Epidemiolog: Potensi Covid Gelombang Ketiga Sangat Jelas dan Sulit Dihindari
Merdeka.com - Epidemiolog Dicky Budiman mengingatkan akan potensi terjadinya gelombang ketiga Covid-19. Hal itu lantaran masih adanya kelompok masyarakat yang rentan terjangkit Covid-19.
"Sekali lagi potensi gelombang 3 itu sangat jelas dan sulit untuk dihindari. Karena bicara potensi gelombang bicara adanya kelompok masyarakat yang masih rawan. Belum memiliki imunitas atau meskipun sudah memiliki imunitas, dia menurun imunitasnya, proteksinya," katanya kepada merdeka.com, Minggu (23/1).
"Misalnya dari vaksinasi kan jelas menurun setelah 5 bulan ke atas. Atau setelah terinfeksi pun atau bahkan setelah terinfeksi dan sudah divaksinasi, sama menurun. Nggak ada yang bertahan lama. Itu fakta dari Corona," lanjut dia.
-
Bagaimana cara virus Corona varian Omicron bermutasi? Mereka menemukan bahwa varian asli Omicron BA1 telah mengalami lebih dari 50 kali mutasi, termasuk beberapa yang memungkinkannya untuk menghindari sistem kekebalan tubuh manusia.
-
Apa yang terjadi pada virus Corona varian Omicron di tubuh pria tersebut? Selama 20 bulan masa infeksi, dokter mencoba segala cara untuk membantu pria lanjut usia tersebut, namun tidak ada upaya yang berhasil.Tubuhnya tidak dapat memberikan respons kekebalan yang cukup kuat untuk melawan virus Corona, bahkan dengan bantuan obat antibodi sekalipun.
-
Siapa yang bisa diserang virus? Virus yang dapat menyerang manusia memang perlu dipahami.
-
Bagaimana antigen memengaruhi risiko penyakit? Menurut beberapa penelitian, setiap golongan darah memiliki risiko yang berbeda untuk mengalami penyakit tertentu. Hal ini mungkin disebabkan oleh adanya interaksi antara antigen pada sel darah merah dengan sistem kekebalan tubuh. Antigen adalah substansi yang menentukan golongan darah seseorang, yaitu A, B, AB, atau O. Selain itu, ada juga faktor rhesus, yang dapat berupa positif atau negatif.
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
Faktor lain yang juga meningkatkan potensi gelombang ketiga, yakni varian Omicron. Yang memiliki kelebihan bisa menginfeksi orang yang sudah divaksinasi. Juga bisa menginfeksi orang yang memiliki antibodi. Itulah kelebihan Omicron.
"Karena itu, potensi adanya lonjakan kasus yang disebabkan Omicron ini sudah sangat jelas. Apalagi Omicron ini hingga 4 kali lebih banyak kasus infeksinya dibandingkan Delta juga kecepatannya 2 kali lebih cepat daripada Delta. Itu dari riset-riset yang ada sekarang.
Karakter Omicron yang demikian, bisa mengakibatkan jumlah kasus infeksi yang ada di masyarakat pecah rekor. Tidak saja di negara-negara lain, tapi juga di Indonesia.
"Saat ini walaupun di Indonesia baru menemukan 2.000-an kasus tetapi secara kasus di masyarakat tentu lebih besar," tegasnya.
Menurut dia, salah satu cara ampuh untuk merespon Omicron yakni dengan memperkuat aspek testing, tracing. Karena tanpa adanya deteksi dini yang kuat, Indonesia tidak akan memiliki kemampuan memadai untuk memutus transmisi.
"Karena memutus penyebaran dengan menemukan kasus-kasus infeksinya, kasus-kasus kontaknya sehingga mereka bisa menjalani isolasi karantina yang efektif. Ini yang akan efektif memutus transmisi," urai dia.
"Meskipun misalnya testingnya tidak dengan PCR, tidak masalah. Dengan rapid test antigen digalakkan," tandas dia.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rencana pemberian booster ketiga ini buntut kembali meningkatnya kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaKemenkes meminta pelayanan kesehatan meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran Covid-19.
Baca SelengkapnyaVarian baru virus corona bernama Pirola tengah menimbulkan kekhawatiran di seluruh dunia.
Baca SelengkapnyaSaat ini, Omicron EG.5 mendominasi di tengah kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaMasyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.
Baca SelengkapnyaTerjadi lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaImbauan ini untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19 jelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaTren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 di Indonesia kembali meningkat. Kenaikan terjadi sejak dua pekan terakhir saat Singapura dihantam lagi badai Covid-19.
Baca SelengkapnyaVarian JN.1 merupakan pemicu lonjakan Covid-19 di Singapura.
Baca SelengkapnyaTjandra Yoga Aditama mengatakan, tren peningkatan laju kasus Covid-19 di Indonesia dan sejumlah negara lain masih perlu diwaspadai.
Baca Selengkapnyamengonfirmasi tren kasus mingguan Covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan.
Baca Selengkapnya