Hakim Sindir Bendum NasDem Sahroni: Masa Saudara Tidak Tahu Ada Uang Masuk Rp800 Juta ke Partai
Terungkap aliran duit korupsi SYL di Kementan masuk ke Partai NasDem sebesar Rp800 juta
Terungkap aliran duit korupsi SYL di Kementan masuk ke Partai NasDem sebesar Rp800 juta
Hakim Sindir Bendum NasDem Sahroni: Masa Saudara Tidak Tahu Ada Uang Masuk Rp800 Juta ke Partai
Bendahara Umum (Bendum) Partai NasDem, Ahmad Sahroni mengaku tidak mengetahui sumber dana Rp800 juta yang ditujukan untuk pendaftaran Calon Legislatif (Caleg) partainya berasal dari Kementerian Pertanian (Kementan).
Pengakuan itu disampaikan saat Sahroni dihadirkan jadi saksi sidang perkara gratifikasi dan pemerasan SYL dkk di Pengadilan Negeri (PN) Tipikor, Jakarta Pusat, Rabu (5/6).
Disebutkan Sahroni, SYL sebelumnya merupakan ketua panitia untuk caleg NasDem tahun 2023 ini. Di lingkungan partai sendiri juga telah menyiapkan anggaran guna pendaftaran Caleg tersebut.
"Anggaran siapa yang menyiapkan anggaran itu?" tanya hakim ketua Rianto Adam Pontoh di ruang sidang.
"Sebenarnya begini Yang Mulia, kalau di proses di kepartaian biasanya di level bawah itu memberikan laporan ke di atasnya," ucap Sahroni.
"Setelahnya, biasanya kalau ada ketua panitia, nanti ada Staff yang dibentuk itu melaporkan kepada ketua panitia. Tidak selalu harus melalui bendahara umum," lanjut dia.
Ketika SYL yang ditunjuk menjadi ketua panitia Caleg NasDem, Joice Triatman yang merupakan Staff Khususnya di Kementan ditunjuk menjadi bendahara kepanitiaan.
Berdasarkan keterangan Joice, kata Hakim, stafsus SYL itu ada aliran uang Rp850 juta. Lalu untuk Rp800 juta diperuntukkan untuk pendaftaran Caleg yang diserahkan di NasDem Tower.
"Itukan kantor DPP Nasdem di situ kan, masuk ke situ tiga kali jumlahnya ini tapi memang yang diserahkan Rp850 juta tapi yang masuk ke Nasdem itu Rp800 juta, sudah diakui oleh yang menerima dan yang menyerahkan itu dan diakui juga oleh Joice bahwa yang Rp50 juta itu dia pakai untuk kegiatan yang lain. Tahu enggak saudara?" tanya Pontoh.
"Tidak tahu Yang Mulia," ucap Sahroni.
Sahroni sendiri mengaku tidak tahu kalau uang Rp800 juta mengalir ke Nasdem digunakan sebagai uang pendaftaran sebab tidak ada laporan yang masuk.
"Sekecil apapun sumbangan itu apalagi masuk ke partai harus tercatat supaya apa, tidak menimbulkan fitnah, apalagi ini Rp800 juta loh masa saudara enggak tahu sebagai bendum. ini sudah diterima dan apakah saudara tau uang Rp800 juta untuk kegiatan bacaleg ini?" tanya Pontoh.
"Tidak tahu Yang Mulia," ucap Sahroni.