Diduga terkait radikalisme, Ponpes di Kaltara diawasi TNI
Merdeka.com - Pondok pesantren di Kota Tarakan, Kalimantan Utara dalam pengawasan Kodim setempat. Alasannya diduga Ponpes tersebut terkait dengan radikalisme.
Komandan Kodim 0907 Tarakan Letkol Inf Pujud Sudarmanto saat dikonfirmasi membenarkan telah melakukan pengawasan tersebut beberapa tahun terakhir.
"Alasannya, diduga pihak pengelola Ponpes tersebut mengajarkan paham radikal," kata Pujud, Jumat (7/7). Dikutip dari Antara.
-
Siapa yang terlibat dalam foto yang diragukan? Sebuah foto memperlihatkan kebersamaan Presiden Rusia Vladimir Putin dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, yang diklaim sedang berada di klub malam.
-
Apa itu PPOK? PPOK adalah penyakit progresif yang bisa memburuk seiring berjalannya waktu. Bahkan, PPOK menjadi penyakit yang menyebabkan kematian terbanyak ketiga di dunia dengan total 3,32 juta kasus kematian pada 2019 lalu.
-
Apa yang diragukan oleh penganut teori konspirasi? Mereka yang tak percaya bahwa NASA mendaratkan manusia di Bulan punya argumen tersendiri. Ini Argumen Penganut Teori Konspirasi yang Sebut Pendaratan Manusia di Bulan adalah Palsu Meski pendaratan di Bulan terjadi 55 tahun lalu, para penganut teori konspirasi tetap yakin itu adalah tipuan. Meski bukti jelas ada, mereka masih berpegang pada pandangan bahwa pendaratan di Bulan adalah palsu. Biasanya, teori konspirasi ini fokus pada pendaratan pertama. Namun, beberapa orang juga meragukan pendaratan berikutnya.
-
Mengapa klaim tersebut diragukan? Dalam artikel juga tidak ditemukan adanya narasi yang menyebut Jokowi dan Listyo SIgit mencopot Polda Jabar karena membatalkan sidang tersangka Pegi.
-
Siapa yang membentuk PPS? PPS adalah Panitia Pemungutan Suara yang dibentuk oleh KPU (Komisi Pemilihan Umum) di tingkat kecamatan.
Akibat ajaran kekerasan itu, tidak semua warga di daerah itu mampu bergabung dalam Ponpes itu. Namun masyarakat Kota Tarakan telah mengetahui nama Ponpes ini, sehingga sangat intens diawasi pergerakan dan pelajaran maupun kegiatannya.
Pujud belum dapat memastikan apakah Ponpes ini ada kaitannya dengan Islamic State Iraq and Syria (ISIS) atau tidak.
Untuk mengetahui pergerakan di ponpes ini, Kodim 0907 Tarakan terus melakukan pengawasan dan penyelidikan secara intensif dengan berbagai cara dan metode intelijen.
Komandan Kodim 0907 Tarakan mengajak instansi terkait seperti kepolisian dan seluruh elemen masyarakat untuk bersinergi melakukan pencegahan, agar santri dan pengajar di ponpes ini tidak terjerumus dengan paham ISIS.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hal ini bertujuan untuk memberikan payung hukum bagi aparat di lapangan untuk melakukan penindakan.
Baca SelengkapnyaBNPT meminta gerakan Negara Islam Indonesia (NII) dimasukan ke dalam daftar terduga terorisme dan organisasi terorisme (DTTOT).
Baca SelengkapnyaTim Densus Antiteror Polri saat ini masih mendalami keterlibatan HOK, dengan kelompok teroris dengan memeriksa sejumlah saksi.
Baca SelengkapnyaMenurut Mahfud, sejarah Al Zaytun memiliki keterkaitan dengan NII.
Baca SelengkapnyaDensus 88 Antiteror Polri menangkap enam tersangka diduga terlibat dalam aksi jaringan terorisme di Kalbar dan Sumsel.
Baca SelengkapnyaPemprov Jawa Barat menerima kabar adanya bunker senjata dan tempat ibadah Yahudi di Ponpes Al Zaytun.
Baca SelengkapnyaSebanyak 18 warga Poso yang merupakan mantan simpatisan jaringan teroris mengucapkan ikrar setia kepada NKRI di Mapolres Poso, Kamis (13/6).
Baca SelengkapnyaPPATK masih menganalisis ratusan rekening pimpinan Ponpes Al-Zaytun Panji Gumilang. Diduga ada transasksi mencurigakan.
Baca SelengkapnyaPPATK telah membekukan beberapa rekening yang berkaitan dengan pegawai KAI tersebut.
Baca SelengkapnyaSalah satu simpatisan ISIS bergerak sendiri adalah DE, karyawan BUMN yang ditangkap Densus 88 Antiteror Polri.
Baca SelengkapnyaNoor Huda berpesan agar masyarakat tidak terpaku pada stereotipe atau subjektivitas yang berlaku di masyarakat.
Baca SelengkapnyaPerintah Kapolri itu guna memastikan apakah DE yang merupakan pegawai KAI berdiri sendiri atau tergabung dalam jaringan kelompok teroris lain.
Baca Selengkapnya