Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Hakim Jebak Stafsus SYL, Cecar Pertanyaan soal Uang Patungan Eselon 1 buat Operasional Mentan

Hakim Jebak Stafsus SYL, Cecar Pertanyaan soal Uang Patungan Eselon 1 buat Operasional Mentan

Hakim Jebak Stafsus SYL, Cecar Pertanyaan soal Uang Patungan Eselon 1 buat Operasional Mentan

Cerdiknya Hakim memberikan pertanyaan hingga akhirnya Stafsus SYL terjebak dengan jawabannya

Pengadilan Negeri (PN) Tipikor kembali menggelar sidang gratifikasi dan korupsi mantan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo. Agenda sidang mendengar keterangan saksi.

Salah satunya adalah Wakil Bendahara Umum (Wabendum) Partai NasDem, Joice Triatman yang juga menjabat sebagai Staf Khusus Mentan SYL.



Menariknya, Joice sempat terjebak pertanyaan Hakim Ketua Rianto Adam Pontoh.

Yakni, soal kegiatan 'sharing' alias patungan para pejabat Eselon 1 Kementan guna memenuhi operasional SYL.

Awalnya, hakim menanyakan Joice sebagai pegawai Kementan yang diklaim tiap hari berkantor, apakah mendengar soal sharring atau pengumpulan sejumlah uang dari para eselon 1.



"Apakah saudara pernah enggak mendengar bisik-bisik dari para Eselon 1, staf bagian biro umum mengenai pengumpulan sejumlah uang atau sharing dari para Eselon 1 untuk kepentingan operasional mentan?" tanya Hakim kepada Joice di ruang sidang PN Tipikor, Jakarta Pusat, Senin (27/5).

Kemudian dijawab yakin, Joice mendengar hal tersebut namun sebatas rumor di kalangan pegawai Kementan.

"Kalau mendengar rumor saya mendengar Yang Mulia," jawab Joice.


"Saudara mendengar rumornya?" tanya Hakim.

"Iya Yang Mulia," jawab Joice yakin.


Lantas, Hakim bertanya rumor dari siapakah yang didengar Joice. "Dari siapa?" tanya hakim.

"Dari para staf kalau misalnya kami sedang makan di kantin," jawab Joice.


"Apa yang disampaikan yang saudara tangkap?" tanya hakim.

"Ya kurang lebih seperti yang disampaikan Yang Mulia," jawab Joice.

Kemudian, Joice memperkuat pernyataannya dengan menyebut rumor tersebut hanya ia dengar di kalangan pegawai. Bukan pengakuan atau pernyataan dari Eselon 1 atau 2 atau pihak tertentu.


Lantas, Hakim bertanya lagi, apakah setelah mendengar rumor tersebut, Joice sebagai Stafsus Mentan SYL saat itu mencari kebenarannya.

"Saudara mendengar itu, kan saudara sebagai Stafsus punya kewajiban saudara memberi masukan kepada menteri. Itu kan salah satu tugas saudara. Atau begini deh, sebelum saudara ke menteri, sebagai atassan langsung saudara, apakah saudara pernah enggak bertanya kepada Biro Umum atau salah satu Eselon 1 atau langsung ke Sekjen, karena beliau yang membawahi semuanya," tanya Hakim.


"Tidak Yang Mulia," jawab Joice.

Dari sini, Joice terlihat mulai terjebak dengan jawabannya sendiri. Selanjutnya, hakim mengulangi kembali pertanyaannya.


"Dari yang saudara dengar kan itu jangan-jangan cuma fitnah gitu. Agar lebih jelas apa salahnya saya bertanya, pernah enggak saudara bertanya?" tanya Hakim mengulangi pertanyaannya.

"Tidak pernah Yang Mulia," jawab Joice.

"Tidak pernah? Apakah karena saudara tidak bertanya soal itu, saudara menganggap sharing-sharing itu sudah benar," tanya Hakim menjebak.


Kemudian, Joice berkelit. Ia beralasan tidak berani berasumsi.

"Saya tidak berani berasumsi apapun Yang Mulia," jawab Joice.


"Orang kalau diam berarti menyetujui. Saudara tidak menyetujui kan pasti bertanya untuk meyakinkan bahwa benar asumsi saya. Saudara tidak bertanya kalau begitu," tanya hakim lagi.

