Diterjang gelombang tinggi, kapal nelayan tenggelam dan 5 hilang
Merdeka.com - Diterjang gelombang tinggi, kapal motor nelayan 'Mesir' tenggelam di perbatasan Sungai Dinding Sembilang Banyuasin dan perairan Karang Ular Bangka Belitung. Satu orang selamat dan lima dikabarkan masih hilang.
Peristiwa itu terjadi saat KM nelayan yang berisi enam awak asal Banyuasin, Sumatera Selatan, itu sedang mencari ikan, Sabtu (11/2) siang. Namun, laporan kecelakaan air itu baru sampai ke polisi beberapa jam kemudian.
Kapolres Banyuasin, AKBP Andri Sudarmadi mengungkapkan, dari laporan yang masuk, tenggelamnya kapal nelayan akibat gelombang tinggi yang mencapai 3-4 meter. "Tadi malam sekitar jam sebelas kita baru dapat laporan soal kecelakaan air itu," ungkap Andri, Minggu (12/2).
-
Dimana kapal itu tenggelam? Kapal penangkapan ikan KM Dewi Jaya 2 yang mengangkut 37 orang dari Muara Baru, Jakarta tujuan Lombok, Nusa Tenggara Barat tenggelam di perairan Kepulauan Selayar Sulawesi Selatan (Sulsel).
-
Kenapa kapal itu tenggelam? Namun saat berada di 52 NM dari Pelabuhan Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar, kapal tersebut dihantam cuaca buruk. 'Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar,' ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
-
Kenapa nelayan Kebumen tenggelam? Saat itu korban bersama rekannya, Parwono (42), hendak berangkat dari Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pasir menuju ke tengah laut menggunakan “perahu katir“ untuk menangkap ikan. Namun dalam perjalanan perahu tersebut dihantam gelombang hingga terbalik. Sodiran tenggelam di laut dan akhirnya hilang.
-
Apa yang membuat nelayan Kebumen tenggelam? Namun dalam perjalanan perahu tersebut dihantam gelombang hingga terbalik. Sodiran tenggelam di laut dan akhirnya hilang.
-
Di mana kapal tenggelam itu ditemukan? Pada 2018, Departemen Penelitian Bawah Air Universitas Antalya menemukan bangkai kapal yang diperkirakan berasal dari tahun 1600 SM tersebut di lepas pantai barat Provinsi Antalya.
-
Di mana nelayan Kebumen tenggelam? Sodiran tenggelam di laut dan akhirnya hilang. Sedangkan Parwono berhasil diselamatkan oleh nelayan lain yang berada di sekitar lokasi kejadian.
Dijelaskannya, satu orang selamat atas nama Jamil (42) warga Lorong Pudak, Sungsang 2, Banyuasin. Sementara lima lainnya masih hilang, yakni nahkoda kapal bernama Riki Rikardo Bin Soleh Pasrah (32), warga Sungsang 4, dan empat anak buah kapal, Bedul (30), Jokyan (50), Martin (16), dan Umar (38). Semuanya warga Sungsang 4.
Saat ini, pihaknya telah membentuk tim dari Polri/TNI dan Basarnas dibantu warga setempat untuk mencari para korban. Namun, tim mengalami kendala karena cuaca sedang tidak menentu.
"Ombak sekarang masih tinggi dan angin kencang, tim kita berusaha menuju lokasi mencari para korban," jelas dia.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang kru yang selamat mengaku sempat melihat temannya meninggal dunia di tengah lautan
Baca SelengkapnyaAda dua penumpang atas nama Hasmira dan Mariana meninggal dunia akibat tidak bisa berenang.
Baca SelengkapnyaTingginya gelombang laut sangat berbahaya bagi nelayan yang sedang melaut.
Baca SelengkapnyaNakhoda dan ABK langsung dibawa ke Polres Tapanuli Tengah untuk diminta keterangannya.
Baca SelengkapnyaKapal nelayan pencari teripang asal Sulawesi Tenggara, terombang-ambing dua hari akibat patah kemudi di dekat perbatasan Indonesia-Australia.
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan menemukan seorang penumpang KM Yuiee Jaya II yang tenggelam di Perairan Kabupaten Kepulauan Selayar dalam keadaan selamat.
Baca SelengkapnyaSeorang nelayan Kebumen tenggelam karena diterjang gelombang tinggi saat melaut.
Baca SelengkapnyaPencarian terhadap korban tenggelam telah ditutup.
Baca Selengkapnya12 survivor tersebut ditemukan dan kemudian diselamatkan Tugboat Kharisma Bahari 168 yang melintas dari rute pelayaran dari Saumlaki Maluku menuju Gresik.
Baca SelengkapnyaBanyak yang mengirimkan doa dan berbelasungkawa kepada korban dan keluarga. Demikian juga dengan Penjabat Gubernur, Bahtiar Baharuddin.
Baca SelengkapnyaKapal yang memuat 40 ton beras dan 30 tabung elpiji tenggelam usai dihantam ombak saat berada di Perairan Selayar.
Baca SelengkapnyaDi TKP, speedboat bertabrakan dengan perahu getek bermuatan kelapa yang bertolak dari Sungai Bungin.
Baca Selengkapnya