Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Diskriminasi Gender Sejak di Sekolah

Diskriminasi Gender Sejak di Sekolah Siswa SMP luar biasa jalani UN. ©2018 Merdeka.com/Iqbal S Nugroho

Merdeka.com - Ketua Program Studi Kajian Gender Universitas Indonesia (UI), Mia Siscawati, Ph.D., menyoroti tiga ranah penting diskriminasi gender dunia pendidikan. Yaitu, individual, kultural, dan struktural.

"Ketiganya saling berkelindan. Masalah struktural, misalnya, dapat dilihat dari belum terciptanya fasilitas pendidikan yang memadai dan mendukung perbedaan kebutuhan antara perempuan dengan laki-laki," kata Mia Siscawati di Kampus UI Depok, dikutip dari Antara, Jumat (28/4).

Pada 2020, dalam Profil Sanitasi Sekolah yang dikeluarkan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), disebutkan bahwa terdapat satu dari tiga sekolah yang tidak memiliki jamban atau toilet yang terpisah.

"Fasilitas jamban atau toilet yang terpisah merupakan hal yang sangat penting bagi anak perempuan. Di daerah tertentu, anak-anak perempuan memilih tidak sekolah pada tiga hari pertama mereka menstruasi, karena sangat tidak nyaman di sekolah," kata Mia.

Sementara itu, dari segi kultural, masyarakat secara tidak sengaja sering menomorduakan anak perempuan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, jika ada kegiatan fisik yang berat, anak perempuan dianggap tidak mampu dan lemah.

Selain itu, jika ada pemilihan untuk menjadi pemimpin atau ketua, anak perempuan sering dijadikan orang kedua setelah laki-laki. Masalah struktural dan kultural ini kemudian dinormalisasi melalui internalisasi pada individu.

Mia menilai, permasalahan diskriminasi gender di dunia pendidikan harus dituntaskan karena merupakan komponen penting dalam menciptakan kemajuan bangsa.

Untuk menghilangkan diskriminasi ini, diperlukan kerja sama dan kesadaran pada setiap individu, baik secara kultural maupun struktural.

Perubahan kultural diperlukan untuk membentuk keyakinan pada masyarakat bahwa sekolah merupakan hal yang menyenangkan. Ini didukung dengan perubahan struktural melalui penciptaan kondisi dan fasilitas sekolah yang aman dan nyaman.

Dengan begitu, kesetaraan gender dalam akses pendidikan dapat tercapai. Sehingga Indonesia dapat memiliki sumber daya manusia yang maju dan berkembang.

"Yang harus ambil bagian itu semua yang ada di tingkat individual. Apa yang bisa kita lakukan sebagai warga negara untuk mendukung? Kalau kita orang tua, harus memikirkan bahwa anak-anak memang harus lanjut sekolah. Kalau kultural, berarti perubahan budaya, perubahan pola pandang, pola pikir yang bisa terjadi karena individu-individu mulai punya cara berpikir yang lebih maju," kata Mia.

Lebih lanjut, Mia mengatakan, kondisi ekonomi sering kali memaksa anak untuk berhenti sekolah dan membantu keluarganya mencari uang. Ditinjau dari segi sosial, tidak sedikit keluarga yang mendukung anak laki-lakinya untuk bersekolah lebih tinggi daripada anak perempuan.

Menurut Mia, adanya stereotipe bahwa anak perempuan tidak harus bersekolah, karena kodratnya menjadi istri dan ibu, merupakan salah satu faktor kesenjangan pendidikan antara laki-laki dan perempuan.

Kondisi ini masih menunjukkan adanya kesenjangan gender di dunia pendidikan.

"Gender merujuk pada konstruksi sosial yang mengatur perempuan harus bagaimana dan laki-laki harus bagaimana. Adanya konstruksi sosial ini menjadi masalah dari masa ke masa," katanya.

Bahkan, ketika perempuan dan laki-laki sudah berada dalam suatu institusi pendidikan yang sama, diskriminasi gender yang disengaja maupun tidak masih banyak terjadi.