"Tidak Yang Mulia."


"Saudara ndak menginformasikan kepada atasan saudara yang membuat SK saudara itu?" kembali hakim menegaskan.

"Tidak Yang Mulia," jawab Joice.

"Kan ini yang dibilang tadi kan, kita tergelincir bukan di batu besar, tapi di batu kerikil kan gitu. Maksudnya yang masih kecil itu saudara informasikan ke Pak Menteri," tegas Hakim.


Kemudian, Joice berkelit tidak bertanya karena segan. Sehingga ia memilih untuk diam dan tidak mencari kebenaran rumor tersebut.

Eselon 1 Kementan 'Dipalak' Stafsus SYL Patungan buat 13.000 Paket Sembako Senilai Rp2 Miliar buat NasDem
Eselon 1 Kementan 'Dipalak' Stafsus SYL Patungan buat 13.000 Paket Sembako Senilai Rp2 Miliar buat NasDem

Perintah itu dari Stafsus SYL ke Kabag Umum Kementan

Baca Selengkapnya
Selain Dituntut 12 Tahun, SYL Dibebankan Biaya Pengganti Rp44 Miliar
Selain Dituntut 12 Tahun, SYL Dibebankan Biaya Pengganti Rp44 Miliar

Jaksa meminta majelis hakim agar Syahrul Yasin Limpo dipidana penjara selama 12 tahun.

Baca Selengkapnya
Stafsus SYL Dicecar soal Aliran Duit ke NasDem
Stafsus SYL Dicecar soal Aliran Duit ke NasDem

Joice dicecar oleh tim hukum SYL mengenai aliran dana dari Kementan ke partai Nasdem sebesar Rp850 juta.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Stafsus Sri Mulyani: Gaji Kepala Otorita IKN Rp172 Juta dan Dana Operasional Rp178 Juta Sudah Dibayarkan
Stafsus Sri Mulyani: Gaji Kepala Otorita IKN Rp172 Juta dan Dana Operasional Rp178 Juta Sudah Dibayarkan

Pembayaran dilakukan secara rapel karena peraturan terbit beberapa waktu setelah pimpinan dan staf OIKN mulai menjalani tugas mereka.

Baca Selengkapnya
Stafsus SYL Bongkar Acara Partai NasDem untuk Caleg Rp850 Juta Pakai Uang Kementan
Stafsus SYL Bongkar Acara Partai NasDem untuk Caleg Rp850 Juta Pakai Uang Kementan

Joice Triatman mengungkapkan bahwa acara yang digagas NasDem menggunakan uang dari Kementan

Baca Selengkapnya
Masa Tugas Satgas TPPU Rp349 Triliun Berakhir, Mahfud MD Ungkap Hasil Kerjanya
Masa Tugas Satgas TPPU Rp349 Triliun Berakhir, Mahfud MD Ungkap Hasil Kerjanya

Mahfud memaparkan hasil kerja satgas selama tahun 2023 lalu.

Baca Selengkapnya
SYL Tunjuk Mantan Jubir KPK Cs Jadi Kuasa Hukum dengan Bayaran Rp800 Juta, dari mana Uangnya?
SYL Tunjuk Mantan Jubir KPK Cs Jadi Kuasa Hukum dengan Bayaran Rp800 Juta, dari mana Uangnya?

Selain SYL, Febri Cs juga sempat menjadi kuasa hukum Kasdi Subagyono dan Muhammad Hatta.

Baca Selengkapnya
Satgas Beberkan Bukti UU Cipta Kerja Berpihak pada UMKM dan Pekerja
Satgas Beberkan Bukti UU Cipta Kerja Berpihak pada UMKM dan Pekerja

Dimas Oky Nugroho, mengatakan, UU Cipta Kerja saat ini sedang dalam tahap perbaikan

Baca Selengkapnya
Hakim Tak Terima Dalih SYL Soal Dijadikan Tersangka karena Firli Bahuri
Hakim Tak Terima Dalih SYL Soal Dijadikan Tersangka karena Firli Bahuri

Hakim tidak menerima dalih Syahrul Yasin Limpo soal dijadikan tersangka karena Firli Bahuri

Baca Selengkapnya