Dipancing dengan Betina, Kera Jantan Liar Bikin Resah Warga Jembrana Ditangkap
Merdeka.com - Petugas Dinas Pertanian dan Pangan Bidang Kesehatan Hewan Jembrana menangkap seekor kera liar untuk dikembalikan ke habitatnya. Kera berjenis kelamin jantan ini sebelumnya kerap membuat resah warga karena berkeliaran dan masuk ke rumah dalam beberapa minggu belakangan di Kota Jembrana, Bali.
Kera jantan berukuran cukup besar ini juga sempat menghebohkan sejumlah pegawai di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jembrana, Bali, lantaran kera tersebut masuk ke sejumlah ruangan Pemkab Jembrana.
Kera dewasa tersebut berhasil ditangkap di rumah Ni Ketut Nariati, warga Lingkungan Satria, Kelurahan Pendem, Jembrana atau sekitar satu kilometer dari Kantor Bupati Jembrana, Kamis (17/10). Untuk menjinakkan kera liar itu, petugas terpaksa memancing kera jantan tersebut dengan kera betina.
-
Apa bentuk kera raksasa? Bentuknya menyerupai orang utan zaman modern.
-
Kenapa kera ekor panjang masuk ke permukiman warga? “Kera karena kelaparan berani mengganggu warga. Menyerbu ke dalam rumah untuk mengambil makanan,“
-
Dimana kera ekor panjang menyerang? Di Desa Cikakak, Banyumas, sekelompok kera ekor panjang turun dari gunung dan menyerbu permukiman warga.
-
Kenapa kera ekor panjang serbu pemukiman? Kawanan monyet itu diduga turun dari gunung karena persediaan makanan di tempat mereka mulai menipis. Musim kemarau yang panjang menjadi penyebab persediaan makanan di hutan terus menyusut.
-
Kapan kera raksasa hidup di Jawa? Diperkirakan kera raksasa menghuni Jawa pada masa pleistosen hingga lebih kurang 200.000 tahun yang lalu.
-
Siapa yang berusaha mencegah kera ekor panjang masuk ke pemukiman? Sementara itu Kepala Balai Kesatuan Pengelolaan Hutan (BKPH) Wonogiri, Sukatno, mengatakan bahwa pihaknya sudah berupaya mencegah hewan liar dari luar masuk ke pemukiman.
Penangkapan kera tersebut dilakukan oleh petugas dari Dinas Pertanian dan Pangan Bidang Kesehatan Hewan dengan dibantu BKSDA Jembrana.
"Kami menangkapnya dengan cara memancing masuk ke kandang kera betina. Ternyata pancingan itu berhasil, kebetulan pemilik rumah memiliki kera peliharaan berjenis kelamin betina," kata IGN Rai Mulyawan, Kabid Kesehatan Hewan, Kabupaten Jembrana, Kamis (17/10).
Rai Mulyawan juga menjelaskan, agar kera tersebut setelah ditangkap tidak lepas dan menggigit, petugas kemudian memberikan suntikan bius.
"Kera tersebut selanjutnya diserahkan ke Kantor Resort KSDA Jembrana untuk dikarantina dan selanjutnya dilepas ke habitat aslinya," ujar Rai Mulyawan.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Diduga mereka kekurangan makanan di tempat asalnya.
Baca SelengkapnyaSeekor ular piton besar muncul dan menggegerkan warga Jalan Krakatau, Kelurahan Jatirasa, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi.
Baca SelengkapnyaMenurut dia, buaya merupakan hewan yang berpotensi membunuh manusia sebab termasuk ke dalam hewan buas.
Baca SelengkapnyaSeorang warga bernama Rusli (62) meninggal dalam upaya penangkapan kera liar di Desa Wanakerta, Kecamatan Cibatu, Garut, Jawa Barat, Kamis (21/3) pagi.
Baca SelengkapnyaKemunculan gajah di Muratara pertama kali dilaporkan warga Kelurahan Karya Makmur.
Baca SelengkapnyaPetugas Pemadam Kebakaran Pos 06 Ronga-ronga, Kabupaten Bener Meriah, Aceh, berjibaku menangkap seekor ular piton dengan panjang mencapai 5 meter.
Baca SelengkapnyaSalah seorang pencari rumput mengaku pernah melihat sosok kera putih yang besarnya seukuran kambing dewasa.
Baca SelengkapnyaUlar berbisa tersebut muncul dari dapur rumah makan
Baca SelengkapnyaSaat ini, buaya tersebut telah diserahkan ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA).
Baca SelengkapnyaSemua anggota BKSDA dan FZS Jambi sudah dievakuasi ke kantor polisi terdekat.
Baca SelengkapnyaAwalnya petugas mengamati posisi ular yang berada di dalam kandang ayam tersebut, sebelum ditangkap.
Baca SelengkapnyaSebelum gajah menyerang, seorang warga melakukan pengusiran terhadap gajah tersebut.
Baca Selengkapnya