Gizi Buruk, Bayi Korban Aniaya Ayah Kandung di Kupang Masih Dirawat Intensif
Merdeka.com - DS bayi berumur dua tahun di desa Oenesu, Kecamatan Kupang Barat Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur, kini dirawat khusus oleh tim medis Rumah Sakit Umum W.Z Yohanes Kupang, karena selain patah tulang akibat dianiaya ayah kandungnya, juga karena menderita gizi buruk.
Terbaring lemas di ruang Kenanga, bayi malang ini terus dikunjungi oleh warga yang empati terhadapnya, yang diperlakukan kasar ayah-nya yang kini telah diamankan di Polres Kupang.
Wadir Pelayanan Rumah Sakit W.Z Yohanes Kupang, dr. Stefanus Soka kepada wartawan mengatakan, hasil diagnosa oleh tim medis, bayi DS mengalami kelainan namun baru sebatas gizi buruk, dan cedera atau patah pada paha serta bahu bagian atas.
-
Siapa yang memberikan santunan? 'Hari ini saya sudah berikan santunan kepada ahli waris dan kami juga memberikan kepada korban yang suaminya meningal dunia untuk dimasukkan ke dalam daftar nama penerima bantuan sosial,' tuturnya saat meninjau langsung lokasi kejadian pada Kamis, (14/3) malam.
-
Bantuan apa yang diberikan? Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini atau Risma serahkan santunan kepada para korban banjir dan tanah longsor di Nagari Sungai Durian Kecamatan Patamuan, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar).
-
Siapa yang memberikan pengobatan gratis? Soetomo merupakan dokter spesialis kulit dan kelamin. Ia punya kontribusi besar menangani wabah lepra di Kota Surabaya dengan memberikan pengobatan gratis di kliniknya.
-
Apa program kesehatan gratis yang diberikan? Program penapisan atau skrining kesehatan gratis bagi masyarakat yang bisa diakses setiap hari ulang tahun ini, merupakan bagian dari tiga program percepatan (quick win) Presiden Prabowo Subianto di sektor kesehatan.
-
Bagaimana kondisi bayi tersebut? Dengan suhu badan yang rendah mencapai 35,7 derajat Celsius saat tiba di rumah sakit, si kecil yang mengalami hipotermia dihangatkan dan diberikan pertolongan pertama secara intensif.
-
Dimana bayi-bayi ini dirawat? Di bangsal gizi buruk rumah sakit Kamal Adwan di Gaza utara, bayi-bayi yang baru beberapa hari lahir ke dunia dan kebanyakan prematur, bertarung untuk tetap hidup.
"Jadi gizi buruknya kita atasi, kemudian mengurangi cedera lebih lanjut pada lengan dengan pahanya, nanti kita akan rencanakan memasang semacam beban sehingga nanti patahannya bisa kembali lurus, sambil menunggu proses stabilisasi dalam kaitan dengan gizinya," ungkapnya, Sabtu (20/7).
Menurut Stefanus, bayi DS akan dirawat hingga sembuh tanpa biaya alias gratis, karena memiliki surat keterangan tidak mampu. Ia juga akan diberikan pelayanan secara khusus, karena menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
"Jadi sementara ini ditangani oleh tim dokter dari anak dan juga dokter dari bedah tulang. Memang pasien ini dari keluarga tidak mampu tetapi ada surat keterangan tidak mampu, sehingga bisa diakomodir jadi dari soal pembiayaan tidak ada masalah, anak ini dikatakan gizi buruk dan kalo dilihat dari kondisinya ya kearah Marasmus," ujar Stefanus.
Untuk kekejiannya ini, pelaku bakal dijerat pasal berlapis UU perlindungan anak dan UU KDRT, dengan ancaman hukuman kurungan badan 15 tahun penjara.
Sementara seluruh anak pelaku rencananya akan mendapat perlindungan dari dinas sosial Provinsi Nusa Tenggara Timur.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
RSAB Harapan Kita berjanji menangani bayi berinisial LAH secara optimal.
Baca SelengkapnyaKondisi dua balita yang ayahnya simpan jasad bayi dalam freezer.
Baca SelengkapnyaKomisi Perlindungan Anak Daerah mendampingi korban untuk melakukan visum di RSUD Kota Bekasi.
Baca SelengkapnyaRSAB Harapan Kita juga berjanji akan memberikan perkembangan penanganan anak dari Chintia Suciati (29) tersebut secara terbuka kepada masyarakat.
Baca SelengkapnyaOrang tua korban sudah ditetapkan sebagai tersangka atas kematian anak kandungnya.
Baca SelengkapnyaKPAID Tasikmalaya menyatakan kasus anak berkebutuhan khusus (ABK) meninggal dianiaya orang tuanya menjadi kado pahit di Hari disabilitas.
Baca SelengkapnyaPenganiayaan terhadap RML (5) dilakukan berbulan-bulan. Akibatnya, korban luka-luka di sekujur tubuh.
Baca SelengkapnyaSang ibu menuntut pertanggungjawaban kepada pihak rumah sakit.
Baca SelengkapnyaSingkat cerita, pada saat bayi LAH dirawat di RS tersebut pihak nakes sempat meminta biaya menebus obat dan alat medis kepada Chintia.
Baca SelengkapnyaOrang tua anak korban penganiayaan pemilik Daycare di Depok Meita Irianty (MI) akhirnya buka suara.
Baca SelengkapnyaDari hasil penelusuran si ibu tersebut tidak masuk dalam pendampingan Dinsos bagi mereka yang orang dengan gangguan kejiwaan (ODGJ).
Baca SelengkapnyaOrang tua baru melihat ada luka ketika mengganti baju K sepulang dari daycare. Luka memar terlihat di bagian punggung dan dada.
Baca Selengkapnya