Dinas Pertanian turunkan tim buru hewan pembunuh puluhan kambing
Merdeka.com - Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul DIY menerjunkan tim untuk meneliti hewan liar yang menyerang dan mengakibatkan puluhan ekor kambing di Desa Purwodadi mati. Tim ini diterjunkan karena hingga saat ini belum diketahui secara pasti hewan apa yang menyerang kambing-kambing itu.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul, Bambang Wisnu Broto, pihaknya bersama dengan Balai Besar Veteriner (BBVet) Yogyakarta melakukan pemantauan pada titik-titik serangan hewan liar itu. Pemantauan sendiri sudah dilakukan pada Senin (11/9).
"Dari laporan yang masuk, serangan hewan misterius ada di tiga dusun, dengan total yang mati ada 38 ekor," ujar Bambang saat dihubungi.
-
Hewan apa yang ditemukan di perangkap petani? Seorang petani di Beachport, Australia Selatan, melakukan penemuan luar biasa ketika memasang perangkap untuk menangkap predator yang berpotensi memangsa ternaknya. Pao Ling Tsai tadinya berharap menangkap musang atau rubah, tetapi justru dia dikejutkan dengan seekor hewan yang terakhir kali terlihat di Australia Selatan lebih dari 130 tahun yang lalu.
-
Hewan apa yang menyerang hewan ternak? Kelelawar ini tidak menyerang manusia, melainkan hewan ternak. Paling umum terdapat di Amerika Selatan dan Tengah.
-
Hewan apa yang ditemukan? Penelitian ini menyoroti pentingnya pelestarian fosil dan penelitian paleontologi dalam mengungkap misteri masa lalu dan memberikan wawasan baru tentang keragaman hayati di planet kita.
-
Bagaimana hewan liar bisa menyebabkan penyakit? Sejumlah penyakit bisa ditularkan dari hewan ke manusia. Beberapa penyakit menular ini termasuk: Flu burung, Salmonella, Tuberkulosis, Campak, Virus herpes B.
-
Dimana kambing itu berada? Ada kambing bertanduk 5 yang menggegerkan masyarakat di Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, Jawa Barat.
-
Dimana kambing gunung bisa ditemukan? Hewan ini hanya bisa dijumpai di ketinggian hingga 13.000 kaki.
Bambang menuturkan pihaknya belum bisa menganalisis hewan jenis apa yang menyerang ternak warga. Sedangkan pihak BBVet hanya mengambil sampel darah hewan yang masih hidup setelah diserang hewan liar.
Terpisah, Teknisi Laboratorium Verorologi, BBVet Yogyakarta, Desi Puspitasari, menyampaikan, pihaknya sudah mengambil sampel darah dari kambing yang selamat dari serangan hewan misterius tersebut. Sampel darah digunakan untuk menganalisis rabies atau tidak hewan liar tersebut.
"Kami hanya bisa mengambil sampel darah untuk menganalisis rabies, untuk yang mati kami tidak bisa karena sudah dikubur. Hal ini untuk mengetahui karena ini dari hewan liar apakah hewan tersebut rabies atau tidak," ungkap Desi.
Desi menambahkan jika kematian hewan ternak rata-rata disebabkan oleh gigitan hewan liar. Gigitan hewan liar ini mengakibatkan luka di beberapa bagian tubuh.
"Terkoyak traumatis saja, bukan karena rabies untuk kematian kambing-kambing itu," tutup Desi. (mdk/bal)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kejadian harimau masuk permukiman di Desa Sodong, Kabupaten Batang membuat resah warga.
Baca SelengkapnyaKambing-kambing ini ditemukan sudah tak bernyawa dengan kondisi mata tercongkel dan kaki terpotong.
Baca SelengkapnyaDinkes & Peternakan Gunungkidul menemukan adanya dugaan tiga hewan ternak milik warga Kayoman, Serut yang mati diduga karena terkena antraks.
Baca SelengkapnyaAtasi Konflik Harimau dengan Manusia, KLHK terjunkan penembak bius
Baca SelengkapnyaSejak tahun lalu, sudah ada 12 rumah burung hantu yang disebar di empat kecamatan.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini, Pemkab belum menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit antraks.
Baca SelengkapnyaPemprov Jateng menemukan hewan kurban terserang penyakit diare dan cacar.
Baca SelengkapnyaKemunculan gajah di Muratara pertama kali dilaporkan warga Kelurahan Karya Makmur.
Baca SelengkapnyaHasil tracking Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Jateng tidak ditemukan kasus penularan dari hewan ke manusia yang terjadi di Wonogiri.
Baca SelengkapnyaMenurut Atep, turunnya ratusan monyet dari bukit Tawilis diduga tidak ada makanan di habitatnya sehingga kemudian turun menyerang dan menjarah lahan warga.
Baca SelengkapnyaUpaya yang dilakukan Kementan dengan mitigasi dan isolasi wilayah, serta menurunkan Tim kesehatan hewan ke lokasi untuk investigasi.
Baca SelengkapnyaBanyak kerbau dan sapi milik warga dilepasliarkan di jalan raya dan fasilitas umum di wilayah Kecamatan Kota Mukomuko
Baca Selengkapnya