Dianiaya Teman Sekolah, Siswa SMK di Jember Tewas
Merdeka.com - Kasus kekerasan di dunia pendidikan kembali terjadi. Seorang pelajar kelas X di SMKN 2 Jember, tewas diduga akibat dianiaya temannya, Selasa (23/8) lalu.
Dua pejabat Dinas Pendidikan Jatim saat dikonfirmasi sempat memberikan keterangan yang berbeda terkait kejadian itu.
Kabid SMK/SMA Dinas Pendidikan Jatim Cabang Jember M Khotib saat dikonfirmasi membantah ada peristiwa pemukulan. Namun, ia membenarkan ada pelajar yang meninggal akibat permasalahan dengan rekannya.
-
Kenapa anak SD di Jombang tega menganiaya temannya? Diduga korban takut karena di lokasi kejadian ada teman pelaku.
-
Dimana penganiayaan anak SD di Jombang terjadi? Penganiayaan yang melibatkan dua anak di bawah umur itu terjadi di belakang salah satu SD di Desa Japanan, Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang, pada Sabtu (24/6).
-
Kenapa kekerasan anak di sekolah semakin marak? Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyebutkan maraknya kekerasan terhadap anak di lingkungan satuan pendidikan karena lemahnya deteksi dini terhadap tumbuhnya kelompok pertemanan yang berpengaruh negatif. 'Kekerasan pada anak di satuan pendidikan cenderung dilakukan secara berkelompok akibat lemahnya deteksi dini terhadap tumbuhnya circle yang berpengaruh negatif,' kata Anggota KPAI Aris Adi Leksono saat dihubungi di Jakarta. Demikian dikutip dari Antara, Senin (11/3).
-
Siapa yang terlibat dalam penganiayaan anak SD di Jombang? “Katanya orangtuanya (korban) diajak main layangan, kok tiba-tiba dihajar. Tidak dikeroyok, tapi satu lawan satu,“ ungkap Kepala Desa Japanan Junaidi Catur Wicaksono.
-
Apa yang dilakukan anak SD di Jombang terhadap temannya? Di Jombang, seorang bocah sekolah dasar (SD) tega menganiaya temannya hingga babak belur,. Aksi penganiayaan itu direkam dan videonya viral di media sosial.
-
Dimana aksi bullying itu terjadi? Sebuah video aksi perundungan terhadap seorang remaja berinisial R (18) oleh tiga pemuda di Pasar Borong Rappoa, Kindang, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan viral.
"Tidak ada kontak fisik. Hanya ucapan saja, dibentak. Diduga korban ada riwayat penyakit (jantung) dan meninggal. Ini berdasarkan informasi yang saya dapat dari kepala sekolahnya," tutur Khotib.
Keterangan berbeda disampaikan atasan Khotib, yakni Kepala Dinas Pendidikan Jatim Cabang Jember Mahrus Syamsul. Ia membenarkan ada kontak fisik atau pemukulan yang diduga dilakukan pelaku kepada korban. Motif konflik dua siswa pria tersebut diduga karena masalah pribadi.
"Informasi yang saya dapat dari kepala sekolahnya, ada bekas luka di bagian leher korban. Mereka sama-sama kelas X. Kalau korban selama ini dikenal sebagai anak baik-baik dan bertubuh kecil," tutur Mahrus.
Sementara terduga pelaku dikenal sebagai pelajar dengan riwayat buruk dan diduga pernah menggunakan narkoba. "Ya seperti itu memang informasi yang kami terima (pernah menggunakan narkoba)," papar Mahrus.
Sudah Ditangani Polisi
Peristiwa kekerasan itu terjadi di lingkungan sekolah pada Selasa (23/08) siang, sekitar pukul 12:00 WIB saat jam pelajaran sekolah. "Di halaman sekolah," jelas Mahrus.
Setelah dipukul, korban sempat dirawat di UKS. Namun karena kondisinya memburuk, korban dilarikan ke RSD dr Soebandi Jember. Namun sayang, nyawanya tidak tertolong.
"Terduga pelaku sempat menghilang setelah peristiwa tersebut. Tetapi sorenya sudah berhasil ditemukan," papar Mahrus.
Kasus ini sudah ditangani kepolisian. "Sehingga pihak sekolah maupun Dinas Pendidikan menyerahkan proses hukum kepada pihak berwajib," pungkas Mahrus.
Pantauan merdeka.com , aktivitas belajar mengajar di SMKN 2 Jember pada Rabu (24/8) masih berjalan normal. Namun Dinas Pendidikan Jatim sempat mengumpulkan para guru dan murid untuk diberi pengarahan tertutup.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasus bullying memang sangat sering terjadi, termasuk di Indonesia. Belum lama ini viral anak SMA di Banjarmasih menikam teman sekelas yang kerap membullynya.
Baca SelengkapnyaPelajar SMP ditemukan tewas di belakang sekolahnya pada pagi tadi, Senin (9/10).
Baca SelengkapnyaSelain mengaku anggota Basis, korban disebut sempat menantang kelompok lain di luar sekolah.
Baca SelengkapnyaSiswa SMA Islam As-Syafi'iyah 01, Bukit Duri, Tebet, Kota Jakarta Selatan menjadi korban pengeroyokan senior hingga koma pada Selasa (8/10).
Baca SelengkapnyaPolisi telah menetapkan satu orang sebagai Anak Berhadapan Hukum dalam kasus dugaan bullying tersebut.
Baca SelengkapnyaEmosi pelaku memuncak saat korban memfoto dan mengolok-oloknya saat salat Jumat.
Baca SelengkapnyaAksi perundungan dialami oleh Siswa SMP Negeri 2 Cimanggu di Cilacap oleh temannya sendiri. Korban mengalami luka akibat penganiayaan yang dilakukan temannya.
Baca SelengkapnyaKasus perundungan kembali terjadi dan viral di media sosial. Kali ini korbannya siswi sekolah menengah pertama (SMP) di Bojonggede, Kabupaten Bogor.
Baca SelengkapnyaDugaan penganiayaan itu dikuatkan temuan sementara kepolisian pada tubuh korban terdapat luka lebam.
Baca SelengkapnyaVideo berdurasi 34 detik itu, korban menerima pukulan bertubi-tubi dari pelaku
Baca SelengkapnyaPolisi mengembangkan kasus penganiayaan taruna di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta yang berujung kematian juniornya.
Baca SelengkapnyaMiris, seorang guru dibacok muridnya sendiri hingga kritis saat tengah mengajar di kelas. Sempat dilarikan ke rumah sakit, begini kondisinya sekarang.
Baca Selengkapnya