DPR Dorong Kemenag Bangun RS Indonesia di Arab Saudi Demi Kenyamanan Jemaah Haji
Hal ini demi kenyamanan jemaah haji dan umrah Indonesia ke depan.
Ketua Panitia Kerja (Panja) Haji DPR RI Abdul Wachid mengatakan pentingnya Indonesia mempunyai rumah sakit sendiri di Arab Saudi. Hal ini demi kenyamanan jemaah haji dan umrah Indonesia ke depan.
Mulanya, Wachid mempertanyakan anggaran dan lahan yang dibutuhkan Kemenag untuk membangun RS di Saudi.
"Saya tergelitik dengan rumah sakit di Arab Saudi untuk pemerintah Indonesia. 'Pak sebenarnya butuh anggaran berapa bikin rumah sakit di sana secara resmi?' Saya dengar ini dari Kementerian Agama mempunyai tanah yang ada di Jeddah," kata Wachid dalam rapat Komisi VIII dengan Dirjen PHU Kemenag, Jumat (3/1).
"Tanah itu untuk apa Pak? Itu mendingan tanah itu dijual Pak untuk dibelikan lagi di sana untuk rumah sakit aja itu," tambah Wachid.
Usul Pembangunan dari Dana Nilai Manfaat
Menurutnya, pembangunan rumah sakit Indonesia di Saudi bisa dibantu dari dana nilai manfaat.
"Atau kalau beli enggak bisa, kontrak berapa tahun gitu, dibangun sekalian itu. Mendingan itu, dan nanti, kita ada BPKH Pak nilai manfaat bisa kita membangun untuk tiap tahun berapa, tiap tahun berapa, sambil nanti kita anggaran ke Kemenkes. Ini penting untuk umrah dan haji Pak," ujar Wachid.
Wachid mengungkap, selama ini jemaah haji tak nyaman lantaran keterbatasan komunikasi yang sulit dengan petugas RS di Saudi. Sehingga, penting adanya rumah sakit disana unjuk pelayanan jemaah asal Indonesia.
"Karena terus terang, orang sakit itu Pak tidak hanya obat ya, tidak hanya rumah sakitnya sendiri, pelayanan itu penting, enggak bisa komunikasi juga jemaah. Makanya jemaah rata-rata yang sakit ditaruh di rumah sakit itu enggak mau Pak," kata Wachid.
"Tidak maunya kenapa? Ya bahasa Tarzan Pak mereka itu nggak ngerti. Kalau kita punya rumah sakit sendiri, yang medisnya tenaga kita, perawatnya tenaga kita, semua tenaga kita, nyaman Pak. Itu akan menambah untuk lekas sembuh," tutup Wachid.