Dulu tak menyesal, Pemred Obor Rakyat kini minta maaf pada Jokowi
Merdeka.com - Pemimpin Redaksi Obor Rakyat, Setiyardi Budiono, berbalik arah. Jika dulu dia berkeras apa yang dilakukan medianya benar, kini saat duduk di kursi pesakitan, dia meminta maaf pada Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Tidak hanya Setyardi, terdakwa yang lain yang juga redaktur tabloid musiman tersebut, Darmawan Sepriyossa, ikut meminta maaf kepada Jokowi.
"Saya menyadari bisa saja pemberitaan Tabloid Obor Rakyat menimbulkan ketidaknyamanan atau mungkin kemarahan berbagai pihak. Tentu saja khususnya bagi Bapak Jokowi yang menjadi saksi pelapor, dari hati yang paling dalam saya meminta maaf sekiranya ada pemberitaan yang keliru dan kurang tepat," kata Setyardi.
-
Siapa yang menggugat Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI)
-
Siapa yang mengkritik Jokowi? Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengkritik kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
-
Mengapa Jokowi digugat? Gugatan itu terkait dengan tindakan administrasi pemerintah atau tindakan faktual.
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
-
Siapa Ajudan Presiden Jokowi? Kapten Infanteri Mat Sony Misturi saat ini tengah menjabat sebagai ajudan Presiden Joko Widodo.
-
Siapa yang mendesak Jokowi tentang Publisher Right? 'Setelah semua ada kesepahaman, mulai ada titik temu ditambah lagi dewan pers yang mendesak terus, perwakilan perusahaan dan perusahaan asosiasi media juga mendorong terus. Akhirnya kemarin saya meneken perpres tersebut,' ungkapnya.
Hal itu dikatakan Setyardi saat membacakan nota pembelaannya di ruang sidang Kartika II Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Kamis (9/6). Baik Setyardi maupun Darmawan, sama-sama didakwa telah mencemarkan nama baik Jokowi.
Permintaan maaf keduanya ini terlihat aneh mengingat wartawan senior itu dulu sangat berkeras tidak bersalah.
Dalam sebuah diskusi di Jakarta, 14 Juni 2014, Setiyardi Budiono berpendapat apa yang ditulis Obor Rakyat merupakan kebenaran, meskipun mengakui dia memasukkan pendapat redaksi di dalam koran tersebut. Salah satunya berita yang kontroversial yakni 'PDIP Partai Salib' di mana Capres Jokowi adalah salah satu kadernya.
"Saya justru terheran-heran menganggap kampanye hitam, pihak PDIP kan bisa mengklarifikasi. Redaksi secara tegas mengatakan 184 nonmuslim kursi DPR itu kan fakta dan pendapat redaksi," lanjut dia di diskusi Polemik 'Hitam Putih Kampanye' di Warung Daun, Jakarta, Sabtu (14/6).
Dia menambahkan fakta tersebut juga dilatarbelakangi konteks sejarah pembentukan PDIP dulu.
"Mereka berasal fusi yang berideologi nasrani, fakta menunjukkan sekarang caleg PDIP kebanyakan dari non-Islam," sambung lelaki yang memakai baju kota-kotak ala Jokowi kala itu.
Saat berkeras membela diri, Setyardi dan Darmawan masih melenggang bebas alias belum menjadi tersangka dan duduk di kursi terdakwa seperti sekarang ini. Kini, pendukung Prabowo-Hatta tersebut meminta belas kasih Jokowi, yang sudah menjadi kepala negara. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi meminta maaf kepada masyarakat Indonesia atas semua kesalahan selama sepuluh tahun menjabat sebagai presiden.
Baca SelengkapnyaDeddy pun menantang Jokowi untuk mencabut aturan yang membuat rakyat menderita.
Baca SelengkapnyaPemerintahan Jokowi mewariskan masalah yang cukup besar pada sistem demokrasi.
Baca SelengkapnyaGanjar mengakui PDI Perjuangan selama dua periode ini merupakan pengusung Jokowi sebagai Presiden.
Baca SelengkapnyaMenurut Istana, Jokowi berani meminta maaf atas kekurangan selama dirinya memimpin Indonesia selama sepuluh tahun.
Baca SelengkapnyaKetua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Iskandar menanggapi permintaan maaf Presiden Joko Widodo atau Jokowi kepada masyarakat apabila ada kesalahan
Baca SelengkapnyaJokowi memohon maaf atas segala salah dan khilaf dalam menjalankan amanah sebagai Presiden Republik Indonesia
Baca Selengkapnyacky merasa tetap banyak yang mendukung, memuji, dan bahkan menganggapnya telah memulai suatu tradisi memperlihatkan diskursus publik tak boleh dihalangi dendam.
Baca SelengkapnyaMenurutnya, hal penting yang harus dilakukan oleh Jokowi yakni mempertanggungjawabkan kebijakan.
Baca SelengkapnyaPermintaan maaf itu tidak hanya disampaikan kepada masyarakat tapi juga menteri dan pimpinan lembaga.
Baca SelengkapnyaSang Ayah kerap meminta maaf, menyampaikan rasa terima kasih dan menerima masukan dari berbagai pihak.
Baca SelengkapnyaJokowi memohon maaf atas segala salah dan khilaf dalam menjalankan amanah sebagai Presiden Republik Indonesia
Baca Selengkapnya