Dibacok Perampok, Misyanto Menderita Patah Tangan dan Tulang Tengkorak
Merdeka.com - Misyanto (32), korban perampokan Rp 600 juta yang terjadi Selasa (22/1) kemarin, dirawat intensif di RSUD AW Syachranie Samarinda. Dia mengalami patah tulang tengkorak dan tangan kiri, akibat tebasan kawanan rampok.
Sejak kemarin sore, Misyanto menjalani proses operasi. Tim medis mengambil tiga tindakan operasi di kepala dan pemasangan platina di tangan kiri korban.
"Tim dokter lakukan proses operasi dari jam 4 sore sampai jam 9 malam tadi. Sekarang, korban dalam perawatan ya," kata Humas RSUD AW Syachranie Samarinda Arysia Andhina kepada merdeka.com, Rabu (23/1).
-
Siapa yang menjadi korban perampokan? Korbannya adalah seorang perempuan berinisial RS (43), pegawai koperasi simpan pinjam.
-
Siapa perampok dalam peristiwa ini? Empat orang disandera oleh perampok selama enam hari.
-
Di mana perampokan itu terjadi? Kepala Kepolisian Resor Kota Besar Makassar Komisaris Besar Mokhamad Ngajib mengatakan kejadian perampokan Jumat (19/1) dini hari, tepat di depan rumah korban di Jalan Rappocini Raya Makassar.
-
Siapa yang menjadi korban serangan? Menurut informasi, suara tersebut berasal dari bom yang diledakan oleh Israel dan menargetkan para pengungsi yang berada di bangunan tersebut.
-
Siapa yang melakukan perampokan? Dua perampok yakni J (45) dan R (32) berhasil menggondol tas korban yang berisi uang, laptop, dan 50 gram berlian.
-
Di mana perampokan terjadi? Toko jam mewah di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK) 2 Tangerang disatroni perampok pada Sabtu (8/6).
Arysia menerangkan, meski Misyanto mengalami luka sangat parah akibat tebasan benda tajam, namun pascaoperasi, kondisinya relatif stabil. "Kondisi stabil dan sadar. Tensinya 120. Cuma memang, sedikit agak pusing," ujar Arysia.
Saat ini, Misyanto berada di ruang perawatan khusus di rumah sakit, agar bisa segera memulihkan luka dan kesehatannya. "Ruang perawatan lebih privat, dan sekarang ditangani tim dokter spesialis," terang Arysia.
Kasus perampokan sadis itu selain ditangani tim Satreskrim Polresta Samarinda dan seluruh Polsek di Samarinda, juga jadi atensi tim Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Kalimantan Timur, untuk memburu para pelaku.
"Itu kasus curas (pencurian dengan kekerasan). Kasus yang menonjol, otomatis jadi atensi Polda melakukan back up. Baik itu personel, dan teknik penyelidikan," kata Kabid Humas Polda Kalimantan Timur Kombes Pol Ade Yaya Suryana yang dikonfirmasi terpisah.
Diketahui, empat perampok beraksi Selasa (22/1) sekira pukul 10.30 WITA. Misyanto mengalami luka bacok di kepala, lengan kiri dan kakinya, saat mobil, dia parkir di depan Hotel Grand Zamrud 2, di Jalan Panglima Batur. Uang Rp 600 juta di jok depan kiri, raib dibawa kabur kawanan perampok bersenjata tajam.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Lawan Perampok, Penjaga Warung di Musi Banyuasin Ditembak pada Bagian Mata
Baca SelengkapnyaDitreskrimum Polda Riau menangkap dua perampok bersenjata api di Kampar, Riau. Kedua tersangka berinisial Fm dan W.
Baca SelengkapnyaAnggota TNI bernama Sersan Mayor Suprayito jadi korban pengeroyokan.
Baca SelengkapnyaKedua rekannya pun segera membawa korban ke klinik terdekat RSJC Kemang.
Baca SelengkapnyaNasib malang menimpa Tatang Sutio (51) seorang hansip yang mengalami luka, akibat ditembak komplotan maling.
Baca SelengkapnyaKorban masih menjalani perawatan di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.
Baca SelengkapnyaMiris Pengendara Motor Kecelakaan, Handphone dan Dompet Malah Dicuri Orang yang Bantu
Baca SelengkapnyaViral di media sosial aksi gerombolan pemotor diduga gangster menyerang pemotor lain di Jakarta Utara.
Baca SelengkapnyaKorban langsung dilarikan ke Rumah Sakit Wahidin Makassar usai kejadian.
Baca SelengkapnyaNasib nahas dialami seorang anggota Brimob Polda Kepri setelah terkena busur panah saat mengamankan penggusuran pemukiman ilegal di Batam, Kepulauan Riau.
Baca SelengkapnyaBangunan itu runtuh saat seorang pria naik ke plafon untuk memperbaiki AC.
Baca SelengkapnyaSetelah melakukan pengobatan, tiba-tiba pelaku membekap korban dari belakang. Korban diancam pakai senjata api dan parang agar tidak melawan.
Baca Selengkapnya