Deretan Aktor Penting di Belakang G30S/PKI
Merdeka.com - Gerakan 30 September PKI atau G30S PKI merupakan bagian dari sejarah kelam Indonesia. Pada peristiwa itu enam jenderal dan satu perwira pertama TNI AD menjadi korban.
Mereka dikubur di Lubang Buaya, Jakarta Timur. Versi Orde Baru, PKI merupakan pelaku satu-satunya. Ada juga yang menyebut G30S adalah rekayasa CIA.
Meski begitu, ada lima pelaku utama yang disepakati merupakan tokoh utama Gerakan 30 September. Berikut ulasannya:
-
Siapa aktor utama dalam peristiwa G30S/PKI? Di belakang Gerakan 30 September ada Ketua CC PKI DN Aidit, Kepala Biro Chusus PKI Sjam Kamaruzaman, Letkol Untung, Brigjen Soepardjo dan sejumlah tokoh lain.Mereka disebut aktor utama peristiwa berdarah tersebut.
-
Siapa pemimpin utama G30S/PKI? Para perwira militer utama G30S adalah Komandan Batalyon I Tjakrabirawa, Letkol Untung Syamsuri.Komandan Brigade I Djaja Sakti yang bertugas sebagai Pengamanan Ibukota, Kolonel Latief, dan Komandan Resimen Pasukan Pertahanan Pangkalan, Mayor Udara Sujono.Ada juga Panglima Komando Tempur dari Kalimantan Brigjen Soepardjo.
-
Siapa yang terlibat dalam G30S/PKI? Baru saja terjadi G30S/PKI. Harga barang dan BBM naik terus. Perekonomian sangat sulit.
-
Siapa yang memimpin pasukan G30S/PKI? Saat Soepardjo menanyakan bagaimana antisipasi jika kekuatan Angkatan Darat menyerang balik, Sjam yang mengendalikan operasi ini pun tidak punya jawaban.
-
Siapa yang memimpin gerakan G30S/PKI? Brigjen Soepardjo menjadi salah satu tokoh kunci dalam gerakan tersebut bersama DN Aidit, Sjam Kamaruzaman, dan Letnan Kolonel Untung Sjamsuri.
-
Apa peran yang membuat aktor ini terkenal? Aktor dengan tinggi 165 cm ini telah berakting dalam beberapa produksi Broadway, termasuk Merrily We Roll Along, Finding Neverland, dan The Odd Couple.
Sjam Kamaruzaman
Sjam adalah Kepala Biro Chusus, lembaga rahasia di tubuh Partai Komunis Indonesia (PKI). Sjam bertugas merekrut tentara yang mendukung PKI. Tak ada yang tahu sepak terjang Biro Chusus selain Ketua Comite Central PKI DN Aidit.
Aidit banyak berkoordinasi dengan Sjam saat persiapan G30S. Sjam pula yang memanas-manasi Aidit agar cepat bergerak. Dia memberi jaminan pasukan pendukung telah siap.
Sjam seolah-olah memimpin gerakan ini. Para perwira militer G30S PKI seperti Letkol Untung, Brigjen Soepardjo dan Kolonel Latief berada di bawah komandonya.
Nyatanya apa yang digembar-gemborkan Sjam soal dukungan militer G30S tak ada. Dalam waktu singkat G30S habis dihancurkan Soeharto. Sjam ditahan di penjara Cipinang dan dieksekusi mati tahun 1986.
DN Aidit
Saat Dipa Nusantara (DN) Aidit merencanakan G30S, tak banyak petinggi PKI yang tahu. Aidit memang tak pernah mengajak jajaran Politbiro dalam rapat-rapat persiapan G30S.
Tapi tak ada orang PKI yang berani menentang DN Aidit. Sebagai Ketua Comite Central PKI dia adalah orang nomor satu dan sangat berkuasa. Aidit dianggap berjasa besar bagi PKI. Aidit sukses membawa PKI menempati urutan keempat pada Pemilu 1955. Saat menjelang 1965, kader dan simpatisan PKI mencapai tiga juta orang. PKI menjadi partai komunis terbesar setelah di Rusia dan China.
Saat G30S berantakan, Aidit lari ke Yogyakarta. Dia kemudian ditangkap tentara saat berada di Solo. Tentara membawanya ke sebuah sumur tua di markas militer di Boyolali. Di sana Aidit diberondong AK-47 hingga tewas.
Aksi Aidit menyeret PKI pada kehancuran dan derita. Diperkirakan, sekitar sejuta kader dan anggota PKI dihabisi karena dianggap ikut aksi G30S.
Letkol Untung Sjamsuri
Letkol Untung Sjamsuri adalah komandan militer gerakan 30 September. Atas koordinasi Sjam, Untung memerintahkan pasukannya menculik tujuh jenderal dan membawanya ke Lubang Buaya, Jakarta Timur.
