H+8, masih banyak daerah Palu terisolir sulitkan pengiriman bantuan
Merdeka.com - Kepala Biro Humas Palang Merah Indonesia (PMI) Pusat, Aulia Arriani, mengatakan masih banyak daerah di Donggala, Sulawesi Tengah, yang terisolir akibat gempa dan tsunami yang terjadi pada (28/9). Salah satunya Kecamatan Banawa.
Menurut Aulia Arriani, terisolirnya daerah tersebut karena sulitnya akses menuju lokasi, lantaran banyak reruntuhan bangunan. Selain itu, tidak ada alat transportasi yang cukup untuk menjangkau Banawa.
"Di situ (Banawa) menurut pantauan teman-teman belum mendapatkan bantuan sehingga kami coba masuk ke sana kemudian distribusi air, kebutuhan terdesak mereka seperti peralatan bayi," kata Aulia Arriani saat mengisi talkshow bertajuk 'Palu Retak' di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (6/10).
-
Mengapa Desa Garoga sulit diakses? Selain itu, akses menuju ke daerah ini juga cukup sulit dan tidak mudah.
-
Di mana lokasi kampung terisolir ini? Sebuah kampung di Kabupaten Grobogan letaknya berada di pedalaman hutan jati. Akses menuju kampung itu terbilang sulit. Pengunjung dengan kendaraan roda dua harus melewati jalan berpasir yang sempit di antara pohon-pohon jati yang membentang sejauh empat kilometer.
-
Bagaimana akses menuju kampung terpencil itu? Akses menuju kampung itu cukup sulit. Pengunjung harus berjalan kaki menyusuri jalan tanah yang terjal dan berbatu.
-
Apa yang menjadi akses menuju kampung terpencil? Akses menuju kampung ini sulit dan hanya bisa dilalui dengan jalan kaki.
-
Apa yang rusak akibat gempa Batang? Gempa itu menyebabkan kerusakan pada sejumlah bangunan.
-
Apa yang membuat kampung itu terbengkalai? Sementara rumah-rumah di sekeliling rumah Bu Wahyuti tampak terbengkalai. Bagian atap hingga dindingnya sudah dipenuhi tumbuhan merambat.
Selain di Donggala, lanjut dia, masih ada beberapa kecamatan di Sigi, Sulawesi Tengah yang masih terisolir. Daerah tersebut adalah Kecamatan Lindu, Kolawi, Kolawi Selatan, dan Titikor.
"Sepertinya masih banyak daerah yang belum tersentuh. Saya dapat informasi juga dari relawan masih ada tujuh daerah terisolir di Palu" sambung dia.
Aulia Arriani memastikan relawan PMI terus membantu menangani korban gempa dan tsunami di Palu, Donggala dan Sigi. Saat ini, sudah ada 426 relawan PMI yang bergerak di lokasi.
"Kita fokus sejak kemarin di distribusi bantuan, setelah sebelumnya kita fokus evakuasi. Seiring dengan itu kita masih assessment untuk darah-darah bagi yang belum dapat bantuan," jelasnya.
Khusus stok darah untuk korban luka berat, Aulia Arriani memastikan masih aman. Dari data yang dikantonginya, sebanyak 100 kantong darah yang disediakan PMI di Sulawesi Tengah.
"Proses donor darah juga terus berjalan karena kita imbau kepada masyarakat lokal untuk mendonorkan darah. Jadi stok darah aman," katanya.
Gempa bermagnitudo 7,4 disusul tsunami menimpa Palu-Donggala, Sulawesi Tengah pada Jumat (28/9). Akibatnya, 1.571 orang meninggal dunia dan 113 orang lainnya hilang.
Sementara korban luka berat sebanyak 2.549 orang. Sampai saat ini, mereka masih menjalani perawatan di rumah sakit.
Data korban tersebut disampaikan Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho pada Jumat (5/10). Tidak tertutup kemungkinan, jumlah korban masih terus bertambah mengingat proses evakuasi sedang berjalan.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Longsor yang menewaskan hampir 700 orang itu juga mengakibatkan lebih dari 1.200 orang kehilangan tempat tinggal.
Baca SelengkapnyaGempa susulan masih terus terjadi di perairan Tuban Utara atau dekat Kepulauan Bawean
Baca SelengkapnyaHanya pesawat kecil yang bisa masuk ke distrik tersebut. Namun bantuan logistik perlu diantar ke kampung-kampung yang terjal.
Baca SelengkapnyaAkses menuju kampung itu cukup sulit. Pengunjung harus berjalan kaki menyusuri jalan tanah yang terjal dan berbatu.
Baca SelengkapnyaKondisi masyarakat setempat masih belum sejahtera karena belum teraliri listrik dengan baik. Kondisi ini diperparah dengan jalan yang berbatu dan berlumpur.
Baca SelengkapnyaAda truk maupun bus yang berhasil melintas. Namun tak sedikit yang kandas.
Baca SelengkapnyaTim SAR Temukan Anak Korban Banjir Bandang di Luwu, Satu Orang Masih Pencarian
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan kondisi jalan kampung yang tidak memadai sehingga jenazah harus ditandu oleh warga untuk dibawa pulang.
Baca SelengkapnyaSebanyak 26 warga Kabupaten Luwu terpaksa jalan kaki 6 jam menuju ke pengungsian setelah desanya terisolasi akibat banjir dan longsor.
Baca SelengkapnyaSeorang ibu-ibu warga di sana menyebutkan bahwa kampung ini sudah ada sejak zaman peperangan.
Baca SelengkapnyaSaat ini, posko banjir telah didirikan di dua lokasi yaitu Rambah dan Kunto Darussalam.
Baca SelengkapnyaBerbagai penyakit itu timbul setelah warga tidur di luar rumah selama beberapa hari terakhir.
Baca Selengkapnya