DLH Tangsel Temukan Karung Bekas Pewarna Makanan Penyebab Air Sungai Cisadane Merah
Merdeka.com - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tangerang Selatan, menyatakan kondisi air Sungai Cisadane sudah tercemar mulai dari hulunya di Bogor, Jawa Barat. Sehingga, kondisi air dari aliran Sungai Cisadane di Tangerang Selatan, menjadi lebih tercemar.
"Kalau berdampak, kita lihat dampaknya sejauh mana. Kalau lihat alirannya juga kan dari Bogor ke Tangerang. Hasil analisa kita dari dulu juga sungai Cisadane, sudah tercemar dari Bogor, masuk ke Tangerang beban pencemaran bertambah," kata Kepala Bidang Pengendalian dan Kerusakan Lingkungan (PPKL) Dinas LH Tangsel, Budi Senin (4/10).
Dia menegaskan, kalau lokasi usaha tempat pencucian plastik di Serpong, yang menggunakan air sungai Cisadane, untuk mencuci sampah plastik bukanlah pabrik atau tempat industri pembuat atau pengolahan produk.
-
Dimana limbah plastik merusak lingkungan? Dampaknya meliputi kerusakan ekosistem dan ancaman bagi kehidupan laut.
-
Dimana aksi membersihkan sampah dilakukan? Mereka membersihkan area sekitar 400 meter dari titik awal pembersihan.
-
Bagaimana cara mengatasi polusi pabrik? “Saya minta, Polri segera turun tangan untuk melakukan pengecekan secara menyeluruh terhadap pabrik-pabrik di Jabodetabek, yang diduga telah melanggar batas emisi. Jika ada yang melanggar beri sanksi tegs,“ ujar Sahroni dalam siaran persnya, Selasa (15/8).
-
Dimana sampah plastik diolah di Bandung? Berlokasi di Jalan Dago Pojok No 112, Dago, komunitas ini menggagas pengolahan sampah plastik menjadi karya seni wayang.
-
Siapa yang mengolah sampah plastik di Bandung? Mengutip laman resmi Pemkot Bandung, hasil kreativitas warga Bandung yang pertama adalah berhasil mengolah sampah plastik menjadi bahan bangunan paving block.
-
Kenapa sampah plastik diolah di Bandung? Upaya warga sendiri merupakan langkah preventif untuk mengurangi sampah plastik yang sulit terurai dan berpotensi menumpuk hingga ribuan tahun.
"Itu sebetulnya kegiatan merecycle plastik bekas dengan cara dicuci dengan air sungai dan dikirim ke pabrik bijih plastik, sumber plastik itu dari luar daerah, katanya kebanyakan dari pabrik makanan," terang dia.
Budi mengaku, sejak hari minggu kemarin juga sudah melihat lokasi pencucian sampah plastik di tempat usaha yang dikelola oleh perorangan tersebut.
"Kemarin itu saya sudah lihat warna merah itu. Informasinya itu merah dari pewarna makanan tersisa, kemudian dibuang ke sungai," kata dia
Dari pengakuan pengelola usaha tempat pencucian plastik itu sudah lama beroperasi di kawasan Serpong. Tempat usaha tersebut juga tidak menggunakan bahan kimia untuk membersihkan sampah plastik yang akan di daur ulang itu.
"Kalau beroperasi sudah lama, tapi ngebuang warna merahnya baru kemarin itu saja. Kemarin kita ambil sampel dari zat pewarna dan airnya, kita masih menunggu ada berdampak enggak," terang dia.
"Yang di sini bukan dari pabrik, bukan dari industri. Ini hanya sesat orang membuang warna merah, itu aja kok. Betul, kalau kegiatan usahanya sudah lama. Cuma ada karung bekas pewarna makanan dibuang gitu saja," tegas Budi.Sungai Cisadane Berwarna Merah Berasal dari Aktivitas Pencucian Plastik bekasTeka-teki penyebab sungai Cisadane berwarna merah terungkap. Pemilik usaha pencucian plastik daur ulang di bantaran Sungai Cisadane, Kecamatan Serpong, Tangerang Selatan, mengakui membuang limbah dari pencucian plastik bekas tempat pewarna makanan.
"Enam bulan ini, karena modal kita kecil. Cuma cuci, setelah cuci kita jual," kata Komarudin, pemilik usaha cuci plastik bekas di Serpong, Senin (4/10).
Dia menjelaskan, usaha yang dia lakukan hanya mencuci plastik bekas, yang bersumber dari para pengepul perorangan dan perusahaan. Untuk selanjutnya dia menjual kembali ke industri pengelolaan daur ulang plastik.
Komarudin juga mengakui pencucian plastik bekas wadah pewarna makanan. "(Kegunaan) Banyak buat sosis, kue tart yang dikombain dengan warna lain, banyak pewarna makanan," tutur dia.
Dia juga mengakui, kalau limbah hasil pencucian plastik itu sengaja dibuang ke aliran Sungai Cisadane.
"Sadar banget, karena ini kita baru kali ini dapat barang (pewarna makanan) model begitu. Baru kali ini," ucapnya.
Meski begitu, dia menerangkan kalau usaha pencucian plastik bekas yang dijalankannya itu milik beberapa orang yang mengumpulkan modal secara patungan.
"Tadinya punya saudara saya, karena dia sudah enggak ada modal saya dan beberapa orang patungan, melanjutkan usaha ini," jelas dia.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Geger Sampah Warga BSD Tangerang Dibuang Ilegal Bikin Warga Bogor Resah, Polisi Turun Tangan
Baca SelengkapnyaMunculnya busa di Aliran Sungai Ciliwung, Kelurahan Kedung Halang, kali pertama dilihat oleh warga pada hari Sabtu (23/3).
Baca SelengkapnyaPemerintah diminta tegas terhadap pabrik yang mencemari Sungai Cileungsi.
Baca SelengkapnyaKoperasi tersebut telah menghasilkan produk plastik cacah dan plastik pres dengan omzet mencapai Rp1,5 miliar per bulan.
Baca SelengkapnyaPewarna alam itu tidak menghasilkan limbah. Bahkan sisa penggunaannya bisa digunakan lagi untuk keperluan lain
Baca SelengkapnyaSampah yang menumpuk di area tersebut sebagian besar terdiri dari sampah rumah tangga.
Baca Selengkapnyaaktivitas pertambangan emas ilegal yang marak di sekitarnya membuat air menjadi keruh pekat dan menyebabkan gatal-gatal.
Baca SelengkapnyaSebelum tercemar, Curug Parigi jadi wisata alam andalan warga pinggiran Jakarta.
Baca SelengkapnyaBupati Bogor Iwan Setiawan enggan disalahkan atas pencemaran di Sungai Cileungsi. Kini sungai tersebut airnya menghitam dan mengeluarkan bau busuk.
Baca SelengkapnyaKondisi kali Ciliwung di musim kemarau saat ini sedang surut dan menghitam dengan banyak tumpukan sampah.
Baca SelengkapnyaFakta di Balik Tercemarnya Sungai Bengawan Solo, Bencana Rutin Tiap Tahun.
Baca SelengkapnyaBahu membahu membersihkan Pasar Tanah Abang Blok G
Baca Selengkapnya