Demo Mahasiswa: 22 Tahun Kota Depok Enggak Ada Perubahan Apa-Apa
Merdeka.com - Hari ini Kota Depok memasuki usia yang ke-22. Peringatan HUT Depok diwarnai dengan aksi unjuk rasa sejumlah mahasiswa. Mahasiswa menilai masih banyak persoalan yang terjadi di Kota Depok. Bahkan Kota Depok juga dianggap tidak ada perubahan.
"22 Tahun Kota Depok enggak ada perubahan apa-apa, yang dibangun hanya Margonda saja. Sawangan lihat macetnya luar biasa," kata Ketua koordinator Aliansi Mahasiswa Depok, Idham saat menggelar demo di depan gerbang utama Balai Kota Depok, Selasa (27/4).
Mereka juga menyinggung soal wacana pembuatan alun-alun di wilayah bagian barat Kota Depok. Dia menilai sebaiknya Pemkot Depok menyelesaikan terlebih dulu kemacetan di Sawangan. "Kalau menurut saya lebih baik enggak usah. Selesaikan dulu macetnya Sawangan," tegasnya.
-
Apa yang terjadi di Demak? Pada Sabtu (24/2) kemarin, pemilu susulan digelar di lokasi terdampak banjir besar Demak.
-
Apa saja wisata di Depok? Depok, sebuah kota yang terletak di perbatasan antara Jakarta dan Jawa Barat, telah berkembang menjadi destinasi wisata yang menarik dengan berbagai pilihan tempat yang dapat dikunjungi.
-
Apa yang terjadi di restoran Depok? Sebuah restoran di kawasan Depok mendapat perlakuan tak baik dari sejumlah konsumen. Sebanyak 15 orang diketahui meninggalkan lokasi usai berhasil menikmati pesanan. Harganya yang mencapai ratusan ribu rupiah pun diungkap sang pemilik restoran. Buntutnya, rombongan tersebut menuai banyak kecaman dari publik.
-
Apa tujuan warga demo? Dilansir dari akun Instagram @merapi_uncover, mereka mengadakan arak-arakan itu dengan tujuan 'Mberot Jalan Rusak' di sepanjang Jalan Godean.
-
Apa yang dikritik petugas damkar kepada Wakil Wali Kota Depok? 'Pak, ini lembaga masyarakat dan uang dari masyarakat ya, pak. Apa gunanya undang-undang transparansi anggaran, pak. Harus terbuka, dong untuk masyarakat. Uang masyarakat, pak,'
-
Dimana demo buruh berlangsung? Elemen buruh melakukan rasa di daerah Bekasi, Jawa Barat dan sekitarnya.
Mereka juga menyoroti pembangunan gelanggang olahraga atau GOR yang berada di kawasan Grand Depok City. Menurut Idham, bangunannya menyalahi aturan terkait garis sempadan sungai.
"Itu di undang-undang diatur, dari kali sampai batas bangunan minimal jaraknya 15 meter, sekarang kita lihat dekat sekali itu. Belum lagi soal jalan yang amblas, mau tunggu korban jiwa? Apa mau melebar itu bencana," katanya.
Lebih lanjut persoalan yang disorot adalah soal pendidikan, khususnya tentang keberadaan madrasah negeri. "Masih miris. Hingga hari ini di kota yang katanya religius belum ada madrasah aliyah negeri. Sedangkan katanya kita dipimpin seorang kiai, tapi sekelas madrasah negeri saja tidak ada," ungkapnya.
Mahasiswa berharap, Pemkot Depok lebih serius dalam hal pemerataan pembangunan. Mahasiswa mengancam, bakal melakukan aksi serupa pada 100 hari kerja wali kota. "Kita akan turun lagi di 100 hari masa kerjanya Pak Idris dan Pak Imam," katanya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Depok menghormati langkah Kaesang tapi tetap menyimpan harapan keputusan itu berubah.
Baca SelengkapnyaMeski revisi UU Pilkada dibatalkan, ribuan mahasiswa di Surabaya tetap berunjuk rasa mengawal putusan MK hingga ditetapkan sebagai PKPU.
Baca SelengkapnyaPadahal sampah di rumah warga sudah menumpuk sejak beberapa hari lalu.
Baca SelengkapnyaDi tengah gelombang aksi mahasiswa, Ibu Negara Iriana Jokowi melakukan kunjungan kerja di sejumlah tempat di Kota Makassar.
Baca SelengkapnyaMassa yang tergabung dalam Dewan Kesehatan Rakyat (DKR) itu mempersoalkan 51 calon peserta didik (CPD) lulusan SMPN 19 Depok yang dianulir dari 8 SMA Negeri.
Baca SelengkapnyaMassa Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) juga melakukan aksi bakar ban di kawasan Patung Kuda.
Baca SelengkapnyaDiketahui genangan banjir ini telah melanda kawasan tersebut selama lebih dari lima bulan.
Baca SelengkapnyaMasih ada beberapa aspek yang perlu ditingkatkan lagi agar Depok berhasil masuk dalam UNESCO Creative City Network.
Baca SelengkapnyaMahasiswa merusak baliho dan spanduk kampanye itu karena kecewa caleg hanya menebar janji palsu setiap 5 tahun sekali, tepatnya menjelang pemilu.
Baca SelengkapnyaDemonstrasi terkait RUU Pilkada di Semarang berakhir ricuh. Puluhan mahasiswa harus dirawat di rumah sakit dan puluhan lainnya ditahan polisi
Baca SelengkapnyaDemonstrasi yang digelar di depan gedung DPRD Jatim itu mengepung dan meminta paksa agar anggota dewan mau keluar dan menemui massa aksi.
Baca SelengkapnyaAksi unjuk rasa untuk mengawal putusan MK terus berlanjut. Setelah mengepung Gedung KPK, demonstran kini menggeruduk markas KPU.
Baca Selengkapnya