Gunung Slamet semburkan erupsi tertinggi hingga 2.000 meter
Merdeka.com - Gunung Slamet yang masih berstatus waspada,menyemburkan gempa embusan tertinggi sebanyak tiga kali. Tinggi gempa embusan tersebut tercatat setinggi 1.000-2.000 meter ke udara bebas. Peristiwa itu terjadi saat pemantauan pukul 06.00 WIB-12.00 WIB.
Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Hendrasto mengatakan letusan mengeluarkan material vulkanik berupa debu. Dia mengemukakan, semburan yang cukup tinggi tersebut terjadi lantaran frekuensi erupsinya tidak sering.
"Jika erupsi jarang, maka tenaga yang mendorong cukup besar. Akibatnya, letupan semakin tinggi. Tetapi, sebenarnya tiga kali letusan yang terjadi memang tidak terlihat secara visual, karena tertutup oleh kabut," ujar Hendrasto, Rabu (19/3).
-
Apa status Gunung Slamet saat ini? “Kami sudah berkoordinasi dengan PVMBG dan mendapat informasi jika Gunung Slamet saat ini masih berstatus Level I atau normal,“
-
Apa yang terjadi dengan Gunung Slamet? Pada Kamis (19/10), Gunung Slamet resmi naik level dari berstatus normal (level I) menjadi waspada (level 2). Setelah lima tahun tak terlihat ada gejolak, kini gunung tertinggi di Jawa Tengah itu seolah telah terbangun dari tidur panjangnya.
-
Kapan Gunung Slamet mengalami peningkatan aktivitas terakhir? Lebih lanjut, Sukedi mengakui berdasarkan pengamatan dalam 20 tahun terakhir, peningkatan aktivitas Gunung Slamet terjadi hampir tiap lima tahun sekali, yakni pada tahun 2004-2005, 2018-2009, 2014, dan terakhir pada bulan Agustus 2018 hingga 2019.
-
Bagaimana cara mengetahui status Gunung Slamet? “Kami sudah berkoordinasi dengan PVMBG dan mendapat informasi jika Gunung Slamet saat ini masih berstatus Level I atau normal,“
-
Mengapa Gunung Slamet mengalami peningkatan aktivitas setiap 5 tahun? Lebih lanjut, Sukedi mengakui berdasarkan pengamatan dalam 20 tahun terakhir, peningkatan aktivitas Gunung Slamet terjadi hampir tiap lima tahun sekali, yakni pada tahun 2004-2005, 2018-2009, 2014, dan terakhir pada bulan Agustus 2018 hingga 2019.
-
Kenapa Gunung Kelimutu berstatus waspada? Potensi ancaman bahawa Gunung Kelimutu saat ini adalah erupsi freatik dan magmatik yang menghasilkan lontaran material dalam radius 250 meter.
Hendrasto mengungkapkan, pemantauan yang dilakukan PVMBG enam jam sebelumnya, pada pukul 00.00 WIB hingga 06.00 WIB, tercatat 10 kali letusan asap warna kelabu tebal dengan ketinggian maksimal 1.500 meter. Letusan tersebut mengarah ke barat laut.
Sementara itu, kepala bidang sumber daya energi sumber daya mineral dan air tanah Dinas energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Banyumas, Sigit Widiadi mengemukakan, letusan-letusan yang terjadi di Gunung Slamet, umumnya berlangsung dalam beberapa hari hingga beberapa minggu.
"Gunung Slamet memiliki karakter erupsi cenderung eksplosif lemah (tipe Vulkano) dan juga efusif, yaitu leleran lava yang disertai letusan abu dan scoria (tipe Stromboli)," tulisnya dalam rilis yang diterima.
Berdasarkan tipe tersebut, jelasnya, kedalaman dapur magma Gunung Slamet termasuk dangkal."Data Dinas ESDM Kabupaten Banyumas menunjukkan kedalaman dapur magma Gunung Slamet tidak lebih dari 5 kilometer atau kurang dari 10 kilometer," ucapnya.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gunung Slamet yang saat ini masih berstatus waspada atau level II dipantau secara visual dan instrumental.
Baca SelengkapnyaGunung Semeru di perbatasan Kabupaten Lumajang dengan Malang, Jawa Timur kembali erupsi pada Kamis (6/6) pagi.
Baca SelengkapnyaWarga diminta waspada terhadap bencana susulan akibat letusan Semeru.
Baca SelengkapnyaGunung Semeru di perbatasan Lumajang dan Malang, Jawa Timur, kembali erupsi, Kamis (25/1) pagi. Gunung itu melontarkan debu vullkanik setinggi 900 meter.
Baca SelengkapnyaGunung Slamet punya karakteristik yang "tenang namun menghanyutkan"
Baca SelengkapnyaGunung Semeru meletus dan melontarkan abu vulkanik setinggi lebih kurang 1.000 meter atau 1 Km di atas puncak.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diminta tidak beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar.
Baca SelengkapnyaDi Kabupaten Banyumas terdapat beberapa desa yang berjarak cukup dekat dengan puncak Gunung Slamet.
Baca SelengkapnyaMenurut Petugas Pos Pengamatan Gunung Lewotobi Laki-laki Herman Yosef S Mboro erupsi pertama terjadi pukul 04:52 WITA.
Baca SelengkapnyaGunung Semeru mengalami dua kali erupsi dalam sehari.
Baca SelengkapnyaTerjadi erupsi Gunung Semeru pada Jumat, 12 April 2024, pukul 03.31 WIB
Baca SelengkapnyaGunung Semeru masih berstatus Siaga atau Level III.
Baca Selengkapnya