Fasilitas dirusak orang, acara sedekah laut di Bantul gagal digelar
Merdeka.com - Rangkaian acara budaya sedekah laut yang sedianya akan digelar di Pantai Baru, Srandakan, Kabupaten Bantul, Sabtu (13/10) gagal dilaksanakan. Rangkaian acara yang berisi kirab budaya, labuhan, pangkur, doa bersama dan kembul bujono ini gagal diselenggarakan, karena adanya perusakan beberapa alat yang akan dipakai untuk acara.
Perusakan beberapa alat ini diduga dilakukan oleh puluhan orang bercadar yang datang ke lokasi acara, Jumat (12/10). Kelompok orang bercadar ini datang lalu mengobrak-abrik lokasi yang akan dipakai untuk acara.
Salah seorang warga setempat, Tuwuh (48) mengatakan sekitar pukul 23.40 WIB, puluhan orang itu tiba-tiba datang ke lokasi. Begitu tiba di lokasi, puluhan orang itu langsung mengamuk dan mengobrak-abrik lokasi acara.
-
Apa yang terjadi di hajatan? Dua orang pria terlibat keributan di tengah acara hajatan.Terungkap, keduanya ternyata berada di bawah pengaruh alkohol. Seketika, aparat bergerak meringkus hingga mengguyur pelaku dengan air kolam.
-
Bagaimana modus pelaku dalam menyelenggarakan acara abal-abal? Diketahui ada total 35 penyewa tenant pada acara itu dengan satu tenant disewakan seharga Rp300 ribu. Dari penyewaan tenant itu WAH mendapatkan uang senilai Rp10,5 juta. Selain itu pihak penyelenggara telah menjual 500 tiket dengan harga per tiket Rp15.000.
-
Di mana hajatan itu diadakan? Di desa itu, terdapat sebuah rumah yang lokasinya terpencil di puncak bukit. Pada hari itu, pemilik rumah sedang mengadakan acara hajatan mantu.
-
Bagaimana acara tersebut? Acara gender reveal diadakan serentak dengan ulang tahun Michael di Bali, yang membuat momen tersebut sangat menarik.
-
Dimana acara budaya tersebut diadakan? Diadakan di kompleks kawasan bersejarah Kota Tua, Semarang, hadir pada pagelaran budaya tersebut Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, Wakil Bupati Karangasem, I Wayan Artha Dipa, Ketua TP PKK Kota Denpasar, Ny. Sagung Antari Jaya, serta Kepala Dinas Kebudayaan Kota Denpasar, Raka Purwantara.
-
Siapa yang menyerang festival musik? Mengutip sumber kepolisian dan aparat keamanan, Haaretz mengatakan, pejuang Hamas yang menyerang festival musik di Israel pada 7 Oktober lalu tampaknya tidak mengetahui adanya acara itu sebelumnya dan memutuskan menyerang massa di festival musik itu secara spontan.
Perusakan yang terjadi, kata Tuwuh, mengakibatkan kerusakan pada penjor, kaca meja dan kursi-kursi yang disiapkan untuk tempat duduk tamu undangan.
"Mereka datang sambil teriak-teriak. Terus langsung merusak. Kira-kira 15 menitan mereka merusak lalu mereka pergi. Jumlahnya ada sekitar 50 orang," ujar Tuwuh.
Tuwuh menerangkan usai merusak, puluhan orang yang datang mengendarai dua mobil, satu ambulans dan sepeda motor ini segera pergi. Sebelum pergi, lanjut Tuwuh, puluhan orang bercadar itu sempat memasang sebuah spanduk.
"Massa bercadar sebelum pergi memasang spanduk di dekat lokasi sedekah laut. Tulisannya berisi "Menolak Semua Kesirikan Berbau Budaya Sedekah Laut Atau Selainnya". Dalam spanduk itu juga ada tulisan Aliansi PETA," papar Tuwuh.
Tuwuh menambahkan jika acara labuhan tersebut adalah acara rutin yang digelar selama beberapa tahun belakangan. Penyelenggaranya adalah nelayan dan masyarakat di sekitar pantai.
Terpisah Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) KPH Wironegoro menyayangkan adanya perusakan beberapa alat yang akan dipakai untuk acara sedekah laut. Menurutnya acara itu sesuai dengan visi misi DIY yaitu Among Tani Dagang Layar.
"Ya kami menyayangkan ada peristiwa itu. Padahal itu acara budaya dengan tujuannya baik. Walau ada perusakan, acara tetap kami lakukan hanya saja dalam bentuk sederhana. Kita tetap melakukan doa bersama dan dhahar kembul," tutup Wironegoro.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Vendor rugi ratusan juta akibat penonton yang ngamuk gara-gara konser batal digelar di Tangerang
Baca SelengkapnyaAcara yang rencananya menampilkan NDX AKA dan Guyon Waton sebagai artis utamanya ini batal digelar.
Baca SelengkapnyaDiskusi ini dibubarkan karena diduga berkaitan dengan temanya yang menyorot perhelatan KTT WWF di Bali.
Baca SelengkapnyaPanitia memakai uang setoran Rp2,5 juta dan berjanji mengganti.
Baca SelengkapnyaDiterjang Banjir, Objek Wisata Telukawur Jepara Rusak
Baca SelengkapnyaKemarahan penonton dipicu karena panitia gagal menghadirkan sejumlah musisi yang sudah dijanjikan.
Baca SelengkapnyaPolisi tengah menyelidiki kasus pembakaran sound system dan panggung oleh penonton saat gelaran konser Lentera Festival
Baca SelengkapnyaRibut-ribut yang terjadi dipicu cekcok sejumlah orang karena dalam pengaruh alkohol.
Baca SelengkapnyaNamun belum diketahui kelompok yang melakukan perusakan tersebut.
Baca SelengkapnyaKericuhan terjadi di acara diskusi Generasi Muda Partai Golkar yang digelar di restoran Pulau Dua Senayan.
Baca SelengkapnyaPotret bangunan masjid masih berdiri kokoh di tengah area lumpur Lapindo di Sidoarjo,Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaViral Konvoi Pesilat Halangi Laju Mobil Damkar di Sragen
Baca Selengkapnya