Digebuk Pandemi Corona, Sektor Pariwisata Bali Merugi Rp10 Triliun per Bulan
Merdeka.com - Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Putu Astawa menyampaikan, semenjak pandemi Covid-19 sebagai besar usaha di sektor pariwisata tutup dan terutama hotel di Bali, karena sepinya tamu.
"Kalau saya tidak punya datanya (berapa usaha yang tutup) karena dinamis. Tapi hotel terutama sebagai besar tutup, karena tamu tidak ada," kata Astawa saat dihubungi, Selasa (2/2).
Sementara untuk usaha yang bergerak di sektor pariwisata, seperti restoran, obyek wisata, mereka tetap buka namun para pengunjung atau wisatawan domestik tidak terlalu ramai.
-
Siapa pemilik hotel di Bali yang terbengkalai? Hotel yang memiliki luas wilayah yang sangat besar ini disebut-sebut sebagai kepunyaan Hutomo Mandala Putra yang juga dikenal sebagai Tommy Soeharto.
-
Apa yang dibahas oleh industri pariwisata Bali saat bertemu Pj Gubernur? Selain membicarakan sejumlah isu di bidang pariwisata, pertemuan yang berlangsung di Ruang Adi Sabha Kantor Gubernur Bali itu juga membahas mekanisme pungutan wisatawan mancanegara (wisman) yang mulai diberlakukan 14 Februari 2024.
-
Apa yang terjadi di Bali? Tanah longsor menimpa sebuah rumah di Banjar Dinas Ngis Kaler, Desa Tribuana, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem, Bali, pada Jumat (7/7) pagi.
-
Kenapa okupansi hotel di Bali diprediksi tinggi? Tingkat okupansi Hotel jaringan HIG diprediksi tertinggi di region Bali dimana Bali menjadi destinasi pilihan wisatawan menghabiskan Libur panjang Idul Fitri 1445H.
-
Kenapa Megawati meminta Bali tidak fokus hanya pada pariwisata? 'Boleh (memikirkan sektor pariwisata), tapi kan terukur dengan kecil pulaunya. Ini nggak, ayo diantem beeemm. Lalu rakyatnya nanti kan kasihan, tidak menikmati,' tutur Megawati.
-
Bagaimana Dita Karang mempromosikan pariwisata Indonesia? Dita Karang dan Anushka Sen mengundang Dubes Sulis untuk vlog bersama dalam rangka mempromosikan penguatan kerjasama pariwisata dan ekonomi kreatif dari Indonesia bertema Wonderful Indonesia ke Korea Selatan bertema Ride The Korean Wave.
"Usaha wisata juga sama, artinya buka tetap tapi pengunjungnya jumlahnya tidak seperti liburan. Kalau liburan Nataru (natal dan tahun baru) itu ramai, kalau sekarang tidak musim liburan iya domestiknya pasti turun. Karena, tamu-tamu domestik itu cenderung mengikuti ritme liburan," imbuhnya.
Astawa juga mengungkapkan, untuk kerugian di sektor pariwisata selama adanya pandemi Covid-19 per bulan bisa sekitar Rp 10 triliun. Karena, pariwisata itu efeknya beruntun. Mulai dari hotel, restoran, guide, transportasi, sampai ke obyek-obyek wisata serta lainnya yang terdampak.
"Kalau rata-rata devisa itu Rp 9,7 triliun per bulan. Dan mancanegara sudah nol tidak ada. Setiap bulan hampir Rp 10 triliun (kerugiannya)," ungkapnya.
Kondisi pelaku pariwisata di Bali saat ini sudah mengenaskan. Karena pandemi Covid-19 ini sudah hampir setahun. Awalnya, pihaknya berpikir bahwa pandemi Covid-19 ini kemungkinan hanya empat bulan saja.
"Sebenarnya sudah agak berat teman-teman pengelola akomodasi itu. Kalau dibilang bertahan sekali juga salah. Jadi mereka sudah sudah mengap-mengap, karena sudah terlalu lama hampir setahun," sebutnya.
"Hitung-hitungan kita hanya 4 bulan, Lebih dari itu agak berat. Makanya dikasih hibah agar bisa bertahan, untuk menjaga hubungan dengan karyawannya. Iya kasih jaminan pengaman sosial kepada pekerja-pekerjanya program-program pemerintah untuk bisa survival saja," ujarnya.
Sementara, untuk kunjungan wisatawan domestik ke Bali di Bulan Januari 2021 melalui Bandara I Gusti Ngurah Rai ada sekitar 1.900 per hari.
"Maksudnya kedatangan di bandara itu ada sekitar 1.900 per hari masih ada. Kalau dari segi jumlah kedatangan itu masih tetap segitu-gitu saja. Sekitar 2.000 dan 1.500," ujar Astawa.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Erupsi Gunung Lewotobi mempengaruhi jumlah kunjungan wisatawan.
Baca SelengkapnyaTantangan terbesar yang dihadapi saat ini adalah adanya digitalisasi dalam pemasaran dengan adanya layanan pembelian tiket secara online.
Baca SelengkapnyaSetelah sempat terpuruk akibat pandemi COVID-19, pariwisata Bali telah bangkit kembali pada tahun 2023.
Baca SelengkapnyaMenhub mengatakan, salah satu penyebab utama adalah penurunan drastis populasi pesawat di dunia, yang membuat banyak pabrikan tidak beroperasi dengan baik.
Baca SelengkapnyaMegawati Soekarnoputri menyinggung pengelolaan pariwisata Bali yang tidak terkontrol.
Baca SelengkapnyaAda pun lini bisnis yang terdampak kenaikan pajak hiburan antara lain karaoke, kelab malam hingga spa.
Baca SelengkapnyaSementara itu, Dinas Perhubungan Sumbar akan melakukan pengawasan terhadap bus pariwisata sehingga wisatawan bisa merasa aman dan nyaman.
Baca SelengkapnyaDesember 2023 hingga Mei 2024, bencana datang silih berganti mulai dari letusan gunung, banjir bandang mengakibatkan sektor pariwisata kembali goyang.
Baca SelengkapnyaPara pengusaha hotel kini hanya bisa mengandalkan event dari pemerintah untuk mempertahankan keterisian kamar hotelnya.
Baca SelengkapnyaInvestasi tersebut berasal dari berbagai pihak mulai dari perusahaan BUMN, swasta hingga investor asing.
Baca SelengkapnyaHiruk pikuk Pasar Tanah Abang sebagai salah satu pasar tekstil terbesar di Asia Tenggara ternyata menyimpan lorong gelap dengan puluhan kios yang tutup.
Baca SelengkapnyaAda 171 ribu orang yang berwisata ke Bali selama libur lebaran
Baca Selengkapnya