Rencana berantakan saat para jenderal sudah ada yang ditembak di rumah. Beberapa yang masih hidup kemudian dieksekusi di Lubang Buaya.
Gerakan 30 September gagal total saat Soekarno memerintahkan Untung menghentikan aksinya. Komandan Batalyon I Cakrabirawa ini bingung dan lari ke Jawa Tengah. Untung ditangkap saat menumpang bus malam ke Jawa Tengah.
Dia divonis mati dan akhirnya dieksekusi akhir Maret 1966.
Brigjen Soepardjo
Brigjen Soepardjo saat itu punya jabatan strategis, Komandan Komando Tempur di Kalimantan. Dia membawahi ribuan prajurit dalam rangka persiapan perang terhadap Malaysia. Tapi menjelang G30S, Soepardjo malah pulang ke Jakarta. Diduga memang perwira ini telah dibina oleh Sjam Kamaruzaman dari Biro Chusus PKI.
Dalam G30S, Soepardjo yang punya pangkat lebih tinggi justru menjadi wakil komandan Letkol Untung. Karena itu walau menerima, beberapa kali Soepardjo mempertanyakan keputusan Untung.
Soepardjo juga punya peran penting sebagai juru bicara G30S untuk menemui Soekarno dan menjelaskan aksi ini. Tapi Soekarno ternyata tidak mendukung aksi G30S, walau juga tidak mengutuknya. Soekarno hanya memerintahkan Soepardjo dkk berhenti bergerak.
Soepardjo ditangkap Satgas Kalong tanggal 12 Januari 1967. Pada bulan Maret tahun yang sama, Soepardjo diseret ke Mahmilub dan akhirnya ditembak mati.
Kolonel Abdul Latief
Bersama Letkol Untung dan Brigjen Soepardjo, Kolonel Abdul Latief merupakan salah satu perwira utama pelaku G30S. Saat itu Latief menjabat Komandan Brigade Infanteri I/Djaja Sakti. Jabatannya strategis karena dia membawahi pasukan pengamanan ibu kota.
Setelah G30S gagal, Latief ditangkap tentara Siliwangi di sebuah rumah di Benhil, Jakarta. Kaki Latief ditembak dan ditusuk bayonet. Selama puluhan tahun dia berada di ruang isolasi dan disiksa. Kakinya yang luka tak pernah diobati benar, hingga berbelatung.
Apa sebab Latief diperlakukan sedemikian rupa? Latief sendiri mengaku dia memegang rahasia Soeharto. Sebelum G30S, Latief telah memberi tahu Soeharto soal rencana penculikan para dewan jenderal itu. Latief memang cukup dekat dengan Soeharto.
Latief memang tak sempat dieksekusi, dia menghabiskan siksaan puluhan tahun di penjara. Saat reformasi dia dibebaskan dan meninggal tahun 2005 lalu.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut potret pentolan Pasukan Tjakrabirawa yang memimpin G30S PKI ketika ditangkap di Tegal.
Baca SelengkapnyaIndonesia tengah memperingati peristiwa kelam Gerakan 30 September oleh PKI.
Baca SelengkapnyaBrigjen Soepardjo adalah tentara paling tinggi yang terlibat langsung penculikan para jenderal saat G30S/PKi.
Baca SelengkapnyaSimak foto langka suasana di Jakarta usai tragedi G30S. Banyak tank berkeliaran memburu anggota PKI.
Baca SelengkapnyaTim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran ini dipimpin Rosan Roeslani.
Baca SelengkapnyaBanyak faktor menjadi penyebab kegagalan pasukan G30S, siapa sangka salah satunya adalah soal logistik.
Baca SelengkapnyaDoel Arif adalah komandan Pasopati dalam G30S/PKI. Perintah tangkap hidup atau mati datang darinya.
Baca SelengkapnyaDalam film G30S/PKI, sosoknya digambarkan misterius. Asap rokok tak berhenti mengepul saat rapat. Kehadirannya dalam persiapan penculikan tampak sangat dominan.
Baca SelengkapnyaTangis kesedihan pecah saat pemakaman Kapten Pierre Tendean korban peristiwa G30S PKI.
Baca Selengkapnya1 Oktober 1965, pukul 03.00 WIB, belasan truk dan bus meninggalkan Lubang Buaya. Mereka meluncur ke Pusat Kota Jakarta untuk menculik tujuh Jenderal TNI.
Baca SelengkapnyaDjamin Ginting adalah seorang pejuang kemerdekaan Indonesia yang berasal dari Tanah Karo, Sumatra Utara.
Baca Selengkapnya