(mdk/rnd)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Diskriminasi adalah Perlakuan Berbeda yang Merugikan Golongan Tertentu, Ini Penyebab dan Dampaknya
Diskriminasi adalah Perlakuan Berbeda yang Merugikan Golongan Tertentu, Ini Penyebab dan Dampaknya

Diskriminasi sosial adalah suatu sikap membedakan secara sengaja terhadap orang atau golongan yang berhubungan latar belakang tertentu.

Baca Selengkapnya
Pengertian Diskriminasi Sosial, Penyebab, dan Contohnya yang Perlu Diketahui
Pengertian Diskriminasi Sosial, Penyebab, dan Contohnya yang Perlu Diketahui

Diskriminasi adalah masalah sosial yang dapat memicu perpecahan.

Baca Selengkapnya
Penanganan Kekerasan Seksual di Kampus Masih Minim, Puan Soroti Kebijakan Pro-Perempuan
Penanganan Kekerasan Seksual di Kampus Masih Minim, Puan Soroti Kebijakan Pro-Perempuan

Puan pun mengingatkan, Indonesia memiliki berbagai regulasi hukum melindungi masyarakat dari tindak kekerasan seksual.

Baca Selengkapnya
KPAI Inginkan Pendidikan Seksual Diajarkan Sejak Dini Sebagai Upaya Perlindungan Anak
KPAI Inginkan Pendidikan Seksual Diajarkan Sejak Dini Sebagai Upaya Perlindungan Anak

Pendidikan seksual harus diterapkan sebagai langkah awal untuk memberikan pemahaman dasar pada anak

Baca Selengkapnya
Stigma adalah Stereotip Negatif, Ketahui Faktor dan Karakteristiknya
Stigma adalah Stereotip Negatif, Ketahui Faktor dan Karakteristiknya

Stigma dapat muncul dalam berbagai bentuk, baik secara personal maupun institusional.

Baca Selengkapnya
Tanamkan Sikap Toleransi Anti-Kekerasan ke Anak
Tanamkan Sikap Toleransi Anti-Kekerasan ke Anak

Mereka yang agresif akan menganggap bahwa sifat toleransi itu menunjukkan kelemahan.

Baca Selengkapnya
Komnas Perempuan: Banyak Praktek Diskriminasi soal Busana ASN hingga Mahasiswi Berujung Depresi
Komnas Perempuan: Banyak Praktek Diskriminasi soal Busana ASN hingga Mahasiswi Berujung Depresi

Komnas Perempuan mengidentifikasi masih ada sekurangnya 73 kebijakan dan berbagai praktek diskriminasi di sejumlah daerah.

Baca Selengkapnya
Ketua DPR: Korban Kekerasan Seksual Tidak Perlu Takut Speak Up
Ketua DPR: Korban Kekerasan Seksual Tidak Perlu Takut Speak Up

Kasus kekerasan seksual di Indonesia hingga saat ini masih marak di lingkungan masyarakat maupun lingkungan pendidikan

Baca Selengkapnya
Kemensos Gandeng UNESA Wujudkan Penanganan Disabilitas yang Inklusif dan Holistik
Kemensos Gandeng UNESA Wujudkan Penanganan Disabilitas yang Inklusif dan Holistik

Mensos Risma menyoroti pentingnya pendekatan yang lebih inklusif dan holistik dalam penanganan disabilitas.

Baca Selengkapnya
DPR Nilai Ada 3 Dosa Besar Dunia Pendidikan di Era Mendikbud Nadiem Makarim
DPR Nilai Ada 3 Dosa Besar Dunia Pendidikan di Era Mendikbud Nadiem Makarim

Ketua DPP PKB ini menyebut adanya terjadi tren tingkat kenaikan tindak kekerasan seksual.

Baca Selengkapnya
13 Maret Hari Kemenangan Setiap Gadis Internasional, Ketahui Sejarahnya
13 Maret Hari Kemenangan Setiap Gadis Internasional, Ketahui Sejarahnya

Perempuan masih sering mendapatkan diskriminasi gender.

Baca Selengkapnya
Apa Itu Politik Identitas? Berikut Penjelasan dan Contohnya
Apa Itu Politik Identitas? Berikut Penjelasan dan Contohnya

Politik identitas merujuk pada fenomena di mana individu atau kelompok mengidentifikasi diri mereka berdasarkan karakteristik tertentu.

Baca Selengkapnya