Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Duduk Perkara Ucapan Plt Bupati Bogor Soal Injak Alquran Berujung Minta Maaf

Duduk Perkara Ucapan Plt Bupati Bogor Soal Injak Alquran Berujung Minta Maaf Wakil Bupati Bogor, Iwan Setiawan. ©2022 Merdeka.com/Antara

Merdeka.com - Pelaksana tugas (Plt) Bupati Bogor Iwan Setiawan beberapa waktu sempat mengeluarkan pernyataan bahwa dirinya berani bersumpah dengan menginjak Alquran, untuk menegaskan tidak benarnya isu jual beli jabatan di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bogor.

Pernyataan itu terlontar ketika salah satu wartawan harian lokal di Bogor, menanyakan perihal dugaan jual beli jabatan di bawah kepemimpinan Iwan Setiawan.

"Yang jual siapa yang beli siapa. Gini, kalau ngomong jual beli jabatan, saya ngomongnya sambil nginjak Quran wani (berani). Tidak ada 1.000 perak yang saya dapat dari pelantikan (rotasi mutasi pegawai). Saya berani pertanggungjawabkan dunia akhirat. Bari nincak Quran ge wani lamun disumpah (sambil injak Quran juga berani kalau disumpah). Gitu aja," kata Iwan.

Orang lain juga bertanya?

Pernyataan tersebut, kemudian menjadi bahan perbincangan di Kabupaten Bogor. Iwan pun buru-buru menyampaikan klarifikasi terkait pernyataannya tersebut. Bahwa dia tidak sedikitpun berniat merendahkan Alquran.

Klarifikasi tersebut disampaikan Iwan Setiawan di hadapan para ulama, kiai dan tokoh agama di Pondok Pesantren Darul Huda, Cisarua, Kabupaten Bogor, Minggu 26 Februari 2023.

Iwan Setiawan menceritakan, saat itu, selepas mengikuti peringatan Harlah 1 Abad Nahdlatul Ulama (NU) dan Konferensi MWC NU Cigombong, ia menghadiri rapat koordinasi dengan seluruh kepala puskesmas se-Kabupaten Bogor di Lido Cigombong, Selasa (21/2).

Setelah acara selesai, dia melayani wawancara langsung atau doorstop dengan waktu yang sangat cukup. Namun saat sudah dalam kendaraan dan akan meninggalkan lokasi, ada salah satu wartawan yang mengejarnya sambil mendesak menanyakan soal isu jual beli jabatan di lingkungan Pemkab Bogor.

"Setelah menghadiri peringatan Harlah 1 Abad NU, saya memberikan pengarahan ke seluruh kepala puskesmas, setelah itu ada doorstop dan saya pikir selesai karena waktunya juga cukup panjang. Tapi ada salah satu wartawan yang sudah doorstop itu bertanya ke saya yang sudah di dalam mobil, jadi kendaraan sudah mulai jalan, waktu itu saya menyampaikan soal penegasan tidak ada jual beli jabatan," terang Iwan.

Saking ingin menegaskan tidak ada jual beli di proses rotasi mutasi, Iwan bahkan mengeluarkan kalimat sumpah sebagai bentuk penegasan tertinggi. Namun dalam kondisinya yang terburu-buru, ada kalimatnya yang keliru soal sumpah Alquran.

"Sebagai muslim, karena imam saya Alquran, saya menjunjung betapa tingginya Alquran, saya sampai sumpah demi Allah, demi Rasulullah, demi Alquran. Tapi memang ada kalimat yang saya khilaf karena di luar jangkauan, itu posisinya ada lima kegiatan hari itu dan itu di kegiatan terakhir. Jadi dalam kondisi capek dan tiba-tiba diberi pertanyaan seperti itu, ada kalimat yang khilaf," ungkapnya.

Untuk itu, ia meminta maaf jika ada kata-katanya yang keliru dan memunculkan polemik. Sebagai pribadi yang dibesarkan di lingkungan pesantren, ia menegaskan tak ada niat sedikitpun untuk merendahkan Alquran.

