Fakta Tentang Sosok Bharada E versi Polisi dan LPSK, Mana yang Benar?
Merdeka.com - Polri menetapkan Bharada E sebagai tersangka pembunuhan kasus kematian Brigadir J. Hal ini buntut kasus polisi tembak polisi di rumah Irjen Ferdy Sambo, Duren Tiga, Jakarta Selatan 8 Juli lalu.
Sosok Bharada E menjadi sorotan. Tak ada yang mengenal siapa polisi muda tersebut yang melakukan pembunuhan terhadap Brigadir J. Seniornya di polisi.
Belakangan baru terungkap siapa Bharada E. Namun ada dua versi berbeda yang diungkap oleh polisi dan LPSK.
-
Siapa pelaku pembunuhan itu? 'Diduga korban ditusuk ketika dalam keadaan sedang tidur. Ini masih kita dalami,' ujar dia kepada wartawan, Sabtu (30/11).Gogo menjelaskan, terduga pelaku awalnya menikam ayahnya.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Siapa korban pembunuhan? Pelaku ditangkap oleh tim gabungan Resmob Polrestabes Semarang dan Jatanras Polda Jateng di hari yang sama dengan kejadian yaitu Senin (24/7). “Jadi kejadian jam 03.00 wib. Pelaku kami tangkap dalam pelariannya di Solo Jateng pukul 06.00 Wib.“
-
Siapa yang diduga sebagai pelaku? 'Kalau musuh kita mah nggak tahu ya, kita gak bisa nilai orang depan kita baik di belakang mungkin kita nggak tahu. Kalo musuh gue selama ini nggak ada musuh ya, mungkin musuh gua yang kemarin doang ya, yang bermasalah sama gua doang kali yak,' ungkapnya.
-
Dimana kejadian pembunuhan terjadi? Kejadian itu mengudang perhatian yang kemudian neneknya keluar dari kamar.'Juga ditusuk oleh terduga pelaku saat keluar. (Urutannya) Bapaknya. Bapaknya, neneknya, baru ibunya,' ujar dia.
Berikut dirangkum merdeka.com, Kamis (4/8):
Bukan Ajudan Irjen Ferdy Sambo
Fakta baru Bharada E diungkap oleh Wakil Ketua Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), Edwin Partogi Pasaribu. Sebelumnya, Bharada E dikenal sebagai sosok ajudan dari Irjen Pol Ferdy Sambo.
Namun, berdasarkan konfirmasi yang telah dilakukan oleh LPSK, ditemukan bahwa Bharada E sebenarnya adalah sopir Ferdy Sambo.
"Terkait hal lain yang bisa saya sampai Bharada E ini bukan ADC atau ajudan. Bukan, Sprin (surat penugasan) Bharada E ini sopir," ucap Edwin saat dihubungi merdeka.com, Kamis (4/8)
Bharada E Baru Pegang Senjata
Edwin mengungkap fakta, bahwa Bharada E yang berbeda dengan keterangan polisi.
Saat dikonfirmasi, LPSK mengatakan bahwa Bharada E ternyata belum lama pegang senjata.
"Kemudian dia baru pegang pistol, November tahun lalu. Latihan menembak itu Maret 2022 di Senayan. Berdasarkan informasi yang kami dapat Bharada E bukan termasuk kategori mahir menembak," ungkap Edwin.
Bukan Ahli Tembak
Mengingat kurang dari satu tahun Bharada E memegang pistol dan juga baru latihan menembak Maret 2022, maka menurut Edwin, Bharada E tidak termasuk kategori mahir menembak.
"Dia bukan sniper ahli tembak. Kan, ada banyak pemberitaan dia sniper informasi yang kami peroleh dia tidak masuk standar itu.”
"Bukan kategori penembak yang mahir gitu sajalah," lanjutnya.
Belum Pernah Tembak Orang
Dari pemeriksaan LPSK, Edwin juga menyebut Bharada E tidak memiliki masalah pribadi dengan Brigadir J. "Tidak ada masalah pribadi dengan J," kata Edwin.
Selain itu, Edwin juga menyatakan Bharada E belum pernah menembak orang.
