Gara-Gara Kabut Asap, Nelayan di Aceh Tersesat di Tengah Laut
Merdeka.com - Kabut asap akibat kebakaran hutan mulai menyelimuti perairan Sabang, Provinsi Aceh. Akibatnya seorang nelayan dilaporkan tersesat, karena tidak dapat mengetahui arah di perairan Sabang.
Peristiwa ini diketahui setelah nelayan yang tidak tahu arah pulang tersebut menelpon keluarganya, Senin (23/9) sekira pukul 09.30 WIB. Lalu keluarga melaporkan ke Basarnas Aceh bahwa ada nelayan tersesat di laut.
Sekretaris Panglima Laot Aceh, Miftach Cut Adek membenarkan ada nelayan tidak tahu arah pulang karena kabut asap. Hingga sekarang nelayan tersebut belum sampai ke darat.
-
Siapa yang terdampak kabut asap? Dampak kabut asap dapat memperburuk kondisi penderita asma dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).
-
Apa yang terjadi pada nelayan Aco? Belum lama ini viral seorang nelayan terombang-ambing selama 3 jam di tengah laut bersama dua putra dan iparnya. Kapal yang mereka tumpangi dihantam ombak dan badai saat mencari ikan.
-
Dimana saja kabut asap terjadi? Biasanya, kejadian ini terjadi di beberapa wilayah Indonesia.
-
Apa yang membuat nelayan Kebumen tenggelam? Namun dalam perjalanan perahu tersebut dihantam gelombang hingga terbalik. Sodiran tenggelam di laut dan akhirnya hilang.
-
Di mana nelayan Kebumen tenggelam? Sodiran tenggelam di laut dan akhirnya hilang. Sedangkan Parwono berhasil diselamatkan oleh nelayan lain yang berada di sekitar lokasi kejadian.
-
Bagaimana kabut asap ganggu mata? Hal ini karena adanya debu dan zat iritatif yang terkandung di dalam kabut asap. Oleh karena itu, sediakan obat tetes mata dan pastikan menggunakan kacamata saat beraktivitas di luar rumah, terutama saat sedang menghadaoi kabut asap.
"Ada satu nelayan Sabang tidak bisa pulang akibat kabut tebal," kata Miftach Cut Adek, Senin (23/9).
Katanya, laporan yang diterima dari Sabang hingga sekarang nelayan tersebut belum sampai ke Pelabuhan Perikanan Kota Sabang. Pihak Basarnas sekarang sedang mencari nelayan yang kehilangan arah tersebut akibat diselimuti kabut asap tebal di laut.
Miftach meminta kepada seluruh nelayan di Aceh, khususnya perahu yang tidak dilengkapi alat petunjuk arah atau kompas, agar tidak terlalu jauh pergi melaut untuk menangkap ikan karena kabut asap masih selimuti perairan Aceh.
"Kalau kabut sudah hilang (normal) baru nelayan boleh melakukan aktivitas seperti biasa," tutupnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Para nelayan khawatir terjadi tabrakan dan tersesat karena kabut asap membuat jarak pandang sangat pendek.
Baca SelengkapnyaKapal nelayan pencari teripang asal Sulawesi Tenggara, terombang-ambing dua hari akibat patah kemudi di dekat perbatasan Indonesia-Australia.
Baca SelengkapnyaSatu unit kapal pengangkut pengungsi etnis Rohingya dilaporkan tenggelam di perairan Aceh Barat, Rabu (20/3). Sebagian pengungsi masih terkatung-katung di laut.
Baca SelengkapnyaSeorang kru yang selamat mengaku sempat melihat temannya meninggal dunia di tengah lautan
Baca SelengkapnyaNasib nahas menimpa seorang nelayan di Indragiri Hilir yang hilang setelah tersambar petir saat menangkap ikan di sungai.
Baca SelengkapnyaTiba-tiba jarak pandang berkurang diduga akibat pengaruh angin yang membawa asap di sekitar bandara.
Baca SelengkapnyaAsap tebal karhutla ini membuat warga keculitan bernapas dan menyebabkan mata perih.
Baca SelengkapnyaKapal pengangkut barang, KM Lintang Timur Selatan, karam di Selat Malaka, Senin (31/7) sekitar pukul 07.30 WIB. Sebelas awaknya pun hilang.
Baca SelengkapnyaSebanyak 11 anak buah kapal (ABK) akhirnya ditemukan selamat setelah sempat terombang-ambing di Selat Malaka. Mereka ditemukan nelayan yang melintas.
Baca SelengkapnyaSeorang nelayan Kebumen tenggelam karena diterjang gelombang tinggi saat melaut.
Baca SelengkapnyaProses evakuasi nelayan dari dermaga yang berada di Kecamatan Tegalbuleud ini membutuhkan waktu yang cukup lama yakni dari pagi dan baru selesai sore.
Baca SelengkapnyaSejak 1990-an, kawasan Pantai Muara Beting tergerus abrasi.
Baca Selengkapnya