DPR Yakin Polisi Cepat Ungkap Teror Terhadap Pimpinan KPK
Merdeka.com - Anggota Komisi III DPR Ahmad Sahroni meyakini Polri mampu mengungkap dalang dan motif teror di kediaman pimpinan KPK Agus Rahardjo dan Laode M Syarief. Sahroni pun meminta semua pihak tak berspekulasi mengenai pelaku teror tersebut.
"Kita tentunya mengutuk keras teror yang diarahkan kepada pimpinan lembaga negara. Saya meminta Polri bergerak cepat dalam pengusutan kasus ini. Saya yakin Polri dengan kemampuannya di bidang pemberantasan terorisme akan mampu mengungkap kasus ini," kata Sahroni dalam keterangannya, Rabu (9/1).
"Sebaliknya saya berpesan kepada semua pihak untuk tak saling menuding siapa aktor di balik kejadian teror bom di rumah pimpinan KPK. Kita tunggu pengungkapan dilakukan oleh Polri yang tentunya sudah membentuk tim mengusut teror bom ini," lanjutnya.
-
Apa harapan Sahroni untuk KPK? 'Tapi Pak Nawawi ini punya karier panjang sebagai hakim di pengadilan. Jadi saya rasa tidak usah diragukan lagi kalau soal profesionalitas, integritas, kearifan, dan ketegasannya. KPK di bawah kepemimpinan Pak Nawawi pastinya akan semakin rapih secara struktur, semakin bijak dalam menggunakan kewenangan, dan semakin gaspol dalam pemberantasan-pencegahan,' tambahnya.
-
Apa yang dikritik Sahroni tentang KPU? 'Ya karena banyak masalah mustinya KPU itu berinisiatif untuk mengaudit forensik sistemnya Jadi supaya publik ini percaya dengan lembaga yang dipimpin oleh KPU sendiri,' kata Sahroni di Kompleks Parlemen Senayan, Rabu (6/3).
-
Bagaimana Sahroni menilai kinerja KPK? 'Namun meski begitu, dengan posisi yang lebih tinggi saat ini, saya harap Pak Nawawi tidak jadi luput dan tetap peka dalam melihat serta membehani problem di internal KPK ,' ujar Sahroni dalam keterangan, Senin (27/11).
-
Kenapa polisi gencar jaga Kamtibmas menjelang pemilu? 'Pentingnya menjaga ketertiban umum (Kamtibmas) demi kelancaran Pemilu yang damai. Kegiatan sosialisasi dilakukan setelah salat Isya kemarin,' kata Bagus, Rabu (10/1)
-
Kenapa Sahroni menilai Nawawi cocok jadi Ketua KPK? 'Saya kira pilihan Pak Presiden untuk melantik Pak Nawawi sudah sangat tepat. Karena sebagai mitra kerja KPK, saya sangat mengenal baik karakter beliau. Pak Nawawi orang yang memiliki integritas tinggi dan punya spirit pemberantasan korupsi yang tidak main-main.'
-
Siapa yang diserang menjelang Pemilu? 'Jadi media center ini bukan media center capres-capresan, jadi tidak untuk capres-capres tapi ini untuk pelurusan informasi data dari pemerintah sehingga masyarakat bisa mendapatkan informasi yang valid ataupun serangan yang diterima (untuk pemerintah). Sekarangkan banyak juga serangan yang kami terima, urusan capres tapi serangannya ke Pemerintah,' imbuhnya.
Sahroni menilai ada upaya membuat kekacauan jelang pelaksanaan Pemilu serentak April mendatang terkait aksi. Sahroni menduga pelaku sengaja membidik sasaran tokoh penting, dalam hal ini pimpinan KPK untuk menarik perhatian hingga membuat masyarakat panik dan tidak aman.
Dia juga meminta berbagai pihak tak lantas mengaitkan teror bom ini dengan rangkain kejadian lainnya, seperti teror air keras menimpa penyidik KPK Novel Baswedan.
"Ini peristiwa yang saya nilai sengaja menargetkan tokoh penting dengan tujuan membuat keresahan jelang Pemilu serentak. Pemerintah, dalam hal ini melalui Polri harus membuktikan diri kesiapan menangani berbagai ancaman teror yang berpotensi mengganggu keberlangsungan Pemilu serentak. Masyarakat juga kita harapkan tak serta merta menjadi panik atas peristiwa ini," ujar doa.
Dalam kesempatan yang sama politisi NasDem asal Jakarta Utara ini mengapresiasi sikap KPK yang menyerahkan sepenuhnya penuntasan kasus teror tersebut. Sahroni berharap teror terhadap pimpinan KPK yang belum diketahui motifnya ini tak lantas menyurutkan semangat komisi antirasuah tersebut untuk memerangi korupsi di Indonesia.
Peristiwa ini juga disebutkan Sahroni menjadi gambaran pentingnya pengamanan melekat baik terhadap pribadi maupun kediaman pimpinan lembaga negara. "Ke depan, pengamanan terhadap pimpinan lembaga harus lebih baik," tegas Sahroni.
Diketahui, rumah pimpinan KPK Laode Muhammad Syarief mendapat teror botol berisi minyak dan bersumbu yang ditemukan di depan rumah subuh tadi. Polisi juga menemukan tas hitam berisi benda diduga bom rakitan di kediaman Ketua KPK Agus Rahardjo di Bekasi, Jawa Barat.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Langkah ini ini dilakukan sebagai kerja sama Polda Metro Jaya bersama unsur masyarakat dalam pengamanan Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaAkibatnya, kebocoran infomasi kerap membuat gagal operasi tangkap tangan (OTT).
Baca SelengkapnyaMabes Polri berencana melakukan patroli selama Pilkada 2024, baik turun langsung ke lapangan maupun di dunia maya.
Baca SelengkapnyaHal itu disampaikan menyusul adanya informasi dugaan intimidasi oleh oknum polisi terhadap sejumlah civitas akademika.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan mendapat ancaman penembakan oleh netizen saat sedang live di aplikasi TikTok
Baca SelengkapnyaPatroli dilaksanakan personel Polri dan TNI dengan menggunakan kendaraan roda empat di wilayah kota Pangkalan Kerinci.
Baca SelengkapnyaSahroni membandingkan bedanya kecepatan proses hukum di KPK dan Polda Metro Jaya terkait pemerasan oleh pimpinan KPK.
Baca SelengkapnyaFadil menyebut telah memproyeksikan akan adanya peningkatan eskalasi massa.
Baca SelengkapnyaSituasi terakhir menunjukkan kondisi yang mulai mengkhawatirkan.
Baca SelengkapnyaKPK segera mengecek terkait dengan aduan dugaan seorang Jaksa KPK melakukan pemerasan terhadap saksi
Baca SelengkapnyaPatroli skala besar dilaksanakan oleh personel Polri, TNI dan Polisi Pamong Praja Kabupaten Pelalawan.
Baca SelengkapnyaRonny menyebut kecurangan TSM bisa dilihat dari adanya pengerahan atau mobilisasi kepala desa untuk mendukung salah satu paslon di Pilgub Jateng.
Baca Selengkapnya