"Dan pengakuan E, juga apakah pernah nembak sebelumnya. E mengatakan belum pernah menembak orang sebelumnya," jelas dia.
Penembak Nomor 1
Sebelumnya, pada Selasa (12/7), Kapolres Jakarta Selatan Kombes Budhi Herdi Susianto sempat mengatakan Bharada E masuk dalam Resimen Pelopor Korps Brimob Polri. Di satuan pelaksana utama itu, Bharada E sebagai tim penembak nomor satu.
"Dan dia di resimen pelopornya dia sebagai tim penembak nomor satu kelas satu di rensimen pelopor," kata Budhi Herdi.
Berdasarkan penelusuran merdeka.com, resimen Pelopor adalah Satuan Pelaksana utama yang berada di bawah Korps Brimob Polri yang bertugas membina dan meningkatkan kemampuan personel dan mengerahkan kekuatan Satuan atas perintah Kakor Brimob Polri.
Ahli Vertikal Rescue
Selain menjadi penembak nomor satu, Budhi juga mengatakan, Bharada E merupakan pelatih vertical rescue. Informasi ini didapat atas hasil pemeriksaan kepada komandan Bharada E.
"Kami juga melakukan interogasi terhadap komandan Bharada E bahwa Bharada E ini sebagai pelatih vertical rescue," ungkapnya.
Berdasarkan penelusuran merdeka.com, vertical rescue merupakan kegiatan turun dari ketinggian menggunakan peralatan mountaineering seperti karnmantel, tali body, figur, karabiner dan alat-alat semacamnya. Biasanya kegiatan repling ini banyak dilakukan militer, tim SAR, pencinta alam untuk menuruni medan yang curam.
Dianggap Pahlawan
Pengacara Bharada E, Andreas Nahot Silitonga menganggap sosok Bharada E merupakan pahlawan. Karena telah melindungi istri Kadiv Propam Ferdy Sambo, Putri Candrawathi.
"Karena buat saya pribadi, kalau ada orang seperti itu (Bharada E), lindungi keluarga saya, dia adalah pahlawan," kata Andreas di kantor LPSK, Ciracas, JakartaTimur, Senin (1/8).
Reporter Magang: Michelle Kurniawan
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut jabatan baru Kombes Budhi Herdi dari Kapolri usai terseret kasus Ferdy Sambo.
Baca SelengkapnyaPromosi dan kenaikan enam personel tersebut merupakan keputusan dari Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo
Baca SelengkapnyaSenjata api rakitan ilegal tersebut merupakan milik tersangka IG yang kemudian dibawa oleh tersangka IMS ke Rusun Polri Cikeas.
Baca SelengkapnyaAda enam anggota Bhayangkara yang telah kembali aktif bertugas setelaah sebelumnya menjalani demosi.
Baca SelengkapnyaDalam beberapa tahun terakhir, sudah banyak kejadian naas tersebut yang merusak citra Kepolisian Tanah Air.
Baca SelengkapnyaBharada Richard Eliezer Bebas Bersyarat, Begini Kondisinya Sekarang
Baca SelengkapnyaAnggota yang kala itu dijatuhkan sanksi etik karena terseret kasus Ferdy Sambo telah menjalani masa hukumnya
Baca SelengkapnyaAdapun aturan Cuti Bersyarat ini .yang diberikan berdasarkan Permenkumham No. 7 Tahun 2022 pasal 114 adalah sebesar 6 bulan.
Baca SelengkapnyaKronologi Polisi Tembak Polisi di Rusun Polri Cikeas Bogor
Baca SelengkapnyaKapendam Jaya Kolonel Inf Deki Rayusyah Putra mengatakan terduga pelaku pembunuhan berhasil diamankan
Baca SelengkapnyaKeduanya tewas saat baku tembak dengan KKB di Kampung Titigi, Kabupaten Intan Jaya, Papua, Rabu (22/11).
Baca SelengkapnyaKalapas Kelas IIA Salemba, Beni Hidayat buka suara soal Ferdy Sambo tak pernah ditahan di Lapas.
Baca Selengkapnya