Dirjen Imigrasi soal 1.000 WNI Pindah jadi WN Singapura Setiap Tahun: Ini Alarm Bagi Pemerintah
Pemerintah tidak bisa melarang warga Indonesia pindah kewarganegaraan. Sebab, hal itu merupakan hak warga negara.
Dirjen Imigrasi soal 1.000 WNI Pindah jadi WN Singapura Setiap Tahun: Ini Alarm Bagi Pemerintah
Direktur Jenderal (Dirjen) Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Silmy Karim mengatakan, dalam setahun sebanyak 1.000 warga negara Indonesia (WNI) pindah kewarganegaraan ke Singapura. Kondisi ini menjadi catatan serius pemerintah.
"Saya menyampaikan setiap tahun 1.000 warga Negara Indonesia menjadi warga Negara Singapura itu sebagai satu catatan," kata Silmy, di sela kunjungan di Kota Singaraja, Kabupaten Buleleng, Bali, Senin (17/7).
Ia menyebutkan, bahwa pemerintah tidak bisa melarang warga Indonesia pindah kewarganegaraan. Sebab, hal itu merupakan hak warga negara. Apalagi jika keputusan tersebut karena alasan privat.
"Kita tidak bisa melarang mereka. Itu adalah hak daripada mereka warga negara yang ingin kemudian bergabung dengan warga negara lain. Itu alasan privat, tetapi kita jadikan ini, kita sikapi ini, bahwa Indonesia memang mesti terus memperbaiki diri agar bisa memenuhi harapan daripada warga negaranya," imbuh Silmy.
Menurut Silmy, banyaknya WNI pindah ke negara lain menjadi alarm bagi pemerintah. Meskipun, saat ini pemerintah Indonesia sudah banyak melakukan perbaikan, seperti pembangunan infrastruktur, hingga peningkatan pendapatan.
"Tetapi ini jadikan sebagai alarm saja untuk kita terus perbaiki dan memberikan manfaat kepada masyarakat. Itu biasa-biasa saja, tetapi fenomena ini perlu disikapi bukan hanya oleh imigrasi tetapi juga oleh pemerintah secara umum," ujarnya.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Imigrasi Kemenkumham Silmy Karim buka-bukaan terkait data warga negara Indonesia (WNI) yang pindah jadi warga negara Singapura. Rata-rata mereka yang pindah berusia produktif yakni 25-35 tahun.
"Sekitar 1.000 orang per tahun (masyarakat Indonesia pindah jadi warga negara Singapura). Rata-rata ini usia produktif 25-35 tahun,"
kata Silmy, Minggu (7/7).
merdeka.com