Diduga Pukul Petani, Kapolsek Mangarabombang akan Diperiksa Propam Polda Sulsel
Merdeka.com - Kepala Kepolisian Sektor Mangarabombang, Takalar, Inspektur Satu Sarro Mappa, diduga melakukan penganiayaan terhadap buruh tani Dusun Boddia, bernama Saparuddin (36). Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan sudah mengagendakan untuk memeriksa Iptu Sarro Mappa.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Sulsel, Komisaris Besar Komang Suartana mengatakan kasus dugaan penganiayaan dilakukan Kapolsek Mangarabombang kini sudah masuk di Propam setelah korban melapor. Komang menyebut kasus tersebut menjadi atensi karena sempat viral di media sosial.
"Akan dilakukan penyidikan oleh Propam terkait tindakan anggota yang informasi di medsos cukup menjadi perhatian publik," ujarnya kepada wartawan usai sertijab Kapolrestabes Makassar di Aula Mappaodang Mapolda Sulsel, Senin (10/4).
-
Apa saja kasus viral yang membuat polisi bertindak? Kasus pertama Jalan Rusak di Lampung Video Tiktok Bima Yudho Saputro membahas alasan Lampung tak maju-maju viral Menurut Bima, penyebabnya buruknya infrastruktur, pendidikan, dan mental koruptif pejabat Kasus kedua Ibu Beri Minum Kopi Kepada Bayi Video seorang ibu memberi minum kopi susu saset kepada bayi berusia 7 bulan viral Januari lalu Kasus ketiga Penganiayaan Mario Dandy Aksi Mario menganiaya David viral di Twitter Kasus ini turut menyeret ayah Mario, Rafael Alun Trisambodo, pejabat Ditjen Pajak Kasus keempat Penganiayaan Aditya Hasibuan Anak dari eks Kabag Binops Ditnarkoba Polda Sumut ini melakukan penganiayaan ke Ken Admiral AKBP Achiruddin juga dipecat secara tidak hormat dari kepolisian karena ikut terlibat Kasus kelima Koboi Jalanan Tol Tomang David Yulianto 'koboi' penodong senjata ke sopir taksi online, Hendra viral di media sosial David menggunakan mobil Mazda dengan pelat nomot dinas kepolisian palsu
-
Bagaimana kasus viral membuat polisi bergerak? Kasus viral yang baru langsung diusut memunculkan istilah 'no viral, no justice'
-
Kenapa foto Komeng viral? Foto-foto masa muda Komeng membuat banyak orang menyadari bahwa ia merupakan salah satu pelawak tampan pada masanya.
-
Apa yang diklaim pelaku dalam video viralnya? Pelaku hanya mengaku-aku kerabat Mayjen TNI Rifky Nawawi,' kata dia.
-
Bagaimana video korban tersebar? Setelah handphone selesai diperbaiki, selang beberapa hari sejumlah rekaman video syur milik korban bersama seorang pria beredar di media sosial dan menjadi viral.
-
Apa yang viral tentang Komeng? Potret masa muda Komeng tiba-tiba viral di media sosial. Hal ini karena penampilannya yang dinilai tampan dan gayanya yang keren.
Kapolda Perintahkan Anak Buah Melanggar Hukum Ditindak Tegas
Meski sudah menjadwalkan pemeriksaan terhadap Kapolsek Mangarabombang, Komang mengaku belum mengetahui tempat pemeriksaan. Ia hanya menyebut pemeriksaan bisa dilakukan Propam Polres Takalar atau Polda Sulsel.
"Sudah dijadwalkan oleh Propam untuk dilakukan pemeriksaan. Tapi nanti akan ditentukan apakah Propam Polres yang periksa atau Polda," tuturnya.
Komang menegaskan berdasarkan perintah Kapolda Sulsel, Inspektur Jenderal Setyo Boedi Moempoeni Harso menindak tegas personel yang bertindak melanggar hukum. Ia menambahkan sebagai anggota Polri, wajib mengayomi dan melayani masyarakat.