"Mohon maaf kalimat itu yang keluar, itu untuk menegaskan. Manusia itu tempatnya khilaf, kepada seluruh umat muslim saya mohon maaf jika merasa terganggu. Saya lahir di lingkungan ponpes, saya besar di Ponpes Nurul Haq Cisarua, masih satu keluarga. Saya banyak belajar di sana dan diajarkan bagaimana memuliakan Alquran. Jadi tidak ada sedikit pun niat ke arah sana," tegasnya.

Iwan Setiawan menjelaskan, ia diamanahkan Mendagri menjadi Plt Bupati Bogor untuk mengisi kekosongan.

Saat itu, ia diberi amanah, termasuk dari penegak hukum yang konsen menangani korupsi untuk menutup segala bentuk jual beli jabatan. Amanah tersebut yang ingin terus dipegang Iwan Setiawan.

"Ketika itu, saya mendapat arahan dari penegak hukum yang mengurusi korupsi jangan sampai ada jual beli jabatan. Itu amanah yang harus saya pegang dan saya hanya ingin meyakinkan itu. Saya juga menginstruksikan ke jajaran tidak boleh menerima sepeser pun uang dalam proses rotasi mutasi," ungkap Iwan Setiawan.

Di tempat yang sama, Pimpinan Pondok Pesantren Darul Huda KH Rahmat mengaku sudah mendengar langsung klarifikasi dari Plt Bupati Bogor Iwan Setiawan.

Ia memahami apa yang disampaikan Iwan Setiawan sama sekali tidak ada niat untuk merendahkan Alquran.

"Kami sudah mendengar klarifikasi Pak Iwan Setiawan, kami pahami beliau sama sekali tidak ada niat untuk menghinakan Alquran dan sebagaimananya. Karena saat itu beliau didesak oleh pertanyaan, saking sama sekalinya merasa tidak menerima uang, tidak menjual-belikan jabatan, sampai bila perlu bersumpah. Cuma ada yang salah ucap karena saking ingin menegaskan," jelas Rahmat.

Menurutnya, dalam kondisi seperti itu, sangat memungkinkan seseorang salah ucap. Mewakili para ulama di Cisarua dan sekitarnya, ia juga menyampaikan maaf jika kalimat salah ucap tersebut justru menjadi perdebatan.

"Beliau tidak sengaja, kepleset lidah, maksudnya Alquran di kepala, untuk itu ia memohon maaf dan menyesal. Saya pahami betul, saya kenal beliau. Masa saya menghinakan agama saya sendiri, logikanya seperti itu. Oleh karena itu, klarifikasi kami terhadap Plt Bupati sekarang berkumpul di sini untuk menjelaskan, beliau tidak sama sekali bermaksud seperti itu. Namanya manusia, tidak lepas dari kesalahan. Ada salah, ada benar. Kebenarannya kita terima, kesalahannya kita maafkan," tandas putra dari Abuya Cilember ini.

(mdk/cob)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Polemik Candaan Zulhas soal Salat, Ketum MUI: Hati-Hati Bercanda dengan Diksi Agama
Polemik Candaan Zulhas soal Salat, Ketum MUI: Hati-Hati Bercanda dengan Diksi Agama

Ketum MUI Kiai Haji Anwar Iskandar meminta calon Presiden dan Wakil Presiden hingga pimpinan partai politik hati-hati dalam bercanda soal agama.

Baca Selengkapnya
Respons Basuki soal Jadi Kepala OIKN Atas Rekomendasi PDIP
Respons Basuki soal Jadi Kepala OIKN Atas Rekomendasi PDIP

Basuki lantas membacakan sumpah jabatan di hadapan Presiden Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya
Guyonan Suswono soal Janda Kaya Dinilai Hanya Soal Kepatutan, Tak Ada Unsur Penistaan Agama
Guyonan Suswono soal Janda Kaya Dinilai Hanya Soal Kepatutan, Tak Ada Unsur Penistaan Agama

Dia melihat, tidak ada pelanggaran hukum yang dilakukan Suswono terkait ucapan tersebut.

