Gelombang Pengungsi Korban Gempa Sulbar di Makassar Capai 686 Orang
Merdeka.com - Korban bencana gempa bumi di wilayah Provinsi Sulawesi Barat dari Kota Mamuju dan Kabupaten Majene berdatangan ke Makassar. Mereka mengungsi karena rumah dan harta bendanya rusak diguncang gempa.
Makassar jadi tujuan karena bermaksud mengungsi ke kerabat mereka yang rata-rata domisili di Makassar. Selain itu juga untuk sekadar transit kemudian meneruskan perjalanannya ke kampung halaman masing-masing yang ada di luar Sulsel.
Ada dua titik yang disediakan Pemprov Sulsel sebagai tempat pengungsian yakni di Asrama Haji Sudiang di Kecamatan Biringkanayya dan di gedung Inang Matutu milik Dinas Sosial Pemprov Sulsel di jl Talamate, Kecamatan Rappocini.
-
Dimana rumah dinas bupati itu berada? Di kawasan perbukitan yang masuk wilayah Kabupaten Minahasa Utara, tepatnya di kaki Gunung Kabat, terdapat sebuah rumah mewah bergaya Eropa.
-
Siapa yang menyerahkan bantuan untuk korban di Sumatera Selatan? Usai pelaksanaan upacara, Pj Gubernur Bahtiar bersama Pangdam XIV Hasanuddin Mayjen TNI Totok Imam Santosa, menyerahkan bantuan untuk korban bencana sosial.
-
Kenapa bangunan Susteran Gedangan difungsikan jadi kamp interniran? Pada masa pendudukan Jepang, Susteran Gedangan, dan juga banyak susteran lain di kawasan Semarang, menjadi kamp interniran. Jepang memang menyasar tempat-tempat yang sudah jadi untuk dijadikan kamp.
-
Dimana zona bahaya bencana di Sumut? Identifikasi dan penentuan zona-zona bahaya bencana seperti gempa bumi, banjir, atau letusan gunung berapi. Ini membantu dalam perencanaan perkotaan dan pengembangan yang meminimalkan risiko terhadap bencana.
-
Dimana pusat gempa Sangihe? Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan, pusat empat berada 373 km Barat Laut Tahuna, Kepulauan Sangihe, tepatnya pada 6.14 LU, 123.28 B.
-
Bantuan apa yang diberikan Mentan untuk korban banjir dan longsor di Agam? 'Insyaallah kami akan turunkan bantuan untuk pertanian disini agar direhab kembali. Jadi, bantuan untuk Sumatera Barat, termasuk untuk Kabupaten Agam ini bantuannya mencapai 33,34 miliar terdiri dari Dirjen Tanaman Pangan 20 miliar, Hortikultura 7,4 miliar dan PSP 5,6 miliar,' bebernya.
"Pengungsi masuk ke Sulsel melalui Lanud Hasanuddin kini jumlahnya 686 jiwa. Tapi yang kita tampung di sini hanya 107 orang dan di asrama haji ada sekitar 30-an orang. Karena sebagian besar dari mereka langsung ke rumah kerabat masing-masing yang ada di Makassar," kata pelaksana tugas Kepala Dinas Sosial Provinsi Sulsel, Gemala Fauza yang ditemui di gedung Inang Matutu, Rabu (20/1).
Kedatangan para pengungsi ini, kata Gemala, datang secara bergelombang sejak Senin (18/1) hingga tadi malam. Dan sore ini, Rabu (20/1), lanjutnya, ditunggu lagi di Lanud Hasanuddin karena laporannya akan datang lagi 60 orang.
Lebih jauh dijelaskan, pengungsi yang saat ini ditampung di dua titik itu adalah korban gempa yang daerah asalnya dari luar yakni Jawa Tengah, Jawa Timur dan Kalimantan Timur.
Minta Dibantu Pemulangan ke Kampung Halaman
137 pengungsi masing-masing di Asrama Haji Sudiang 30 jiwa dan 107 jiwa dari 25 kepala keluarga di gedung Inang Matutu.
Kata Gemala Faoza, mereka berasal dari Jawa Tengah, Jawa Timur dan Kalimantan Timur. Karena rumah dan tempat usahanya hancur diterjang gempa, mereka pilih untuk pulang ke kampung halaman masing-masing.
"Olehnya mereka minta dibantu pemulangannya jadi saat ini kita masih berkoordinasi dengan PT Pelni dan TNI AU, sekiranya bisa dibantu," kata Gemala.
Ditambahkan, sebentar malam ada 10 orang yang akan dipulangkan ke Balikpapan. Rencananya berangkat dengan kapal laut, difasilitasi Pemerintah Provinsi Sulsel.
Wanda Masrokawati, (25), salah seorang pengungsi di gedung Inang Matutu. Dia berikut putri tunggalnya, Arum Ernita Tajjanna, (11 bln), ibu dan seorang adiknya selamat dari bencana gempa. Namun rumahnya sekaligus tempat usaha jualan nasi campur tidak luput dari goncangan gempa. Rumahnya doyong dan barang-barangnya berjatuhan.
"Saat kejadian gempa yang besar, goncangannya sangat hebat. Saya langsung tarik anak saya dan lari keluar rumah. Untungnya ibu dan adik saya juga selamat. Kebetulan suami lagi di Jawa. Malam itu hujan deras sekali dan angin juga kencang. Kami mengungsi di kantor Dinas Sosial di Mamuju. Ini mau pulang dulu ke Lamongan, menenangkan diri," tutur Wanda.
Ditambahkannya, selama di tempat pengungsian baik saat masih di Mamuju dan di Makassar, dia tidak menemukan kendala. Difasilitasi dengan baik oleh pemerintah khususnya kebutuhan anak seperti popok dan susu. Bahkan disiapkan tempat bermain anak untuk trauma healing.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dari 327 pengungsi, terdapat dua orang yang sakit parah yakni stroke dan pendarahan
Baca Selengkapnya327 warga telah dievakuasi pada gelombang ketiga Tim KRI Kakap-811 atau dari TNI Angkatan Laut. Dari jumlah itu, terdapat 192 wanita dan 135 pria.f
Baca SelengkapnyaWarga dua desa di kaki Gunung Ruang dievakuasi daratan Tagulandang.
Baca Selengkapnya248 rumah rusak dan 456 warga harus mengungsi, akibat gempa Sumedang
Baca SelengkapnyaSebanyak 331 pasien dari RSUD Sumedang, terdiri dari 248 pasien rawat inap dan 83 pasien IGD, dievakuasi ke halaman gedung dan lima tenda darurat.
Baca SelengkapnyaBanjir lahar dingin ini juga mengakibatkan akses jalan terputus karena jembatan rusak.
Baca SelengkapnyaTim SAR Temukan Anak Korban Banjir Bandang di Luwu, Satu Orang Masih Pencarian
Baca SelengkapnyaPadahal puluhan rumah itu baru diresmikan pada 2022.
Baca SelengkapnyaRatusan pasien terpaksa dievakuasi untuk memastikan bangunan rumah sakit aman dihuni pasca gempa.
Baca SelengkapnyaBanjir masih menggenangi enam kecamatan, yakni Genuk, Pedurungan, Gayamsari, Tugu, Semarang Timur dan Semarang Utara.
Baca SelengkapnyaBNPB mengungkapkan tujuh posko darurat sudah disiapkan untuk menampung belasan ribu warga tersebut.
Baca SelengkapnyaDua Rumah Sakit di Sumedang Terdampak Gempa, Ratusan Pasien Dievakuasi
Baca Selengkapnya