Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ditempeleng Jepang, ubah nasib Kharis Suhud jadi tentara

Ditempeleng Jepang, ubah nasib Kharis Suhud jadi tentara Kharis Suhud. ©2012 Merdeka.com

Merdeka.com - Tidak banyak yang tahu, Kharis Suhud dulu adalah seorang wartawan olahraga. Sebuah peristiwa mengantar Kharis Suhud menjadi militer, yang berpuncak pada posisi sebagai Ketua DPR/MPR. Kharis Suhud berpulang, Senin (20/8) di Jakarta, di hari kedua bulan Syawal.

Peristiwa yang mengubah perjalanan Kharis Suhud itu adalah ketika dia ditempeleng seorang pimpinan Jepang saat bekerja di Harian Asia Raya tahun 1942.

"(Andai tidak ditempeleng) Mungkin saya akan terus berkarya sebagai wartawan, menjadi manusia komunikasi pula sampai pensiun," tukas Kharis Suhud dikutip dalam buku 75 tahun Alwi Dahlan.

Kharis Suhud mengawali karier sebagai wartawan olahraga di surat kabar Berita Oemoem milik Parindra. Dia sudah menjadi wartawan sejak sekolah AMS agar tidak menggantungkan kiriman orangtua di Madiun.

Ketika Belanda dikalahkan Jepang, Berita Oemoem ditutup karena biasa dipakai kaum Nasionalis mengeritik pemerintah kolonial.

Kharis Suhud pun dipindah ke surat kabar Asia Raya yang baru didirikan. Dia menjadi korektor di Asia Raya.

Posisi ini rawan karena berita harus disensor Jepang. Berita tentang kekalahan Jepang dalam pertempuran melawan Amerika Serikat tidak boleh disiarkan, tetapi bila Jepang menang harus disiarkan.

Pemukulan oleh orang Jepang lazim terjadi, tetapi Kharis Suhud tidak terima. Dia langsung minta berhenti dan masuk militer. Dia sempat ditolak masuk PETA karena badan kurus dan berkaca mata.

Sempat luntang lantung sebulan, Kharis Suhud lantas masuk Badan Keamanan Rakyat (BKR) pasca Proklamasi Kemerdekaan. Saat itu pemerintah menyarankan pemuda agar sebanyak-banyaknya masuk BKR.

"Saya diterima tanpa diuji. Saya hanya menyebut nama, umur, agama, dan alamat," kata Kharis Suhud.

Dia termasuk prajurit yang berjuang mendirikan Akademi Militer Tangerang. Tokoh-tokoh yang ikut ke Tangerang dari BKR Jakarta Raya termasuk Letjen Kemal Idris, Jenderal Taswin Natadiningrat, dan Daan Mogot yang kemudian menjadi Direktur Akademi Militer Tangerang.

Bermula dari posisi prajurit yang paling kecil, Kharis Suhud purnawirawan dengan pangkat Letjen. Dia pernah pula menjadi Ketua DPR/MPR.

Senin, Kharis Suhud berpulang. "Bapak terakhir sakit komplikasi jantung," kata putranya Hari Santoso di rumah duka. Indonesia kehilangan salah satu putra terbaiknya. Selamat jalan Pak Kharis Suhud. (mdk/tts)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Tak Kalah Keren dari Sang Ayah, Ini Kisah Hidup Harsono Tjokroaminoto Pernah Disekap hingga Jadi Penasihat Panglima Soedirman
Tak Kalah Keren dari Sang Ayah, Ini Kisah Hidup Harsono Tjokroaminoto Pernah Disekap hingga Jadi Penasihat Panglima Soedirman

Ia melanjutkan perjuangan ayahnya sebagai negarawan yang sangat mencintai Indonesia.

Baca Selengkapnya
Mayjen Kunto Arief Terharu Dengar Cerita Ayah Almarhum Serda Rizal yang Gugur di Papua
Mayjen Kunto Arief Terharu Dengar Cerita Ayah Almarhum Serda Rizal yang Gugur di Papua

Mayjen Kunto Arief dibuat terharu mendengar cerita dari ayah mendiang Serda TNI Rizal, tentara AD yang gugur tertembak KKB.

