DKPP Banyak Terima Pengaduan soal Rekrutmen Pengawas TPS
Merdeka.com - Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) menerima banyak aduan. Namun Ketua DKPP Harjono mengatakan tak semua laporan atau perkara tersebut dilanjutkan ke tahap selanjutnya.
"Penyelenggara pemilu yang pernah diadukan DKPP ini sampai 15 ribu (sejak DKPP berdiri), tetapi apakah semua terbukti bersalah? Enggak, hanya sampai 50 persen," kata Harjono di Kantor DKPP di Gedung Bawaslu RI, Jakarta Pusat, Rabu (20/3).
Ia pun menyebut, data pengaduan dan persidangan lebih banyak di tahun 2018 dibandingkan di tahun 2019. Karena pada 2018 lalu sebanyak 521 pengaduan diterima DKPP dari masyarakat.
-
Siapa yang diadukan ke DKPP? Dalam sidang pemeriksaan dugaan pelanggaran Kode Etik Penyelenggara Pemilu (KEPP) perkara nomor 19-PKE-DKPP/I/2024, Nus Wakerkwa mengadukan Ketua KPU Hasyim Asy’ari berserta anggota KPU Mochammad Afifuddin dan Parsadaan Harahap.
-
Apa yang diadukan kepada Ketua KPU? Ketua KPU Hasyim Asyari didalilkan lalai dan tidak cermat dalam menentukan serta menetapkan anggota KPU Kabupaten Puncak yang terindikasi sebagai anggota aktif partai politik.
-
Apa itu DPT Pemilu? DPT Pemilu adalah singkatan dari Daftar Pemilih Tetap.
-
Kenapa DKPP menilai KPU melanggar kode etik? Komisioner KPU sebagaimana kami pahami saat ini ya sepertinya dikenai sanksi karena adanya dianggap melakukan kesalahan teknis bukan pelanggaran yang substansif,' ujar dia.
-
Dimana sidang DKPP digelar? Ketua KPU, Hasyim Asy'ari saat mengikuti sidang pemeriksaan dugaan pelanggaran Kode Etik Penyelenggara Pemilu (KEPP) dengan pihak pengadu Nus Wakerkwa di Gedung DKPP, Jakarta, Jumat (26/4/2024).
-
Dimana terdapat TPS terbanyak untuk Pemilu 2024? Jawa Barat menjadi provinsi dengan jumlah TPS terbanyak di Indonesia untuk Pemilu 2024, yakni mencapai 140.457 titik.
"2018 itu ada 521 pengaduan, tetapi tidak semua layak untuk diperiksa, hanya 219 tidak dilanjutkan, jadi 302 perkara yang disidangkan. 2019 baru sedikit, baru 76 perkara, sidang baru 36, putusannya juga sudah beberapa," sebutnya.
Kasus yang paling banyak diadukan oleh masyarakat kepada pihak DKPP yakni soal rekrutmen pengawas TPS pada saat pencoblosan nanti yang dilakukan oleh Bawaslu dan juga KPU.
"Pilkada ada, tetapi sekarang jumlahnya enggak banyak. Sekarang yang banyak ini rekruitmen, karena Bawaslu dan KPU ini sedang melakukan rekrutmen. Biasanya masalahnya ini soal persyaratan yang tidak terpenuhi, ada juga yang bergabung partai, ada juga transaksi uang," jelasnya.
Selain itu, ia pun menuturkan laporan yang diterima pihaknya dari masyarakat itu pun jika sesuai akan langsung menegur pihak KPU maupun Bawaslu.
"Semua itu dilaporkan, KPU atau Bawaslu kena semua, dari provinsi dan kota. KPU dan Bawaslu pusat juga pernah kita berikan peringatan," tuturnya.
Ia pun mengungkapkan, putusan yang telah diambil oleh DKPP dalam satu perkara merupakan keputusan yang final. Terlebih, DKPP didirikan bukan sebagai lembaga pemerintahan.
"Ini ada persoalan memang (soal putusan DKPP final), dalam uu memang putusan DKPP final, kalau sanksi yang paling berat itu diberhentikan. DKPP tidak memberhentikan, tapi menginstruksikan pemberi SK untuk memberhentikan," ungkapnya.
"Nah karenanya, ada saja yang banding ke PTUN. Saya harap semua pihak memahami aturan, karena DKPP bukan lembaga pemerintahan, kita bukan administrasi pemerintahan, kita penegak kode etik," sambungnya.
Meski begitu, ia pun menyayangkan putusan dari PTUN yang telah meneruskan suatu banding perkara yang itu bukan dari bagian putusan administrasi pemerintahan. "Sayangnya PTUN ini kadang ada yang meneruskan dan memeriksa, padahal ini bukan putusan administrasi pemerintahan," pungkasnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pelanggaran penyelenggara Pemilu itu terjadi saat non tahanan masa Pemilu dan Pilkada.
Baca SelengkapnyaSebagian besar aduan yang masuk didominasi tentang rekrutmen penyelenggaraan Pemilu.
Baca SelengkapnyaHal ini juga berpotensi membuat masyarakat menghakimi orang-orang atau yang belum tentu bersalah.
Baca SelengkapnyaJumlah ini meningkat tajam dibandingkan tahun lalu hanya 300-an kasus.
Baca SelengkapnyaPelanggaran mulai dari pelanggaran tahapan Pemilihan Umum (Pemilu) dan non-Pemilu.
Baca SelengkapnyaKetua DKPP Heddy Lugito mengungkapkan, Rakor ini diadakan untuk membangun pemahaman yang sama tentang implementasi Kode Etik Penyelenggara Pemilu (KEPP)
Baca SelengkapnyaDKPP mengingatkan KPU agar berhati-hati sehingga penetapan DCT tidak menimbulkan banyak aduan.
Baca SelengkapnyaNawawi menyebut, dari 5.079 laporan yang diterima, ada sebanyak 690 laporan yang tidak dapat ditindaklanjuti.
Baca SelengkapnyaBawaslu mengungkap, banyak terjadipermasalahan yang tersebar di berbagai wilayah
Baca SelengkapnyaDari total sebanyak 2.753 aduan yang diterima oleh Komnas HAM sepanjang tahun 2023, 771 aduan diantaranya adalah kepada Polri
Baca SelengkapnyaKPU Jateng resmi menetapkan 28.427.616 daftar pemilih tetap untuk Pemilihan Gubernur 2024.
Baca SelengkapnyaJPPR menemukan pelanggaran prosedur yang dilakukan oleh penyelenggara pemilu.
Baca Selengkapnya