DPRD Jabar minta BPBD tingkatkan kewaspadaan
Merdeka.com - DPRD Provinsi Jawa Barat meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) tingkat provinsi dan kabupaten/kota untuk meningkatkan kesiagaan memasuki musim penghujan ini. Pasalnya, musim hujan dengan curah tinggi tingkat bencana di Jabar cukup tinggi.
"Tentunya kesiagaan dari teman-teman di BPBD harus lebih ditingkatkan lagi, mengingat bencana banjir dan tanah longsor sudah mulai melanda sejumlah kabupaten/kota karena diguyur hujan," kata Wakil Ketua DPRD Jawa Barat Haris Yuliana, di Bandung, Rabu (4/10).
Dia meminta kepada BPBD tingkat provinsi dan kabupaten/kota agar lebih meningkatkan sosialisasi waspada bencana kepada masyarakat yang berada di kawasan rawan bencana. "BPBD itu pasti sudah memiliki peta bencana, sehingga mereka bisa memberikan warning bencana kepada masyarakat yang tinggal di kawasan rawan bencana. Caranya mungkin dengan pemasangan spanduk atau datang langsung ke lokasi," terangnya.
-
Kapan BMKG memprediksikan hujan akan turun di Jawa-Nusa Tenggara? BMKG menjelaskan pola tekanan rendah di laut China Selatan itu akan berlangsung hingga 3-4 hari ke depan. Namun trennya akan cenderung menurun. Sehingga akan terjadi potensi peningkatan curah hujan di wilayah Jawa-Nusa Tenggara mulai 23 Desember 2023.
-
Bencana apa yang diantisipasi oleh BPBD Banyumas? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, menyiapkan langkah antisipasi bencana hidrometeorologi seperti tanah longsor dan banjir karena BMKG memprakirakan wilayah itu memasuki awal musim hujan pada dasarian ketiga bulan Oktober.
-
Bagaimana cara BPBD Banyumas bersiap menghadapi bencana? Sesuai perintah Pak Pj (Penjabat) Bupati, kami mempersiapkan rencana mitigasi dan rencana kontinjensi. Kami juga telah menggelar rapat koordinasi dengan pihak terkait dalam rangka antisipasi bencana hidrometeorologi.
-
Apa dampak musim kemarau di Jateng? Dampak musim kemarau juga dirasakan petani karena menyebabkan mereka mengalami gagal panen.
-
Bagaimana BMKG menjelaskan cuaca panas di Jawa-Nusa Tenggara? Mengutip dari Instagram InfoBMKG, menjelaskan beberapa hal mengapa kondisi cuaca yang panas kembali terjadi. Padahal semestinya musim hujan.
-
Apa upaya Pemprov Jateng mengatasi kekeringan? “Untuk itu dilakukan pengendalian secara pre-emptive di daerah endemis dengan menggunakan bahan-bahan ramah lingkungan dan responsif pada daerah yang terserang OPT dengan bahan kimia secara bijaksana,“
Menurut dia, hujan yang terus menerus dengan intensitas tinggi memungkinkan terjadi bencana alam seperti, banjir, abrasi pantai hingga longsor. "Dan ini kan sudah terbukti, baru memasuki awal musim penghujan, sejumlah daerah seperti di Sukabumi, Garut, Tasikmalaya dan Cianjur sudah terjadi bencana banjir dan longsor," imbuhnya.
Pihaknya juga mengimbau masyarakat agar tetap berhati-hati dan meningkatkan kewaspadaan. "Jadi kewaspadaan baik dari individu dan pemerintah daerah (pemda) harus saling bersamaan. Terutama yang berada di wilayah rawan bencana agar tidak menjadi korban," tandasnya.
Lebih lanjut ia mengatakan dari sisi anggaran pemda telah siap mengalokasikan anggaran untuk tanggap darurat selama musim penghujan berlangsung.
"Untuk anggaran, alokasi tanggap darurat sudah tersedia dan pemda selama ini sudah bekerja untuk mengantisipasi bencana alam dengan melakukan reboisasi, pemeliharaan sungai dan lain-lain," jelasnya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
BMKG memprediksi cuaca ekstrem, terutama hujan dengan intensitas tinggi, terjadi di beberapa wilayah Jawa Barat selama sepekan ke depan.
Baca SelengkapnyaPj Gubernur mengimbau warga selalu waspada mengingat cuaca hujan masih akan terjadi beberapa saat ke depan.
Baca SelengkapnyaPemerintah daerah bekerja sama dengan BPBD sedang menyiapkan beberapa solusi, termasuk distribusi air bersih
Baca SelengkapnyaPenyebab kembali tingginya curah hujan akibat fenomena regional seperti gelombang Kelvin, gelombang Rossbi, dan Madden-julian di sejumlah wilayah tanah air.
Baca SelengkapnyaBPBD DKI Jakarta meminta warga agar tetap waspada terhadap dampak cuaca ekstrem yang terjadi beberapa hari terakhir di wilayah Ibu Kota.
Baca SelengkapnyaHari ini, sebagian besar daerah di Indonesia berpotensi mengalami hujan lebat yang disertai dengan petir dan angin kencang
Baca SelengkapnyaBPBD selalu siaga dan melakukan langkah antisipatif agar bencana hidrometeorologi tidak terjadi
Baca SelengkapnyaPemerintah daerah diminta menyiapkan langkah menghadapi musim penghujan atau potensi bencana hidrometeorologi berpotensi di akhir tahun 2024.
Baca SelengkapnyaIndonesia bagian tengah dan timur mayoritas masih akan diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga deras pada Agustus
Baca SelengkapnyaBNPB menyebut terdapat sekitar 39 kejadian bencana alam yang terjadi selama periode 4-10 Maret 2024.
Baca SelengkapnyaPj Bupati Bekasi Dani Ramdan memimpin Apel Kesiapsiagaan Bencana Hidrometeorologi di Kecamatan Cibitung, Selasa (21/11).
Baca SelengkapnyaBMKG mengatakan jika di Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Lebak, Banten masuk kategori daerah prakiraan hujan lebat.
Baca Selengkapnya