Hakim Cecar Alasan Nama SYL Disodorkan ke Jokowi, Sahroni Singgung Surya Paloh
Ada 3 nama yang disodorkan NasDem, yakni SYL, Johnny Plate dan Siti Nurbaya
Ada 3 nama yang disodorkan NasDem, yakni SYL, Johnny Plate dan Siti Nurbaya
Hakim Cecar Alasan Nama SYL Disodorkan ke Jokowi, Sahroni Singgung Surya Paloh
Bendahara Umum (Bendum) Partai NasDem, Ahmad Sahroni dicecar oleh majelis hakim terkait Partai NasDem mengajukan nama Syahrul Yasin Limpo (SYL) masuk dalam jajaran kabinet Presiden Joko Widodo alias Jokowi sebagai Menteri Pertanian (Mentan).
Momen tersebut terjadi ketika Sahroni dihadirkan oleh Jaksa sebagai saksi dalam sidang lanjutan gratifikasi dan pemerasan SYL dkk di Pengadilan Negeri (PN) Tipikor, Jakarta Pusat, Rabu (5/6).
Sahroni awalnya menjelaskan penunjukkan SYL langsung dari Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh.
"Pada saat pak presiden Pak Jokowi terpilih tahun 2019 saudara kan salah satu pendukung.. Partai NasDem kan. Kemudian mengusulkan menteri-menteri. Diantaranya dari Partai NasDem salah satunya mengusulkan disodorkan ke Pak Presiden untuk jadi menteri SYL salah satunya dari partai saudara?" tanya hakim ketua Rianto Adam Pontoh di ruang sidang.
"Betul Yang Mulia," jawab Sahroni.
Pada penunjukan, selain SYL, Paloh juga menunjukkan dua kader andalannya masuk ke kabinet Jokowi. Sejatinya, kata Sahroni ada empat nama yang diusulkan, namun hanya tiga saja yang ditunjuk Jokowi.
"Selain SYL ada lagi yang diusulkan? Masih ingat?" tanya Hakim.
"Pak Johnny Plate yang di penjara Yang Mulia," kata Sahroni.
"Johnny Plate ini dan yang lain?" tanya Hakim.
"Bu Siti Nurbaya," ujar Sahroni.
"Hanya tiga nama itu? Atau ada orang lain tapi setelah diseleksi ini yang terbaik?" tanya Hakim.
"Mungkin tadinya ada empat Yang Mulia," saut Sahroni.
Walaupun Sahroni termasuk dalam pengurus inti di NasDem, namun ia tidak memiliki hak untuk bersuara usulan nama menteri. Karena, hal tersebut merupakan hak prerogatif ketua umum partai.
"Kalau untuk menteri langsung ketua umum," ujar Sahroni.
"Oh hak prerogatifnya?" tanya Hakim.
"Bukan kita," kata Sahroni seraya mengamini.