Data 4 Pengawas Pemilu di Bali Meninggal Selama Pemilu 2019
Merdeka.com - Empat pengawas Pemilihan Umum (Pemilu) di Bali meninggal dunia saat menjalankan tugas. Selain itu, empat orang juga dikabarkan sakit.
"Tadi terakhir yang meninggal ada empat dan yang sakit ada (4) orang," kata Koordinator Divisi Penyelesaian Sengketa Bawaslu Bali I Ketut Rudia, Denpasar, Senin (20/5).
Dari data yang didapat, anggota Pengawas Tempat Pemungutan Suara (PTPS) dan Pengawas Pemilihan Kelurahan atau Desa (PPKD) dan Panitia Pengawas Pemilihan Kecamatan (Panwascam) yang meninggal dunia yakni I Nyoman Astaswa anggota PTPS di Denpasar. Dia meninggal setelah mengawasi proses pemungutan dan penghitungan.
-
Kenapa petugas pemilu di Klaten meninggal? Camat Gantiwarno Retno Setyaningsih mengatakan, beberapa hari sebelumnya ia sempat mengeluh sakit. Walau begitu pada hari pemungutan suara, Dewi berada dalam kondisi fit. 'Tapi kan KPPS banyak kerjaannya. Mungkin capek. Beliau punya Riwayat penyakit gula,' kata Retno dikutip dari ANTARA pada Kamis (15/2).
-
Bagaimana petugas pemilu di Sleman meninggal? Di Kabupaten Sleman, seorang petugas satuan perlindungan masyarakat (linmas) dilaporkan meninggal dunia sehari setelah mengamankan pemungutan suara Pemilu 2024. Petugas linmas itu bernama Sukidi, bertugas di TPS 1 Bulus Kidul, Candibinangun, Pakem, Sleman.
-
Siapa petugas pemilu yang meninggal di Klaten? Di Klaten, Jawa Tengah, seorang petugas KPPS meninggal dunia setelah sempat bertugas di TPS 04 Desa Karangturi, Kecamatan Gantiwarno. Ia bernama Dewi Indriyani (43), sebelumnya diketahui bahwa ia memiliki penyakit penyerta atau komorbid.
-
Dimana petugas pemilu di Jateng meninggal? Di Klaten, Jawa Tengah, seorang petugas KPPS meninggal dunia setelah sempat bertugas di TPS 04 Desa Karangturi, Kecamatan Gantiwarno.
-
Siapa saja yang terlibat dalam pengawasan pemilu di Indonesia? Dalam konteks Indonesia, aktor-aktor seperti KPU (Komisi Pemilihan Umum), Bawaslu (Badan Pengawas Pemilu), partai politik, dan lembaga swadaya masyarakat memiliki peran dalam memastikan pemilu berjalan dengan baik dan adil.
-
Siapa yang meninggal? Seperti dilaporkan, komika Babe Cabita meninggal dunia pada Selasa (9/4/2024) di Rumah Sakit Mayapada Lebak Bulus, Jakarta Selatan, akibat penyakit Anemia Aplastik yang dideritanya.
Kemudian, Putu Sudiasa anggota PPKD di Kabupaten Buleleng, Bali. Belum diketahui penyebab kematian. Selanjutnya, I Ketut Sucipta Astawa anggota PPKD di Kabupaten Badung, yang meninggal dunia saat menjalankan tugas pada tanggal 24 Februari 2019 dikarenakan sesak napas.
Selanjutnya, I Gede Artana selaku Ketua Panwascam di Kabupaten Karangasem, mengidap sakit ginjal dan menjalani perawatan cuci darah di rumah sakit. Kemudian meninggal dunia pada tanggal 12 Mei 2019.
Sementara, untuk pengawas yang sakit ada empat orang yakni I Ketut R. Putu Antara yang merupakan Ketua Panwascam Karangasem, mengalami kecelakaan lalu lintas dan luka sedang pada tanggal 22 Februari setelah menjalani tugas. Kemudian, Ni Nyoman Triswati anggota PTPS di Kabupaten Karangasem, mengalami keguguran kandungan akibat kelelahan.
Selanjutnya, Putu Widiada anggota Panwascam Kabupaten Gianyar, yang bersangkutan melakukan operasi pengangkatan ginjal. Kemudian yang terakhir I Ketut Warna anggota PTPS di Kabupaten Jembrana, yang mengalami sakit akibat kecelakaan pada tanggal 5 April 2019.
Rudia juga menjelaskan, untuk para anggota yang meninggal dunia dan juga sakit akan diberikan santunan oleh pemerintah. Namun, prosesnya akan dilakukan verifikasi terkait penyebab kematian dan sakit tersebut.
"Bahwa yang meninggal itu akan diberikan santunan Rp36 juta. Tapi melalui proses verifikasi. Kita sudah (melakukan verifikasi). Kami sudah mengumpulkan para kepala sekretariat se-provinsi untuk menyampaikan persiapan verifikasi terhadap mereka yang meninggal dan yang sakit karena sakitnya itu akan diidentifikasi lagi," jelasnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Petugas yang menjadi anggota BPJS Ketenagakerjaan juga akan mendapat santunan lain sebagaimana porsinya.
Baca Selengkapnya20 orang petugas penyelenggara Pemilu 2024 di Bali sebelumnya jatuh sakit dan satu orang petugas Satuan Perlindungan Masyarakat.
Baca SelengkapnyaSebanyak 20 orang petugas penyelenggara Pemilu 2024 di Bali jatuh sakit.
Baca SelengkapnyaSemua petugas pemilu meninggal disebabkan kelelahan saat proses berlangsung
Baca SelengkapnyaBanyak petugas yang mengalami kelelahan sehingga beberapa dari mereka meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaKomisi Pemilihan Umum (KPU) Sumatera Barat (Sumbar) mencatat 12 petugas Pemilu Sumbar meninggal dunia dan 50 orang jatuh sakit pada pelaksanaan Pemilu.
Baca SelengkapnyaKPU Catat per 16 Februari: 23 Petugas KPPS dan 3 PPS Pemilu Meninggal Dunia
Baca SelengkapnyaKapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar mengakui banyak anggotanya yang tugas mengawal pemilu jatuh sakit akibat kelelahan.
Baca SelengkapnyaKepala Dinas Kesehatan Sulsel Ishaq Iskandar mengungkapkan jumlah petugas KPPS yang sakit jumlahnya terus bertambah.
Baca SelengkapnyaKetua Badan Pengawasan Pemilu (Bawaslu) RI Rahmat Bagja mengatakan, 30 petugas pengawas Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 yang meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaKepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi merinci data petugas pemilu yang meninggal dunia.
Baca Selengkapnya"Untuk penyerahan santunan sudah diberikan kemarin kepada ahli waris," kata I Gede John Darmawan
Baca Selengkapnya