukurnya bisa ke Baitullah karena hidupnya sebagai nelayan serba pas-pasa
Baca SelengkapnyaAwalnya ria yang hanya berprofesi sebagai pencari rumput ternak ini, biaya untuk berhaji ibarat langit dan bumi. Sulit dibayangkan olehnya.
Baca SelengkapnyaIa sudah lama ingin daftar haji, tapi baru tercapai saat usianya 94 tahun.
Baca SelengkapnyaMeski kondisi tubuhnya sudah tak sekuat saat muda, nenek 69 tahun ini sangat antusias menuju Tanah Suci.
Baca Selengkapnya