"Kita dari Polda, untuk menindak tegas jika ada anggota yang bersifat arogan, main hakim sendiri yang tidak sesuai prosedur penyelidikan dan penyidikan," ucapnya.
Kronologi Dugaan Pemukulan
Sebelumnya, buruh tani Dusun Boddia, Saparuddin mengaku dianiaya oleh seorang Kapolsek di Takalar, pada Minggu (2/4). Sementara itu, Kuasa Hukum Saparuddin, Syahban Sartono mengatakan pihaknya sudah membuat laporan ke Propam Polda Sulsel terkait dugaan penganiayaan terhadap kliennya Ia mengaku pelaporan di Propam agar Kapolsek Mangarabombang disanksi etik.
"Pelaporan ke Propam Polda Sulsel terkait kode etiknya," tegasnya.
Sementara terkait pidanannya, kata Syahban, pihaknya sudah melapor ke Polres Takalar.
"Kami baru selesai mendampingi klien kami yang di BAP oleh penyidik Polres Takalar," katanya.
Sementara, Kapolsek Mangarabombang Iptu Sarro Mappa membantah melakukan penganiayaan terhadap Saparuddin. Ia menyebut luka dialami Saparuddin bukan karena penganiayaan, tetapi karena terjatuh di saluran air di Dusun Bontobila.
"Kepalanya itu terbentur di saluran irigasi, bukan karena saya pukul," kilahnya. Sarro mengaku kaget berkaitan informasi bahwa Saparuddin diduga dianaya olehnya. Menurutnya, informasi tersebut telah dipelintir oleh oknum tak bertanggungjawab.
"Saya juga kaget dengar itu, apalagi katanya 8 kali dipukul, kan bonyok itu mukanya kalau dipukul sampai segitu," jelasnya heran.
"Saya menunggu dulu ini karena diakan sudah melapor dan diperiksa dulu tapi sudah banyak yang ganjal karena termasuk anaknya yang memberikan keterangan berbeda dengan fakta di lapangan," katanya
"Tapi kita lihat bagaimana kedepannya, karena tuhan saja memaafkan hambanya apalagi kita sesama manusia, bahkan dia tadi malam minta maaf sama saya," pungkasnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aiptu J telah melaporkan tindak penganiayaan itu ke SPKT Polda Sulut.
Baca SelengkapnyaKasus ini ditangani Subdit V Tipidkor Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya setelah menerima aduan masyarakat atau Dumas pada pada 12 Agustus 2023
Baca SelengkapnyaViral seorang yang pria berbaju biru memukuli korban berkaos merah ditepi jembatan.
Baca SelengkapnyaRelawan Prabowo Mania akan melaporkan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto ke Bareskrim Polri.
Baca SelengkapnyaViral video sejumlah orang berpakaian ormas Pemuda pancasila (PP) mendatangi rumah seorang warga di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaKompolnas sudah melayangkan surat klarifikasi kepada Kapolda Sulsel. Namun belum direspons.
Baca SelengkapnyaBerutnung sungai tempat korban dilempar tidak terlalu dalam.
Baca SelengkapnyaKuasa hukum menegaskan korban tidak memiliki motivasi lain seperti yang disebut jenderal bintang dua itu.
Baca SelengkapnyaSatu dari tiga warga dikabarkan meregang nyawa diduga akibat tertembak polisi
Baca SelengkapnyaAksi arogan anggota polisi mengancam karyawan viral di media sosial. Polisi tersebut mengatakan akan menembak karyawan tersebut saat bertanya.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu bermula dari klaim polisi yang mengenakan pakaian preman sedang melakukan razia.
Baca SelengkapnyaDidik mengaku instansinya akan bersikap profesional dalam penanganan kasus ini.
Baca Selengkapnya