Eks Sekretaris FPI Sulsel Bantah Terduga Teroris AA pernah Jadi Anggota
Merdeka.com - Salah satu tersangka terorisme berinisial AA yang telah diboyong ke Jakarta, Kamis kemarin, disebut polisi sebagai anggota Front Pembela Islam (FPI). Hal ini dibantah oleh mantan pengurus FPI Sulsel, organisasi yang telah dibekukan oleh pemerintah.
Eks sekretaris FPI Sulsel, Agussalim mengatakan, AA atau Ahmad Aulia tidak pernah mendaftar sebagai anggota FPI.
"Meskipun dia Ahmad Aulia ini mengaku pernah ikut kegiatan FPI, itu tidak otomatis jadi anggota FPI. Tidak semudah itu karena ada prosedurnya," kata Agussalim saat dikonfirmasi, Jumat (5/2).
-
Siapa yang ditangkap oleh AFP? Kepolisian Federal Australia (AFP) telah menangkap seorang penduduk Australia berusia 42 tahun yang diduga memasang jaringan titik akses wifi gratis palsu di bandara.
-
Siapa yang menjatuhkan status tersangka Firli? Hakim menilai status tersangka Firli dinyatakan sah dan tetap berlaku hingga sekarang.
-
Siapa yang ditangkap KPK? Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) resmi menahan Bupati Labuhanbatu Erick Adtrada Ritonga setelah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap proyek pengadaan barang dan jasa di Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara.
-
Siapa yang ditangkap? Personel Brimob menangkap pria berinisial I, P, G yang diduga sebagai pemakai dan WA sebagai bandar dan perempuan N sebagai pemakai pada Rabu (19/6) dini hari.
-
Siapa yang ditetapkan tersangka TPPU? Dalam perkara ini, SYL juga telah ditetapkan menjadi tersangka TPPU lantaran diduga menikmati hasil uang haram yang didapat SYL dari 'malak' ke bawahannya di Kementerian Pertanian (Kementan).
-
Siapa saja yang menjadi tersangka? Chandrika Chika dan lima orang rekannya telah resmi dijadikan tersangka dalam kasus penyalahgunaan narkoba.
Dijelaskan, persyaratan masuk sebagai anggota FPI itu antara lain lima kali mengikuti kegiatan amar ma'ruf FPI, misalnya ikut aksi penolakan Miras dan 12 kali ikut kegiatan taklim.
Kalau persyaratan itu dipenuhi, terangnya, barulah diusulkan oleh DPC dengan persetujuan DPD dan DPW. Jika disetujui, barulah berhak jadi anggota ditandai dengan Kartu Identitas Front (KIF).
Soal pengakuan tersangka terorisme bahwa pernah mengikuti kegiatan baiat FPI dukungan atas ISIS, Agussalim juga bantah.
Dia menduga, pengakuan itu berawal dari kegiatan seminar FPI Sulsel tahun 2015 lalu yang menghadirkan beberapa pemateri. Di antaranya Ustadz Basri, napiter yang meninggal dunia dalam tahanan tahun 2018.
"Tema seminar kala itu tentang kondisi peta perpolitikan global dunia. Tidak ada semacam baiat di dalamnya. Itu tergantung masing-masing orang menafsirkan," ujarnya.
Sehari sebelumnya, 19 tersangka terorisme yang tertangkap oleh tim Densus 88 Antiteror di wilayah Sulsel, 6 dan 7 Januari lalu yakni Makassar, Gowa dan Enrekang telah diboyong ke Mabes Polri, Kamis, (4/2) kemarin untuk proses hukum lebih lanjut.
Mereka diterbangkan dari bandara lama Sultan Hasanuddin dengan pengawalan ketat. Pesawatnya transit di Gorontalo untuk menjemput tersangka terorisme lainnya. Kemudian lanjut ke Jakarta.
Kapolda Sulsel, Irjen Polisi Merdysam tidak menyebut satu nama saja dari tersangka itu yang mengaku sebagai simpatisan dan anggota FPI.
"Jadi yang dibawa ke Jakarta hari ini, 19 dari 23 orang yang sebelumnya diamankan. Dari hasil pemeriksaan, rata-rata mereka ini adalah anggota dan simpatisan FPI di Makassar sesuai pengakuannya," kata Merdysam, Kamis kemarin.
Dan salah satunya itu lelaki AA yang telah merangkai bom berupa rangkaian sistem elektrik.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tiga narapidana terorisme (napiter) mengucapkan ikrar setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Baca SelengkapnyaMantan anggota Jamaah Islamih di wilayah Sumatera Selatan dan narapidana teroris mengucapkan sumpah setia ke NKRI
Baca SelengkapnyaTukang Servis HP Ditangkap Densus 88 di Samarinda, Ternyata Bendahara Jemaah Islamiyah
Baca SelengkapnyaPenangkapan dilakukan setelah mereka berangkat mengikuti program jihad global dan telah kembali ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaDetasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri kembali mengamankan satu orang anggota teroris di Sulawesi Tengah Sulteng.
Baca SelengkapnyaAQAP adalah kelompok ekstremis pemberontak yang merupakan bagian jaringan Al-Qaeda aktif di Yaman dan Arab Saudi.
Baca Selengkapnya"Jadi politik Aceh saat ini sangat dinamis dan sangat modern,” kata Wakil Ketua DPP Partai Nurlis Effendi
Baca SelengkapnyaHal ini bertujuan untuk memberikan payung hukum bagi aparat di lapangan untuk melakukan penindakan.
Baca SelengkapnyaDensus 88 Antiteror Polri menangkap enam tersangka diduga terlibat dalam aksi jaringan terorisme di Kalbar dan Sumsel.
Baca SelengkapnyaRamadhan belum bisa mengungkap terkait detail penangkapan dan kronologi belasan tersangka teroris.
Baca SelengkapnyaKetujuhnya kini masih menjalani pemeriksaan intensif
Baca SelengkapnyaPolda Metro Jaya akan memberikan pernyataan terkait ini nanti sore
Baca Selengkapnya