Dua rumah warga di bantaran Kali Code terancam longsor
Merdeka.com - Dua rumah warga di bantaran Kali Code, dusun Sendowo, Sinduadi, Mlati Sleman terancam roboh akibat talud ambrol. Ambrolnya talud tersebut terjadi pada Selasa (5/4) dan menyebabkan retak pada jalan depan rumah warga.
Ketua RT 10 RW 56 Sendowo, Sarijan menjelaskan, dua rumah yang terancam ambrol yakni rumah miliknya dan rumah Nuryadi. Sebanyak 16 jiwa yang tinggal di rumah tersebut diungsikan.
"Retak ini sebenarnya sudah tiga bulan lalu, tapi hanya sedikit saja. Baru kemarin jam 11.00 WIB ambrol seperti ini. Saya dan keluarga sudah mengungsi," katanya pada merdeka.com saat ditemui di lokasi longsor, Rabu (6/4).
-
Dimana lokasi rumah transmigrasi? Orang-orang yang mengikuti program transmigrasi akan disebarkan ke beberapa wilayah di Indonesia yang memiliki angka penduduknya yang masih lebih sedikit. Salah satunya di Sulawesi Tenggara tepatnya di Konawe Watutinawu.
-
Siapa yang melakukan relokasi Kampung Bong Suwung? Pada Kamis (3/10), PT Kereta Api (Persero) Daop 6 Yogyakarta melakukan sterilisasi dengan membongkar puluhan bangunan rumah di kawasan Bong Suwung, Kota Yogyakarta yang berada di emplasemen bagian barat Stasiun Yogyakarta.
-
Mengapa Kampung Bong Suwung direlokasi? 'Kami sangat perhatian terhadap keselamatan perjalanan kereta api. Kondisi di sini sangat rawan kecelakaan karena frekuensi dan kecepatan kereta api yang semakin bertambah. Selain itu kondisi ini juga membahayakan keselamatan warga yang bermukim di sini,' kata Bambang dikutip dari ANTARA.
-
Siapa yang tinggal di rumah tak layak huni? Sudah 15 tahun terakhir, ia tinggal di bangunan tak layak itu bersama suami dan seorang anaknya.
-
Mengapa orang-orang meninggalkan rumah? Mereka diselimuti ketakutan setelah serangan Israel ke Jalur Gaza terus berlanjut.
-
Dimana rumah tersebut berada? Kediaman yang terletak di Bogor ini akan segera dijual, dan setelah penjualan, hasilnya akan dibagi rata 50% untuk masing-masing pihak.
Dia mengatakan ambrolnya talud tersebut disebabkan banjir kali Winongo beberapa waktu lalu yang menggerus tanah. Namun, akibatnya baru terjadi sekarang.
"Kita sudah antisipasi dengan memasukkan karung pasir sebanyak 600 karung, tapi ternyata juga tetap begini," ungkap Sarijan.
Sementara itu Kepala BPBD Sleman, Juli Setiono Dwi Waseso mengatakan, untuk tanggap darurat pihaknya sudah berencana untuk menambal tanah yang tergerus dengan karung berisi pasir.
"Kita sudah sediakan bronjong juga. Ini kondisi darurat. Kalau untuk memperbaiki ini tidak bisa tahun ini. Sehingga kita utamakan supaya rumah warga tidak ambrol, kita akan sediakan alat berat nanti," katanya saat datang meninjau lokasi.
Dia sudah menyampaikan kepada warga yang rumahnya terancam untuk relokasi. Pemerintah Kabupaten Sleman bisa membantu bahan bangunan jika sudah ada lahan.
"Relokasi sudah dibahas, tapi harus ada lahannya dulu, kalau ada nanti pemkab bisa bantu," pungkasnya. (mdk/ary)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban meninggal merupakan pasangan suami-istri, bernama Ida Bagus Eka Widya Cipta (40) dan Ida Ayu Putu Mutiari (38).
Baca SelengkapnyaBencana longsor di Sragen menyebabkan seorang ayah dan anak perempuannya tewas tertimbun tanah
Baca SelengkapnyaMenurut Samid, belasan tempat tinggal dan rumah kontrakan milik warganya itu rusak parah karena dampak dari pembangunan Tol Japek 2.
Baca SelengkapnyaKorban meninggal dunia berusia 70 tahun merupakan warga Kecamatan Kranggan, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaLongsor itu terjadi di dua desa di Kabupaten Tana Toraja pada Sabtu (13/4) malam.
Baca SelengkapnyaTerjangan tanah longsor meratakan dan mengubur beberapa rumah. Sementara, lebih dari 100 orang dikhawatirkan masih terkubur di bawah tanah. Simak selengkapnya!
Baca SelengkapnyaTebing yang longsor diperkirakan mencapai tinggi 50 meter.
Baca SelengkapnyaHujan deras yang melanda Kota Bogor tadi malam telah menyebabkan banjir dan tanah longsor di beberapa lokasi.
Baca SelengkapnyaBanjir bandang melanda Pekalongan, Jawa Tengah usai hujan deras
Baca SelengkapnyaTim gabungan masih berjibaku di lapangan untuk mencari korban yang masih belum ditemukan hingga sore ini.
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan terus berjibaku menyingkirkan material tanah longsor untuk mencari 10 korban yang masih hilang.
Baca SelengkapnyaBencana longsor ini terjadi pada Minggu (24/3) malam setelah wilayah tersebut diguyur hujan dengan intensitas tinggi.
Baca Selengkapnya