Diperiksa KPK, M Taufik dicecar soal perusahaan penggarap reklamasi
Merdeka.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus mendalami bukti-bukti dugaan suap korporasi kepada anggota DPRD DKI Jakarta terkait pembahasan 2 Raperda reklamasi teluk Jakarta. Proses penyelidikan itu ditandai dengan pemanggilan wakil ketua DPRD DKI Jakarta, Muhammad Taufik.
Juru Bicara KPK, Febri Diansyah mengatakan kasus ini masih berkaitan dengan kasus yang menjerat mantan anggota DPRD DKI Jakarta sekaligus terpidana penerimaan suap oleh Muhammad Sanusi dan mantan Presiden Direktur PT Agung Podomoro Land, Ariesman Widjaja, selaku pemberi suap.
-
Apa yang diselidiki KPK? Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus menyelidiki dugaan kasus korupsi pengadaan lahan proyek Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).
-
Bagaimana KPK mengusut kasus suap dana hibah Jatim? Pengembangan itu pun juga telah masuk dalam tahap penyidikan oleh sebab itu penyidik melakukan upaya penggeledahan. 'Penggeledahan kan salah satu giat di penyidikan untuk melengkapi alat Bukti,' ujar Alex.
-
Siapa yang diperiksa KPK? Mantan Ketua Ferrari Owners Club Indonesia (FOCI), Hanan Supangkat akhirnya terlihat batang hidungnya ke gedung Merah Putih, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Senin (25/3) kemarin.
-
Siapa yang diperiksa oleh KPK? Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Wamenkumham) Edward Omar Sharif Hiariej alias Eddy Hiariej rampung menjalani pemeriksaan penyidik KPK, Senin (4/12).
-
Apa yang sedang diselidiki KPK? Didalami pula, dugaan adanya penggunaan kendali perusahaan tertentu oleh saksi untuk mengikuti proyek pengadaan di Kementan RI melalui akses dari Tersangka SYL,' ungkap Ali.
"Setelah putusan pengadilan untuk beberapa pihak dalam kasus suap pembahasan dua Raperda sedang didalami," ujar Febri, Selasa (31/10).
Namun Febri enggan menjelaskan lebih jauh mengenai kasus tersebut mengingat masih pada tahap penyelidikan. "Yang pasti kami sedang mendalami fakta yang pernah ada sebelumnya," kata Febri.
Sementara Taufik usai diperiksa KPK, mengakui ditelisik penyelidik mengenai sepak terjang beberapa korporasi atau perusahaan terkait kasus suap itu. KPK menduga ada keputusan direksi sebuah perusahaan, sehingga akhirnya menyuap anggota DPRD DKI Jakarta.
Disinggung apakah perusahaan yang ditanyai penyelidik adalah Agung Sedayu Group dan Agung Podomoro Land, Taufiq mengamininya.
"Soal korporasi berkaitan dengan Pulau D dan Pulau G. Dua itu ditanya (Agung Sedayu dan Agung Podomoro)," kata Taufik di halaman kantor KPK, Jakarta.
Selain itu Taufik juga ditelisik soal perusahaan penggarap reklamasi Pulau D dan Pulau G.
Diketahui, pulau D reklamasi Jakarta digarap PT Kapuk Naga Indah yang merupakan anak perusahaan PT Agung Sedayu Grup, sementara Pulau G digarap oleh PT Muara Wisesa yang merupakan anak perusahaan PT Agung Podomoro Land.
Nama Taufik sempat mencuat dalam penyidikan perkara suap yang menjerat Sanusi dan Ariesman. Bahkan, dalam dakwaan KPK terhadap Ariesman, Taufik disebutkan turut hadir dalam pertemuan bersama Bos PT Agung Sedayu Group, Sugianto Kusuma alias Agun di Taman Golf Timur II Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara, pada pertengahan Desember 2015 lalu.
Selain Taufik, pada pertemuan yang disebut membahas percepatan pembahasan dua Raperda tersebut juga turut dihadiri Ketua DPRD DKI, Prasetio Edi Marsudi, anggota Balegda DKI, Sanusi dan M Sangaji, dan Ketua Pansus Reklamasi Selamat Nurdin.
Sementara dalam penyelidikan perkara ini, KPK juga telah meminta keterangan Sekretaris Daerah Pemprov DKI Jakarta, Saefullah. (mdk/eko)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Budi Karya diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada 26 Juli 2023.
Baca SelengkapnyaKPK menggeledah kantor Direktorat Jendral (Ditjen) Minerba pada Kementerian ESDM Rabu (25/7) kemarin.
Baca SelengkapnyaLaporan ini terkait kasus dugaan korupsi lelang barang rampasan benda sita korupsi berupa satu paket saham PT Gunung Bara Utama (GBU).
Baca SelengkapnyaKPK telah menetapkan 10 tersangka terkait kasus ini
Baca SelengkapnyaMenteri KKP menjelaskan peristiwa soal pengadaan barang dan jasa PT Telemedia Onyx Pratama (TOP).
Baca SelengkapnyaDalam perkara ini, penyidik KPK telah menetapkan sepuluh orang sebagai tersangka.
Baca SelengkapnyaPenggeledahan ini terkait dugaan penerimaan suap, gratifikasi serta pencucian uang dengan tersangka mantan Gubernur Maluku, Abdul Gani Kasuba.
Baca SelengkapnyaTessa mengatakan tim penyidik KPK saat ini sedang mendalami berbagai alat bukti yang disita dalam penggeledahan tersebut untuk disertakan dalam berkas perkara.
Baca SelengkapnyaKPK sebelumnya mencekal 10 orang terkait dugaan kasus korupsi pengadaan lahan di lingkungan BUMD DKI Jakarta tersebut.
Baca SelengkapnyaTim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menggeledah 10 lokasi terkait dugaan korupsi pengadaan fiktif pada perusahaan BUMN, PT Telkom Grup.
Baca Selengkapnya