Dua Pria di Sukabumi Berbulan-bulan Hidup Dalam Kandang Besi dan Kayu
Merdeka.com - Dua pria berinisial Mul dan BS warga Kampung Cilarangan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat dikurung oleh keluarga di dalam kandang besi. Keduanya dikurung lantaran mengalami gangguan jiwa dan sering mengamuk.
"Mul terpaksa dikurung oleh keluarganya di dalam kandang besi berukuruan 1,5 meter x 1 meter x 1 meter yang tidak jauh dari rumahnya di Desa Margalaksana, Kecamatan Cikakak," kata pekerja sosial Panti Aura Welas Asih Sukabumi Irgiana di Sukabumi, Selasa (28/3). Dikutip dari Antara.
Menurut Irgiana, pihak keluarga terpaksa mengurung Mul karena pria ini menjadi orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) yang kerap mengamuk, dan tidak segan melakukan aksi kekerasan terhadap keluarga maupun orang lain.
-
Kenapa polisi mengancam keluarga buron? 'Ancaman itu sudah kami sampaikan ke keluarga agar turut membantu polisi menangkap para pelaku,' jelas Umi.
-
Mengapa pria itu dipenjara? Dalam persidangan di Thessaloniki, pria tersebut mengaku tidak bisa menjelaskan perilakunya yang membuatnya merasa sangat malu.
-
Apa yang terjadi pada perwira tersebut di dalam tahanan? Dalam video, tampak sekumpulan pria berpakaian serba oranye, bertuliskan 'Narapidana Militer'. Sementara tentara yang menjadi tahanan baru, mengenakan seragam loreng dan dipajang di tengah lapangan. Pangkat yang melekat di pundaknya tidak ada artinya. Perwira itu digojlok oleh para tahanan senior. Perwira itu diperintah untuk menyebutkan nama dan pangkatnya.
-
Bagaimana ibu itu mengurung putranya? Ia mengungkapkan kepada pihak kepolisian bahwa selama bertahun-tahun, ia telah berupaya menyelamatkan putranya melalui berbagai cara, termasuk mengirimnya ke lebih dari 10 pusat rehabilitasi di seluruh negeri.
-
Kenapa warga di Sukamulya merasa takut? Diungkap Maska, jika warga sekitar saat ini mengalami kondisi ketakutan karena topografi tanah di sana yang merupakan perbukitan. Mereka khawatir jika bukit yang ada di Kampung Tengah akan longsor.
-
Bagaimana cara tahanan saling menganiaya? 'Jadi sesama tahanan mereka saling pukul sehingga mereka lebam-lebam. Bahkan di Rutan juga salah satu tersangka mereka dipukulin sesama mereka sendiri, ini terungkap.' pungkasnya.
Mul terpaksa dikurung dalam kandang besi. Informasi dari keluarganya, Mul sudah lima bulan menghuni kandang besi itu dan saat tim pekerja sosial tiba di lokasi kondisinya cukup mengkhawatirkan di mana kondisinya sangat tidak terurus.
Maka dari itu, untuk mengevakuasi, pihaknya berkoordinasi dengan Polsek dan Puskesmas Cikakak.
Sebenarnya yang bersangkutan pernah menjalani terapi di Panti Aura Welas Asih selama enam bulan dan kondisinya sempat membaik.
Diduga kurang adanya perhatian dari pihak keluarga, akhirnya penyakit pria paruh baya ini kambuh dan kembali sering mengaku bahkan tidak segan menyakiti orang lain.
Sama halnya dengan Mul, BS juga dikurung oleh keluarganya dalam kandang berbentuk kota kayu dengan panjang 2 meter, lebar 1,5 dan tinggi 1 meter.
Kapolsek Cikakak Iptu Didik S mengatakan untuk BS sudah menghuni kandang tersebut selama dua tahun, sesuai arahan dari Kapolres Sukabumi AKBP Maruly Pardede pihaknya turut serta mengevakuasi bersama para pekerja sosial. BS terpaksa dikurung karena sering mengamuk.
Kedua ODGJ saat sudah diamankan di Panti Aura Welas Asih di Palabuhanratu untuk mendapatkan perawatan dan terapi, agar kondisi kesehatan bisa kembali membaik.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Warga kemudian meluapkan emosi dengan melempari dan memukul pelaku dengan kayu dan balok.
Baca SelengkapnyaDua pria yang sudah tak muda ini harus mengangkat kayu puluhan kilo setiap hari hanya untuk mendapatkan bayaran Rp50 ribu.
Baca SelengkapnyaKorban dibunuh kedua tersangka menggunakan pisau daging.
Baca SelengkapnyaMenurut dia, keluarga korban dua balita ini berada di Solo dan satu lagi di Papua.
Baca SelengkapnyaKorban pertama jadi sasarannya adalah mertua laki-laki yang duduk istirahat.
Baca SelengkapnyaKejadian bermula saat pelaku Sovianyanto (22) menghampiri rumah kost teman perempuannya.
Baca SelengkapnyaSementara seorang pelaku lainnya yang beraksi bersama berhasil diamankan petugas sebelum kembali menjadi bulan-bulanan.
Baca SelengkapnyaKorban dipukul di bagian kepala, pipi kiri dan paha kanan menggunakan tangan dan tongkat.
Baca SelengkapnyaPria ini tinggal di gubuk yang terletak di tengah kebun jati milik seorang warga bersama anaknya.
Baca SelengkapnyaDua pelaku pembunuhan yang ditangkap berinisial TR dan HH.
Baca SelengkapnyaKakek Sanusi kini hanya mengandalkan pemberian tetangga untuk sekedar makan dan bertahan hidup.
Baca SelengkapnyaMotif para pelaku adalah ingin mendapatkan keuntungan secara ekonomis dari korban.
Baca Selengkapnya