Diduga dirampok, juragan angkot di Samarinda tewas bersama istrinya
Merdeka.com - Warga Jalan Cipto Mangunkusumo RT 9 Kelurahan Sengkotek, Kecamatan Loa Janan Ilir, Samarinda, Kalimantan Timur geger karena tewasnya juragan angkot Bahri bersama istrinya Tasnaeni, di rumahnya. Diduga keduanya menjadi korban perampokan.
Keterangan diperoleh, kedua suami istri itu ditemukan tidak bernyawa sekira pukul 15.00 WITA. Awalnya, seorang warga hendak mengambil angkot di rumah Bahri untuk dikemudikan, usai libur lebaran.
Saat itu, tidak ada terdengar suara dari dalam rumah, yang juga difungsikan sebagai bengkel mobil.
-
Bagaimana polisi tangani kasus? “Rencananya penyidik akan melakukan pemeriksaan lanjutan saksi dari hari kemarin. Rencananya hari ini tiga orang saksi dilakukan pemeriksaan kembali,“ singat Kasie Humas Polres Tangsel, Iptu Wendi Afrianto, Jumat.
-
Bagaimana cara Polda Metro Jaya menangani kasus ini? “Itu berkasnya dilimpahkan ke sini Polda Metro Jaya, ada juga yang berkas diterima laporannya di Sulsel itu proses pelimpahan ke Polda Metro Jaya,“ ucap dia.
-
Bagaimana kepolisian mengungkap kasus pembunuhan siswi SMP di Palembang? Kasus tersebut berhasil terungkap oleh kepolisian dengan menggunakan metode modern Scientific Crime Investigation (SCI).
-
Bagaimana polisi menangani kasus perundungan ini? Polisi memastikan bahwa kasus ini diproses secara hukum meski kedua tersangka masih di bawah umur. Polisi akan menerapkan sistem peradilan anak terhadap kedua pelaku. Kedua pelaku terancam pidana penjara selama tiga tahun dan denda Rp72 juta.
-
Bagaimana pelaku ditangkap? Pelaku ditangkap di tempat dan waktu berbeda. Pelaku LL warga Kelurahan Kefamenanu Selatan ditangkap di Weain, Kecamatan Rinhat, Kabupaten Malaka pada Selasa (18/10) kemarin.
"Pintu rumahnya tergembok dari luar, dipanggil berulang kali tidak keluar," kata warga sekitar lokasi kejadian, Hanafi kepada merdeka.com, Jumat (30/6).
Warga pun menaruh curiga, dan berinisiatif untuk mendobrak rumah Bahri. Terkejutnya warga, setelah melihat Bahri dan istrinya Tasnaeni, tewas bersimbah darah di ruang tamu.
"Iya, tadi si Bapak (Bahri) ditemukan di lantai. Sementara, istrinya ada di kasur. Dua-duanya penuh darah," ujar Hanafi.
Kondisi kedua korban tewas mengenaskan, dengan luka senjata tajam di antaranya di leher dan pinggang, dan juga anggota tubuh lainnya. Anehnya, tetangga tidak ada yang mendengar adanya kegaduhan dari rumah Bahri.
Namun demikian, tetangga sempat mendengar percakapan Tasnaeni, yang tidak dimengerti tetangganya. Warga menduga, Bahri dan Tasnaeni dirampok.
"Tidak ada suara ribut-ribut. Kami kira si ibu berbicara dengan suaminya subuh tadi," ungkap Hanafi.
Kepolisian dari Polsekta Samarinda Seberang bersama dengan Satuan Reskrim Polresta Samarinda yang tiba di lokasi, bergegas melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Sementara ini, kepolisian masih melakukan penyelidikan.
"Kedua suami istri ini adalah pengusaha angkutan umum. Sementara saat ini masih dilakukan penyelidikan ya," kata Kapolresta Samarinda Kombes Pol Reza Arief Dewanto kepada wartawan di lokasi kejadian.
Kedua jenazah Bahri dan Tasnaeni, dibawa ke RSUD Abdul Wahab Syachranie Jalan Palang Merah, untuk dilakukan visum. Dari lokasi, kepolisian mengamankan sejumlah barang bukti, untuk menunjang penyelidikan.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar mengakui banyak anggotanya yang tugas mengawal pemilu jatuh sakit akibat kelelahan.
Baca SelengkapnyaPolisi menyebut kasus ini sedang dalam penyelidikan polisi. Namun hasilnya belum bisa disampaikan.
Baca SelengkapnyaKapolda Jatim Irjen Pol Imam Sugianto menaruh perhatian khusus pada kasus dugaan pencabulan anak tiri oleh anggota Kepolisian di Surabaya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pelaku berhasil ditangkap di kawasan Jakarta Timur, Selasa (2/4) siang hari tadI
Baca SelengkapnyaJika nantinya pihak kepolisian menyerahkan kembali ke kejaksaan, berkas tersebut pun tetap akan ditolak.
Baca SelengkapnyaKepala Satpol PP Kota Surakarta Didik Anggono mengatakan hal itu sesuai dengan Peraturan Daerah.
Baca SelengkapnyaSempat melapor ke polisi, namun keluarga korban diarahkan ke Denpom I/Bukit Barisan.
Baca SelengkapnyaTidak ditemukan tanda kekerasan dalam tubuh korban.
Baca SelengkapnyaGulkarmat DKI menyerahkan sepenuhnya proses penyelidikan kepolisian
Baca Selengkapnya