Eks pengurus Gafatar: Kami bukan kelompok teroris, apa salah kami?
Merdeka.com - Mantan pengurus Gafatar Pusat, Wisnu Windhani, mempertanyakan kehadiran pemerintah dalam kasus pembakaran pemukiman eks Gafatar di Mempawah. Dia merasa pemerintah seperti diam melihat ketidakadilan tersebut terjadi.
"Kami sama sekali tidak mengusik warga, apalagi berbuat anarkis atau pun terorisme. Apa salah kami?" kawa Wisnu Windhani dalam rilis yang dikirimkan ke merdeka.com, Rabu (20/1).
Wisnu mengatakan, semua eks anggota Gafatar ditolak dan diusir oleh masyarakat setempat. Mulai dari Kabupaten Mempawah, Kabupaten Ketapang, hingga Kabupaten Sintang. Di Mempawah bahkan massa membakar pemukiman milik eks Gafatar di Desa Moton pada Selasa (19/1) kemarin. Begitu juga dengan mobil yang digunakan oleh 10 orang mantan pengurus Gafatar untuk memenuhi panggilan Bupati Kabupaten Mempawah, Senin (18/1).
-
Apa yang dibakar massa? Tampak beberapa massa sedang membakar motor. Tak jelas motor siapa yang dibakar, yang jelas motor yang dibakar tak hanya satu.
-
Dimana kebakaran terjadi? Sebuah bangunan rumah dua tingkat yang berada di Jalan Kebagusan Raya, RT. 004, RW.04, Nomor 5, Kelurahan Kebagusan, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
-
Di mana teror pembakaran terjadi? Pelaku pembakaran misterius di Kampung Tipar, RT 02, RW 06, Kelurahan Mekarsari Kecamatan Cimanggis, Depok mulai terungkap.
-
Dimana peristiwa kebakaran terjadi? Peristiwa tersebut terjadi di ibu kota Kerajaan K'anwitznal dekat lokasi pemakaman.
-
Di mana kebakaran terjadi? Tragedi kebakaran ini pertama kali ditemukan oleh keponakannya, Nurul Mufid (40). Ia melihat api berkobar di belakang rumah dan langsung mengecek sumbernya, menemukan tumpukan daun dan ranting bambu kering di pekarangan.
-
Dimana lokasi kebakaran? Pabrik Mainan Kader adalah pabrik mainan Thailand yang memproduksi boneka mainan dan boneka plastik berlisensi. Mainan-mainan yang diproduksinya ini terutama ditujukan untuk ekspor ke Amerika Serikat dan negara maju lainnya.
"Kami menyesalkan peristiwa ini. Sebab mantan anggota Gafatar berada di beberapa wilayah di Kalimantan Barat hanya untuk bertani," katanya.
Menurutnya, lebih dari 700 orang eks Gafatar yang bermukim di Mempawah diminta meninggalkan tempat tinggal mereka. Rencananya, mereka akan dipulangkan ke Semarang, Jawa Tengah dan Surabaya, Jawa Timur, Rabu (20/1). Kejadian serupa juga terjadi di Desa Simbak Jaya, Binjau Hulu, Kabupaten Sintang, dan Desa Sukadana, Kayong Utara, Kabupaten Ketapang. Hampir 1000 mantan pengikut Gafatar dievakuasi dan dipaksa kembali ke daerah asalnya.
"Ini bertolak belakang dengan Hak Asasi Manusia yang berlaku di seluruh dunia. Dalam hak asasi pribadi, setiap orang bebas untuk berpindah tempat tinggal. Begitu pun dengan eks Gafatar yang memilih untuk tinggal dan bercocok tanam di Kalimantan Barat," ungkapnya.
Ribuan eks Gafatar lainnya di Kalimantan Barat sendiri saat ini sudah tidak memiliki dana untuk berpindah tempat tinggal. Tidak hanya itu, pertanian yang selama ini mereka kelola pun harus ditinggalkan begitu saja.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi memastikan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
Baca SelengkapnyaAkibat kejadian tersebut terdapat kerugian enam unit sepeda motor yang dibakar massa, sedangkan korban jiwa dikabarkan nihil.
Baca SelengkapnyaPembakaran terjadi setelah KKB kontak senjata dengan petugas patroli gabungan Ops Damai Cartenz.
Baca SelengkapnyaNamun belum diketahui kelompok yang melakukan perusakan tersebut.
Baca SelengkapnyaBerikut potret rumah yang ditembaki dan dibakar oleh KST Papua.
Baca SelengkapnyaDua organisasi masyarakat (ormas) di Tangerang Selatan terlibat perselisihan, Selasa (5/11) malam.
Baca SelengkapnyaKKB Papua sempat kontak senjata dengan Satgas TNI-Polri
Baca SelengkapnyaPelaku mengendarai motor kemudian melemparkan sebuah benda yang bisa meledak.
Baca SelengkapnyaDua hari terakhir, OPM membakar SDN dan puskesmas. Tak hanya itu, mereka juga mengancam guru dan tenaga medis.
Baca SelengkapnyaKKB juga membakar bangunan pelayanan kesehatan dan tempat ibadah. Hal ini juga menambah rasa takut dan trauma warga Sugapa.
Baca SelengkapnyaDua orang KKB juga sempat terlihat di lokasi kejadian namun kabur meski sudah dilepaskan tembakan.
Baca SelengkapnyaTNI Polri akan bertindak tegas dengan penegakan hukum terhadap aksi KKB.
Baca Selengkapnya