Dua Pembunuh Guru SD di Toba Ditangkap, Polisi Buru Pelaku Lain
Merdeka.com - Tim Subdit III/Jatanras Direktorat (Dit) Reskrimum Polda Sumatera Utara (Sumut) menangkap dua tersangka pelaku pembunuhan terhadap seorang guru sekolah dasar (SD) di Kecamatan Bonatua Lunasi, Kabupaten Toba, Marta Lena Butar-butar (42).
Kasubdit III/Jatanras Polda Sumut AKBP Taryono Raharja, mengatakan, pelaku pembunuhan terhadap seorang guru SD kemungkinan akan bertambah.
"Iya benar, ada dua tersangka yang sudah kami amankan. Sekarang kami masih mengembangkan ke pelaku lainnya," kata Taryono, Kamis (27/5).
-
Siapa pelaku pembunuhan di Batubara? “Kematian korban sangat tragis. Namun hingga saat ini pelaku juga belum ditangkap,“
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Siapa korban pembunuhan? Pelaku ditangkap oleh tim gabungan Resmob Polrestabes Semarang dan Jatanras Polda Jateng di hari yang sama dengan kejadian yaitu Senin (24/7). “Jadi kejadian jam 03.00 wib. Pelaku kami tangkap dalam pelariannya di Solo Jateng pukul 06.00 Wib.“
-
Siapa yang terlibat dalam Tota Timui? Setiap ada warga yang baru melahirkan, anggota warga yang lain ikut membantu dalam mempersiapkan ritual Tota Timui.
-
Dimana buronan ditangkap? Direktur Reskrimum Polda Jambi Komisaris Besar Polisi Andri Ananta di Jambi, Jumat, mengatakan tim Resmob Jatanras Polda Jambi menangkap DPO berinisial ARS (20) itu di Jakarta pada Kamis (28/3) malam.
Namun, polisi masih enggan memerinci keterangan lebih lanjut terkait diamankannya dua orang pelaku pembunuhan itu, termasuk mengenai motifnya.
Sebelumnya, Marta Lena Butar-butar ditemukan tewas bersimbah darah di rumahnya dengan 24 luka tusukan benda tajam.
Guru SD itu dibunuh pada Senin (24/5). Korban yang tinggal seorang diri di rumahnya ditemukan tewas pertama kali oleh kakak kandungnya, Marudut Butar-butar. Rumah korban dengan kakaknya berdekatan.
Berdasarkan keterangan Marudut, kecurigaan berawal saat dirinya melihat lampu rumah adiknya masih menyala pada siang hari. Dia lalu menyuruh anaknya yakni Jaya Butar-butar untuk mengecek rumah korban. Namun saat tiba di rumah korban, Jaya melihat ada bercak darah di depan pintu.
Jaya kemudian menyampaikan apa yang dilihatnya kepada ayahnya. Mendapat informasi itu Marudut pun berlari menuju rumah adiknya itu. Di sana dia menyaksikan korban sudah tewas bersimbah darah.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi menjelaskan tersangka FA merupakan taruna yang berperan memanggil korban turun dari lantai tiga ke lantai dua.
Baca SelengkapnyaDalam penyidikan terungkap istilah-istilah khusus yang dilontarkan selama penganiayaan Putu.
Baca SelengkapnyaPolisi mengaku masih terus berupaya mengidentifikasi dan mencari predator seksual yang mengincar anak-anak dibawah umur
Baca SelengkapnyaPadahal guru itu mengaku tidak sengaja karena murid itu sembunyi di balik pintu.
Baca SelengkapnyaDia mengimingi sejumlah uang untuk murid yang menjadi incarannya.
Baca SelengkapnyaTersangka berinisial MR didampingi oleh kuasa hukumnya menyerahkan diri ke Polda Jabar.
Baca SelengkapnyaKorban tak mau mengikuti aturan yang telah ditetapkan oleh napi senior
Baca SelengkapnyaDua guru di NTT dipolisikan karena kasus penganiayaan anak di bawah umur.
Baca SelengkapnyaDua Terduga Teroris Perakit Bom Bunuh Diri di Polsek Astana Anyar Ditangkap
Baca SelengkapnyaDikatakan bahwa pihak sekolah yang diperiksa tersebut mulai kepala sekolah, guru, hingga sejumlah murid yang merupakan rekan korban.
Baca SelengkapnyaKorban perundungan sudah melaporkan peristiwa yang menimpanya.
Baca SelengkapnyaMencegah kejahatan serupa terulang, polisi menggencarkan patroli.
Baca Selengkapnya