Baca Selengkapnya
Mengingat Keberanian Prajurit Kopasgat AU Praka Sugeng Sendirian Adang Serangan KKB di Papua
Mengingat Keberanian Prajurit Kopasgat AU Praka Sugeng Sendirian Adang Serangan KKB di Papua

Praka Mohammad Sugeng adalah nama prajurit TNI yang gugur dalam pertempuran di Papua. Namanya dikenang untuk lapangan tembak di Bandung.

Baca Selengkapnya
Kisah Hidup Mayor Jenderal Djatikusumo, KSAD Pertama Republik Indonesia
Kisah Hidup Mayor Jenderal Djatikusumo, KSAD Pertama Republik Indonesia

Merupakan seorang keturunan ningrat, ia rela ikut berjuang bersama rakyat demi kemerdekaan Indonesia

Baca Selengkapnya
Sambil Sekolah Jual Rokok dan Kemenyan, Berujung Jadi Jenderal TNI Bintang Empat
Sambil Sekolah Jual Rokok dan Kemenyan, Berujung Jadi Jenderal TNI Bintang Empat

Bocah yang dulu berjualan rokok dan kemenyan itu menjadi orang nomor satu di tubuh TNI AD.

Baca Selengkapnya
Kasau Abadikan Nama Praka Mohammad Sugeng, Prajurit Kopasgat Pemberani Gugur Baku Tembak di Papua
Kasau Abadikan Nama Praka Mohammad Sugeng, Prajurit Kopasgat Pemberani Gugur Baku Tembak di Papua

Berikut potret Lapangan Tembak TNI AU yang dinamai dengan nama prajurit Kopasgat yang gugur di Papua.

Baca Selengkapnya
Yatim Piatu sejak Kecil, Begini Perjuangan Pria Asal Tuban hingga Jadi Menteri Dalam Negeri
Yatim Piatu sejak Kecil, Begini Perjuangan Pria Asal Tuban hingga Jadi Menteri Dalam Negeri

Pendidikannya sempat terhenti setelah sang ayah meninggal dunia

Baca Selengkapnya
Sosok Sertu Ismunandar, Prajurit Marinir yang Gugur Ditembak KKB di Puncak Jaya Papua
Sosok Sertu Ismunandar, Prajurit Marinir yang Gugur Ditembak KKB di Puncak Jaya Papua

Sosok Sertu Marinir Ismunandar yang Gugur Ditembak KKB di Puncak Jaya Papua

Baca Selengkapnya
Innalillahi Wainnaillahi Rojiun, Brigjen TNI Adik Jenderal Non Akpol Berduka
Innalillahi Wainnaillahi Rojiun, Brigjen TNI Adik Jenderal Non Akpol Berduka

Brigjen TNI Adik jenderal polisi non akpol berduka. Simak momen sang jenderal di upacara pemakaman.

Baca Selengkapnya
Sosok Karel Sadsuitubun, Pahlawan Revolusi Pertama dari Polri Asal Maluku
Sosok Karel Sadsuitubun, Pahlawan Revolusi Pertama dari Polri Asal Maluku

Berkat jasa-jasanya semasa hidup, nama KS Tubun diabadikan sebagai nama kapal perang hingga jalan.

Baca Selengkapnya
Momen Haru Upacara Persemayaman Kopda Hendrianto yang Gugur Diserang KKB, Isak Tangis Keluarga Pecah
Momen Haru Upacara Persemayaman Kopda Hendrianto yang Gugur Diserang KKB, Isak Tangis Keluarga Pecah

Momen haru upacara persemayaman Kopda Hendrianto. Isak tangis keluarga kehilangan Kopda Hendrianto.

Baca Selengkapnya
Diabadikan Jadi Nama Jalan di Solo, Ini Kisah Pengorbanan Arifin Melawan Penjajah Jepang
Diabadikan Jadi Nama Jalan di Solo, Ini Kisah Pengorbanan Arifin Melawan Penjajah Jepang

Arifin merupakan salah satu tokoh kunci atas menyerahnya Jepang di Kota Solo.

Baca Selengkapnya