Demo antikorupsi ricuh, polisi dan mahasiswa saling lempar batu
Merdeka.com - Unjukrasa memperingati hari Antikorupsi dan Hak Asasi Manusia (HAM) di Makassar, digelar di beberapa titik oleh sejumlah elemen masyarakat dan mahasiswa. Aksi tersebut berujung bentrok antara polisi dan mahasiswa dan menelan korban di kedua belah pihak.
Pantauan merdeka.com di lokasi, Senin (10/12), keributan pertama kali terjadi di Universitas Muhammadiyah Makassar (Unismuh). Mahasiswa menutup badan jalan dua arah dan merusak mobil pelat merah yang melintas di depan kampusnya. Di atas mobil dinas yang sudah penyok akibat dirusak massa.
"Negara ini dipimpin oleh kepala negara yang hanya tahu bicara korupsi di mulut saja, tidak dengan perbuatannya. Kalau pemerintah SBY tidak bisa menyelesaikan kasus korupsi, serahkan pada kami dan rakyat yang bereskan dengan caranya sendiri," teriak seorang orator.
-
Apa dampak demo buruh pada lalu lintas? Banyaknya massa berimbas arus lalu lintas di Bekasi dan sekitarnya pada Kamis (30/11).
-
Dimana warga demo jalan rusak? Pada Minggu (17/3), warga di sepanjang Jalan Godean, tepatnya di Desa Sumberarum, Kecamatan Moyudan, Sleman, bersama satuan Jaga Warga mengadakan arak-arakan dengan membawa banner.
-
Kenapa warga demo jalan rusak? 'Ke mana uang pajak kami? Ke mana uang pajak kami? Bertahun-tahun kami merasakan jalan rusak yang seperti ini,' seru sang orator dalam sebuah video yang diunggah lewat Instagram @merapi_uncover.
-
Apa yang diminta oleh massa demo? Dalam aksinya, mereka mendesak DPR dan pemerintah untuk segera mengesahkan Revisi UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa.
-
Apa tujuan warga demo? Dilansir dari akun Instagram @merapi_uncover, mereka mengadakan arak-arakan itu dengan tujuan 'Mberot Jalan Rusak' di sepanjang Jalan Godean.
-
Dimana demo buruh berlangsung? Elemen buruh melakukan rasa di daerah Bekasi, Jawa Barat dan sekitarnya.
Masih dalam rangka memperingati hari antikorupsi dan HAM di Makassar, sejumlah massa dari Gerakan Mahasiswa Antikorupsi (Germak) Sulsel beraksi di depan Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sulsel. Mereka meminta ketegasan Kejati segera menyelesaikan kasus korupsi yang mengendap.
Dalam aksi ini, massa anarkis dan memaksa masuk ke dalam halaman dengan mendobrak pintu gerbang Kejati. Aparat kepolisian yang berjaga menjadi bulan-bulanan lemparan batu mahasiswa.
Dalam peristiwa itu, seorang mahasiswa bernama Aan diamankan karena dianggap memprovokasi rekannya untuk anarkis. Tapi kemudian dilepaskan setelah dilakukan negosiasi dari pihak kampus. Mereka lalu membubarkan diri.
Namun kemudian, massa yang mengatasnamakan kampus Universitas 45 Makassar melempari polisi yang berjaga. Empat orang anggota Brimob mengalami luka serius, mereka adalah Iptu Mursalim, mengalami memar bagian dada akibat lemparan batu, Iptu Imade Unrung, luka robek di bagian dahi kiri akibat lemparan batu, Brigpol. Laode Tahir luka robek pada pipi kanan serta Briptu Herianto luka robek di bagian kepala kanan atas akibat lemparan batu.
Meski hujan, aksi di depan kantor Kejati masih berlangsung hingga pukul 18.30 Wita. Mahasiswa masih terus melempari kantor Kejati dengan batu. Akibatnya Kajati Sulsel Qohar, harus dievakuasi dengan menggunakan kendaraan Rantis.
Sementara itu, di depan kampus Universitas 45, seorang mahasiswa Saeful alias Faisal yang mengaku mahasiswa Universitas Islam Makassar (UIM) terkena busur di kepala saat berada di depan kampus Universitas 45 Makassar dan dilarikan ke RS Awal Bros Makassar. Tidak diketahui siapa penyerang Faisal.
Di depan kantor Gubernur Sulsel juga terjadi aksi baku lempar antarmahasiswa Universitas Muslim Indonesia (UMI) antara aparat kepolisian yang berjaga. Mereka ingin bertemu dengan Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo dan meminta komitmen memberantas korupsi di daerah itu. Tetapi mereka tidak diperkenankan masuk dengan alasan gubernur tidak di tempat.
Adapun kejadian di kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin, mahasiswa saling lempar dan bentrok dengan polisi serta masyarakat. Demikian pula mahasiswa Universitas Indonesia Timur.
Akibat unjuk rasa ini, sebagian besar ruas jalan protokol di Kota Makassar lumpuh total. Ribuan kendaraan lebih memilih memarkir kendaraan dan menyaksikan aksi mahasiswa dan polisi di beberapa titik.
Lain cerita dari kampus Universitas Veteran Republik Indonesia (UVRI). Lantaran tidak semua mahasiswa berminat ikut unjuk rasa. Mahasiswa yang pro demo kemudian merusak fasilitas kampus dengan memecahkan kaca jendela dan pintu ruang perkuliahan. (mdk/lia)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dua demonstran terekam kamera melempar mobil dinas Satlantas Polrestabes Makassar. Akibat lemparan itu kaca mobil pecah dan Kasatlantas terluka.
Baca SelengkapnyaDelapan mahasiswa yang melakukan demo ditetapkan polisi sebagai tersangka.
Baca SelengkapnyaPolisi menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa. Tak berselang lama, satu unit pete-pete terbakar tepat di depan halte Unibos Makassar.
Baca SelengkapnyaKelompok Anarko ini menyusup dan melarikan diri ke sejumlah kampus yang sebelumnya menggelar aksi unjuk rasa.
Baca SelengkapnyaSaling dorong yang terjadi membuat pagar balai kota akhirnya jebol. Sebagian massa tampak masuk ke kompleks balai kota. CCTV, tanaman dan paving block dirusak.
Baca SelengkapnyaDemonstrasi terkait RUU Pilkada di Semarang berakhir ricuh. Puluhan mahasiswa harus dirawat di rumah sakit dan puluhan lainnya ditahan polisi
Baca SelengkapnyaDemo berlangsung ricuh hingga malam hari. Tembakan gas air mata membuat udara di sekitar lokasi demo membikin sesak dan perih di mata.
Baca SelengkapnyaDi tengah gelombang aksi mahasiswa, Ibu Negara Iriana Jokowi melakukan kunjungan kerja di sejumlah tempat di Kota Makassar.
Baca Selengkapnyasudah mengingatkan kepada mahasiswa yang menggelar aksi peringatan Hardiknas untuk tertib dan tidak menutup jalan.
Baca SelengkapnyaAksi demo di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Rabu (27/3/2024) berlangsung ricuh. Dua kubu massa saling melempar batu dan botol air.
Baca SelengkapnyaMassa menolak Pemilu curang sampai menerobos barikade polisi.
Baca SelengkapnyaPihak damkar sangat menyayangkan tindakan warga yang merusak armada dan juga memukul personel Damkar Makassar
Baca Selengkapnya