Dianggap Kuburan Masih Basah, Soeharto dan Gus Dur Belum Jadi Pahlawan Nasional
Merdeka.com - Wakil Ketua Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan Jimly Asshiddiqie mengatakan bahwa Presiden ke-2 Soeharto dan Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid (Gus Dur) memang tak diajukan sebagai calon pahlawan nasional. Alasannya, lantaran Soeharto dan Gus Dur belum terlalu lama meninggal.
"Pertama tahun ini tidak diajukan lagi. Karena sudah berkali-kali diajukan. Alasannya masih sama, karena ini kuburannya masih basah belum kering," kata Jimly di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (8/11).
Dia lalu mencontohkan dua tokoh yang mendapat gelar pahlawan nasional tahun ini yaitu, Sultan Himayatuddin Muhammad Saidi dan KH Masjkur. Sultan asal Buton itu meninggal pada 1776, sedangan KH Masjkur wafat tahun 1992.
-
Siapa yang dimakamkan? Berdasarkan bukti kontekstual, dapat diasumsikan orang tersebut adalah seorang pejuang laki-laki, menurut Zagórska-Telega.
-
Siapa yang dimakamkan di pemakaman kerajaan? Semua ini menunjuk pada seseorang berpangkat tinggi—mungkin seorang komandan atau panglima militer—yang dikebumikan di makam ini.
-
Siapa yang dimakamkan di Kota Batu? Jan Dinger merupakan seorang administrator, direktur dari Bank Excompto, serta seorang tuan tanah dari berbagai kebun gula, teh, kopi, dan kina di Jawa Timur. Jan Dinger lahir di Amsterdam pada 16 Agustus 1835. Jan Dinger meninggal di daerah Tulungrejo pada 2 Maret 1917.
-
Siapa yang dikubur di makam tersebut? Pemakaman ini diyakini menjadi kuburan bagi kaum bangsawan kaya raya dan tokoh penting berkuasa di zaman Romawi.
-
Siapa yang dimakamkan di kuburan? Para peneliti mengindikasikan benda tertentu yang ditemukan di situs itu mengindikasikan jasad manusia yang dikubur di sana adalah perempuan dewasa.
-
Siapa yang dikuburkan dalam makam itu? Makam ini menyimpan kerangka empat anggota keluarga kaya 'tuan tanah' yang dikremasi dan dikubur bersama dengan lima kereta kencana dan lima kuda.
"Yang paling muda KH Masjkur meninggal tahun 1992, sudah 30 tahun. Jadi Pak Harto, Gus Dur apalagi itu kan masih baru. Jadi itu alasan formal yang kita ajukan," ucapnya.
Akui Sosok Luar Biasa
Jimly mengakui bahwa Gus Dur adalah sosok luar biasa dan dicintai oleh banyak masyarakat karena melindungi kelompok minoritas. Begitu pun dengan Soeharto, dia menyebut sosoknya sangat berjasa saat memimpin Indonesia selama 32 tahun.
Kendati begitu, berdasarkan UU Nomor 20 tahun 2019 tentang Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan, penerima tak boleh bermasalah dengan hukum. Sementara, baik Soeharto ataupun Gus Dur pernah terseret masalah hukum saat menjadi presiden.
"Ganjalannya di situ. Jadi agak susah karena di UU-nya tidak bermasalah secara hukum," ujar Jimly.
Jimly menuturkan apabila Gus Dur tak menjadi presiden, maka dia bisa cepat mendapat gelar pahlawan nasional. Dia sendiri belum mendapat solusi agar ke depannya dua tokoh itu bisa mendapat gelar pahlawan.
"Rasanya biar generasi mendatanglah sesudah nanti semua diberi pencerahan oleh jaman. Maka mudah-mudahan ketemu jalannya pada saatnya," pungkas Jimly.
6 Tokoh Dapat Gelar
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi menganugerahkan gelar pahlawan nasional kepada enam tokoh yang dianggap berjasa bagi bangsa dan negara. Adapun enam tokoh itu antara lain, Ruhan Kudus, Sultan Himayatuddin Muhammad Saidi, Prof. M. Sartidjo, Adul Kahar Mudzakkir, A.A Maramis, dan K.H. Masjkur.
Penganugerahan tersebut berdasarkan Keppres Nomor 120/TK tahun 2019 tertanggal 7 November 2019. Jokowi menyerahkan anugerah tersebut kepada ahli waris masing-masing tokoh.
Reporter: Lizsa Egeham
Sumber: Liputan6.com
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Soeharto, lanjut Moestar, telah sangat berjasa dalam pembangunan bangsa Indonesia.
Baca SelengkapnyaMantan Gubernur Jawa Barat, Letnan Jenderal (Purn) Solihin Gautama Purwanegara (GP) meninggal dunia pada Selasa (5/2).
Baca SelengkapnyaMenurut Bamsoet, ketiga bekas presiden itu layak mendapatkan penghargaan sesuai undang-undang.
Baca SelengkapnyaTak hanya sebagai pemakaman umum, di makam Bergota Semarang terdapat beberapa makam tokoh pribumi penting pada masanya.
Baca SelengkapnyaJuru Kunci Astana Giribangun mengungkapkan sederet jenderal TNI yang sering berziarah ke makam Soeharto.
Baca SelengkapnyaJokowi juga akan memberikan gelar pahlawan nasional kepada enam tokoh yang dianggap berjasa bagi bangsa dan negara.
Baca SelengkapnyaDatuk Mujib, seorang guru spiritual Presiden Soekarno yang merupakan keturunan Raja Bone Sulawesi Selatan.
Baca SelengkapnyaTry tiba di lokasi rumah duka sekitar pukul 12.49 WIB dengan mengenakan mobil sedan hitam.
Baca SelengkapnyaZiarah ke Makam Ulama Di Jombang, Mahfud MD Punya Alasan Sendiri
Baca SelengkapnyaSebagian masyarakat yakin makam Sunan Kalijaga ada di Kadilangu Demak, tapi ada juga yang yakin makam sesungguhnya Sunan Kalijaga ada di Tuban.
Baca SelengkapnyaNada bicara Soeharto meninggi saat menjawab tudingan soal Astana Giribangun yang diisukan dihiasi emas.
Baca SelengkapnyaTokoh perjuangan kemerdekaan asal Tanah Datar ini mulai dilupakan, bahkan namanya sendiri sudah diajukan sebagai pahlawan nasional sejak lama
Baca Selengkapnya