Baca Selengkapnya
Jadi Kepala OIKN, Basuki Bakal Koordinasi ke Jokowi soal Proyek IKN
Jadi Kepala OIKN, Basuki Bakal Koordinasi ke Jokowi soal Proyek IKN

Basuki mengaku masih intens berkomikasi dengan Jokowi, usai pensiun pada 20 Oktober 2024.

Baca Selengkapnya
Kades ini Berani-beraninya Roasting Jenderal Bintang 2 Polisi, Bilang Begini di Depan Banyak Orang
Kades ini Berani-beraninya Roasting Jenderal Bintang 2 Polisi, Bilang Begini di Depan Banyak Orang

Sang Kades bahkan tak segan untuk melempar 'roasting'. Candanya pun membuat sang Jenderal tertawa lepas.

Baca Selengkapnya
Viral Caleg di Subang Nyalakan Petasan dan Bongkar Jalan karena Kecewa Hasil Pemilu
Viral Caleg di Subang Nyalakan Petasan dan Bongkar Jalan karena Kecewa Hasil Pemilu

Seorang caleg dan beberapa orang lainnya menyalakan petasan di lingkungan masjid hingga membongkar jalan warga viral di media sosial.

Baca Selengkapnya
Pesan Gus Ipul di Malam Nuzulul Quran
Pesan Gus Ipul di Malam Nuzulul Quran

Kegiatan ini dihadiri oleh seluruh THL, Tenaga Kontrak, PPPK dan pejabat eselon III di lingkungan pemerintah Kota Pasuruan.

Baca Selengkapnya
Sosok Asmawa Tosepu Dipuji, Satu-Satunya Bupati Berani Tertibkan Puncak
Sosok Asmawa Tosepu Dipuji, Satu-Satunya Bupati Berani Tertibkan Puncak

"Gubernur dan bupati definitif pun belum tentu berani. Hanya yang berani menertibkan Puncak," kata Pj Gubernur Jabar memuji Asmawa.

Baca Selengkapnya
Zulkifli Hasan Dipolisikan Buntut Guyonan Salat Dikaitkan dengan Dukungan ke Prabowo
Zulkifli Hasan Dipolisikan Buntut Guyonan Salat Dikaitkan dengan Dukungan ke Prabowo

Menurut Rahmat, ucapan dan tindakan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu tidak layak. Karena menjadikan tahiyatul akhir dalam salat sebagai candaan.

Baca Selengkapnya
Suswono Dipolisikan Buntut 'Janda Kaya Nikahin Pemuda Nganggur', Pelapor Diarahkan ke Bawaslu
Suswono Dipolisikan Buntut 'Janda Kaya Nikahin Pemuda Nganggur', Pelapor Diarahkan ke Bawaslu

Ketua Umum Ormas Betawi Bangkit, David Darmawan mengatakan telah mengadukan Suswono ke Polda Metro Jaya.

Baca Selengkapnya
Pernyataan tentang mengaji menimbulkan pro dan kontra, Kartika mengungkap permintaan maaf dan menerima kritik
Pernyataan tentang mengaji menimbulkan pro dan kontra, Kartika mengungkap permintaan maaf dan menerima kritik

Kartika Putri meminta maaf kepada publik soal pernyataannya tentang capres mengaji.

Baca Selengkapnya
Suswono Dipolisikan Buntut Guyonan Janda Kaya, Bamus Betawi: Jangan Lagi Bawa Politik Identitas
Suswono Dipolisikan Buntut Guyonan Janda Kaya, Bamus Betawi: Jangan Lagi Bawa Politik Identitas

Ketua Umum Dewan Adat Bamus Betawi, Muhammad Rifqi atau akrab disapa Ek Pitung, merespons polemik Suswono soal janda kaya nikahi pemuda pengangguran.

Baca Selengkapnya