Hampir setahun kebakaran Inul Vizta Manado, proses hukum dikeluhkan
Merdeka.com - Setahun sudah tragedi kebakaran tempat karaoke Inul Vizta di Manado. Sebanyak 12 orang pengunjung meninggal dalam peristiwa 25 Oktober 2015 lalu. Mereka terjebak dalam kobaran api dan asap tebal dalam ruangan. Hingga kini, kasus tersebut terkesan berhenti dan mengundang pertanyaan keluarga korban.
"Sejauh ini kami mempertanyakan proses hukumnya sampai dimana. Kami berharap Polisi dapat menuntaskan kasus ini. Apakah terbakar atau faktor kesengajaan ini harus tuntas," ujar Andre Leonardo Kalalo, kerabat Didi dan Claudia, dua orang korban meninggal, Senin (24/10).
Menurut dia, pada intinya pihak keluarga telah merelakan kepergian orang-orang yang dikasihi mereka. Namun, sampai saat ini mereka terus menunggu kepastian hukum terkait tragedi kebakaran di tempat karaoke dengan brand milik pedangdut papan atas Inul Daratista tersebut.
-
Siapa yang menjadi korban kebakaran? Tragedi kebakaran ini pertama kali ditemukan oleh keponakannya, Nurul Mufid (40). Ia melihat api berkobar di belakang rumah dan langsung mengecek sumbernya, menemukan tumpukan daun dan ranting bambu kering di pekarangan. Namun, saat itu Mufid belum menyadari bahwa pamannya terjebak di tengah api yang berkobar.
-
Siapa korban kebakaran? Atas kejadian itu, mengakibatkan satu orang meninggal dunia atas nama Cornelius Agung Dewabrata (59).
-
Dimana peristiwa kebakaran terjadi? Peristiwa tersebut terjadi di ibu kota Kerajaan K'anwitznal dekat lokasi pemakaman.
-
Dimana kebakaran terjadi? Sebuah bangunan rumah dua tingkat yang berada di Jalan Kebagusan Raya, RT. 004, RW.04, Nomor 5, Kelurahan Kebagusan, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
-
Di mana kebakaran terjadi? Tragedi kebakaran ini pertama kali ditemukan oleh keponakannya, Nurul Mufid (40). Ia melihat api berkobar di belakang rumah dan langsung mengecek sumbernya, menemukan tumpukan daun dan ranting bambu kering di pekarangan.
-
Dimana lokasi kebakaran? Pabrik Mainan Kader adalah pabrik mainan Thailand yang memproduksi boneka mainan dan boneka plastik berlisensi. Mainan-mainan yang diproduksinya ini terutama ditujukan untuk ekspor ke Amerika Serikat dan negara maju lainnya.
Kapolresta Manado Kombes Hisar Siallagan yang dikonfirmasi terkait kasus tersebut, menyatakan jika berkas perkara masih dalam proses penyidikan. Berkas yang dikirim sebelumnya dikembalikan Kejari Manado dengan alasan kekurangan alat bukti.
"Sekarang sedang dalam upaya memenuhi petunjuk JPU untuk dikembalikan kesana. Ini sudah beberapa kali dikirim, tapi kami berupaya berkas akan diterima," ujar Siallagan.
Dikatakannya lagi, terdapat kelalaian dalam penataan gedung dimana tidak terdapat peralatan keselamatan sebagaimana yang ditentukan. Dua orang ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini yaitu DJ sebagai pemilik dan Manager Operasional berinisial FM.
"Untuk kedua tersangka sempat ditahan, namun saat ini ditangguhkan sesuai permohonan. Karena tidak ada upaya melarikan diri, mereka berdua koperatif dan tidak menghilangkan barang bukti," pungkas mantan Kapolres Bolmong itu. Meski demikian, keduanya tetap dijerat dengan Pasal 359 KUHP tentang kelalaian yang menyebabkan korban jiwa.
Lebih jauh, Kapolres mengaku mengerti dengan apa yang dihadapi keluarga. Ia menaruh perhatian dan empati dengan peristiwa yang telah merenggut nyawa 12 orang tersebut dan berjanji akan terus menindaklajuti proses hukumnya. (mdk/ang)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Enam orang pemandu lagu tewas terjebak dalam kobaran api.
Baca SelengkapnyaHasil autopsi ditemukan jelaga di saluran pernapasan korban
Baca SelengkapnyaPasien meninggal dunia di RSUP Prof Ngoerah total 12 orang dan satu pasien meninggal di RSUD Wangaya.
Baca SelengkapnyaSejumlah wanita cantik dan rambut panjang melakukan aksi solidaritas dan kepedulian untuk para korban yang meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaApi dapat dijinakkan oleh petugas sekitar empat jam lebih setelah berkobar sejak pukul 19.30 Wib.
Baca SelengkapnyaKebakaran kemungkinan besar bermula dari dek kendaraan di dalam kapal.
Baca SelengkapnyaApi yang menghanguskan sekitar separuh bangunan Mal Revo di Bekasi diduga berasal dari berasal dari kompor portable di restoran masakan Jepang.
Baca SelengkapnyaBelum diketahui secara pasti penyebab kebakaran. Dugaan sementara akibat korsleting listrik.
Baca SelengkapnyaApi baru bisa dipadamkan setelah delapan jam petugas melakukan pemadaman.
Baca SelengkapnyaUntuk kerugian dan penyebab kebakaran belum diketahui karena masih menunggu hasil dari labfor Polda Bali.
Baca SelengkapnyaKebakaran Pondok Pesantren (ponpes) Al Wasilah Lemo, Polewali Mandar, merenggut korban jiwa. Dua santri meninggal dunia akibat mengalami luka bakar parah.
Baca SelengkapnyaApi diduga berasal dari salah satu restoran yang berada di lantai underground Mal Revo.
Baca Selengkapnya