Diduga Ada Masalah Keluarga, Pemuda di Kupang Gantung Diri di Bawah Jembatan
Merdeka.com - Brian Arfan Radja Koda (24), pemuda yang tinggal di RT 01, RW 01 Kelurahan Nunbaun Sabu, Kecamatan Alak, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, ditemukan tewas gantung diri.
Korban ditemukan gantung diri menggunakan kabel telepon di bawah jembatan Nunbaun Delapan di Kecamatan Alak.
Ayah korban, Absalom Raja Koda (57) kemudian melaporkan kasus ini ke Polsek Alak dan Polres Kupang Kota.
-
Bagaimana cara keluarga APD dan pelaku mencapai kesepakatan? 'Orangtua pelaku juga sudah membuat kesepakatan dengan kami ada poin yaitu membantu biayanya pengobatan anak sampai dirinya sembuh dan ada nominal yang sudah disepakati hanya saja tidak pantas saya sebutkan,' imbuhnya.
-
Kapan pemakaman ini dimulai? Pemakaman ini diperkirakan berasal dari abad ke-6 atau ke-7 Masehi.
-
Dimana pertemuan keluarga APD dan pelaku berlangsung? 'Ia saya ayah korban bersama kedua orangtua pelaku datang ke Polda Jambi, untuk mencabut laporan polisi,' kata Rikarno Widi saat diwawancarai pada Senin (04/12).
-
Kenapa keluarga korban minta pelaku dipenjara? 'Kalau misal ada undang-undangnya saya minta untuk dipenjarakan saja. Biar ada efek jera. Karena itu anak telah melakukan kejadian yang sangat brutal,'
-
Apa yang dilakukan setelah pemakaman? Kapal Mae Abato berputar mengelilingi lokasi pemakaman jenazah sebanyak tiga kali sambil membunyikan peluit kapal.
-
Dimana keluarga itu dimakamkan? Ketiga anggota keluarga itu ditemukan di sebuah lubang kubur berisi 15 jasad di bagian tengah Kota Yaroslavl.
Absalom Raja Koda yang saat itu masih tidur, mendengar ada suara teriakan dan tangisan. Sehingga ia turut ke lokasi kejadian.
Sampai di bawah jembatan, dia mendapati Fenis Ardi Raja Koda (46), sementara memangku jenazah korban. Absalom Raja Koda mendapatkan informasi bahwa, anaknya telah meninggal dunia karena lehernya terikat kabel sling warna hitam dan menggantung di bawah jembatan. Tubuh korban kemudian digendong sang ayah ke rumah mereka.
Hendrik Bale, salah satu saksi menjelaskan, sekitar pukul 05.00 Wita, ia sedang dalam perjalanan pulang ke rumah usai melaut. Saat tiba di jalan setapak di samping jembatan Nunbaun Delha, Hendrik Balle melihat ada sesuatu yang tergantung di bagian bawah jembatan.
Hendrik Balle kemudian mendekat dan melihat korban tergantung dan sudah tidak bernyawa. Melihat kejadian tersebut, Hendrik Balle berteriak sehingga warga lain juga ikut datang, termasuk ayah korban.
Kapolsek Alak, AKP Tatang Prayitno Panjaitan, mengakui kalau kondisi tempat kejadian perkara sudah rusak saat polisi ke lokasi kejadian.
"Orangtua korban sendiri yang membuka ikatan tali pada leher korban serta menurunkan dan membawa korban ke rumah, sehingga penanganan olah TKP tidak maksimal," tandasnya, Sabtu (30/5).
Soal penyebab korban gantung diri, Tatang menduga ada masalah keluarga sehingga membuat korban berani mengakhiri hidupnya, dengan bunuh diri.
"Ada informasi yang beredar di sekitaran rumah korban bahwa malam hari sebelum korban ditemukan, telah terjadi selisih paham atau pertengkaran antara korban dan orang tuanya, di mana korban langsung pergi dari rumah," tambahnya.
Pihak keluarga korban juga berjanji akan mematuhi protokol kesehatan yang berlaku, sehingga akan melakukan pertemuan keluarga terlebih dahulu untuk merencanakan acara pemakaman sesuai dengan aturan kesehatan, dari pemerintah dalam situasi pandemi saat ini.
Polisi sudah memeriksa sejumlah saksi dan mengamankan barang bukti kasus ini.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pria di Palembang Gantung Diri Karena Ditinggal Anak Istri, Tulis Wasiat Menyentuh Hati
Baca SelengkapnyaDua orang kakak-beradik yatim piatu diduga bunuh diri dengan cara meloncat dari atas Jembatan Tukad Bangkung Kabupaten Badung, Bali, Minggu (26/5).
Baca SelengkapnyaTidak ditemukan tanda kekerasan pada tubuh korban.
Baca SelengkapnyaPetugas kepolisian sudah selesai melakukan pemeriksaan terhadap jasad keempat korban untuk kebutuhan penyidikan.
Baca SelengkapnyaAyah korban sekaligus pelaku juga diduga coba bunuh diri setelah membunuh anak-anaknya.
Baca SelengkapnyaPolisi menemukan tulisan tangan di cermin dalam kamar yang menjadi lokasi penemuan tiga orang sekeluarga yang diduga bunuh diri bersama di Malang, Selasa (12/12
Baca SelengkapnyaPada 22 September 2024, korban pergi dari pondok dan pulang ke rumahnya. Tapi diantarkan kembali oleh orangtuanya tapi kabur lagi.
Baca SelengkapnyaPenyebab tewasnya pria dengan kaki terikat rantai dan pemberat batu dalam karung di Sungai Musi akhirnya terkuak.
Baca SelengkapnyaKapolda Sumbar menepis dugaan sejumlah pihak yang menilai korban meninggal karena dianiaya polisi.
Baca SelengkapnyaDari hasil pemeriksaan dokter Puskesmas bocah itu diperkirakan meninggal dunia tengah malam
Baca SelengkapnyaDugaan awal, korban nekat bunuh diri karena diputuskan pacarnya.
Baca SelengkapnyaIGS (17) ditemukan tewas gantung diri dan diduga karena persoalan asmara
Baca Selengkapnya