Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Hari Adat Internasional, Anak-anak di Banyuwangi Kampanyekan Permainan Tradisional

Hari Adat Internasional, Anak-anak di Banyuwangi Kampanyekan Permainan Tradisional Peringatan Hari Adat Internasional di Banyuwangi. ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Puluhan Anak-anak di Lingkungan Papring Kelurahan Kalipuro Kabupaten Banyuwangi turut memeriahkan peringatan Hari Internasional Masyarakat Adat Sedunia (HIMAS) 2020 yang berlangsung serentak pada Minggu (9/8).

Dalam perayaan tersebut, Anak-anak kembali mengkampanyekan keragaman permainan tradisional mulai dari egrang, layang-layang, dakon, gobak sodor, engklek, peteng dudu hingga seni bela diri pencak silat. Selain itu, Anak-anak juga bermain musik tradisional mulai dari angklung, kendang lengkap dengan nyanyian dan seni tari.

Selama bermain, puluhan Anak-anak dengan rentang usia 8 hingga 15 tahun tersebut mengenakan pakaian adat Suku Using Banyuwangi. Aktivitas mereka direkam secara live streaming di media sosial dan aplikasi webinar yang diikuti 2.371 komunitas adat se-Indonesia.

Founder Lembaga Pendidikan Sekolah Adat Kampoeng Baca Taman Rimba (Batara) Banyuwangi, Widie Nurmahmudy mengatakan Anak-anak di lingkungannya sudah aktif melestarikan permainan dan seni tradisional lokal sejak 2015 lalu. Komunitas belajarnya menjadi perwakilan sekolah adat di Jawa.

peringatan hari adat internasional di banyuwangi©2020 Merdeka.com

"Permainan tradisional memang rutin kami lestarikan sejak 2015. Pada peringatan Himas kali ini, kami tidak hanya menyajikan ragam permainan tradisional, tapi juga mengangkat kearifan lokal baru, yakni Anak-anak membaca naskah kuno Lontar Yusuf," kata Widie, Senin (10/8).

Widie mengatakan, permainan tradisional tidak hanya menghibur dan menguatkan interaksi sosial bagi Anak-anak, namun juga mengajarkan banyak hal seperti kejujuran bermain, kerja tim, kecerdikan, kolaborasi, tolong menolong.

"Selama bermain bersama setiap pekannya, Anak-anak saya minta tidak membawa gawai, dan mereka sepakat," ujarnya.

Lebih dari itu, konsep belajar yang menyenangkan dengan menawarkan terlebih dahulu materi teori hingga praktik di alam lengkap dengan aktivitas permainan tradisional ternyata sangat berpengaruh terhadap perkembangan anak.

Dari pengamatannya, Anak-anak dikenal sebagai pionir di sekolah formalnya masing-masing dalam segala hal, mulai dari kegiatan ekstrakurikuler maupun belajar di dalam kelas.

peringatan hari adat internasional di banyuwangi©2020 Merdeka.com

"Hasilnya ada beberapa institusi yang langsung menawarkan beasiswa setelah melihat potensi anak. Ini jadi motivasi, meski kami tinggal di pinggir hutan tapi kegiatan belajar di Kampoeng Batara membuat semangat Anak-anak belajar di sekolah formal ternyata semakin baik," ujarnya.

Sementara itu, Sekjen Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Rukka Sombolinggi mengatakan terdapat 2.371 komunitas anggota AMAN yang turut menggelar beragam kegiatan untuk peringatan HIMAS 2020. Ribuan komunitas adat tersebut menggelar beragam kegiatan kearifan lokal mulai dari memasak kuliner Nusantara, aksi penanaman pohon, ritual adat, gerakan berkebun, hingga seruan konservasi lingkungan.

"Banyak hal yang dilakukan oleh masyarakat adat yang ada di seluruh penjuru Nusantara dengan cara mereka masing-masing dan sangat beragam. Bahkan lokasi penyelenggaraannya pun unik, beragam dan menarik," kata Rukka.

Perayaan di tengah pandemi Corona (Covid-19), kata Rukka digelar sesuai aturan protokol Covid-19. Seperti membatasi kunjungan tamu dan jaga jarak. Persiapan dan koordinasi juga dilakukan secara online.

"Semuanya dilakukan secara baik dengan tetap mengikuti protokol kesehatan yang ada tentunya. Karena bentuk perayaan yang dilakukan tahun ini cukup berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, perayaan kali ini sangat menarik. Karena semua komunikasi perayaan dilakukan secara online," jelasnya.

Lebih lanjut, perayaan HIMAS juga digelar untuk kembali menyerukan harapan agar RUU Masyarakat Adat dan Kedaulatan Pangan segera disahkan.

"Video ucapan perayaan HIMAS 2020 dan desakan pengesahan RUU Masyarakat Adat banyak sekali yang masuk dan terus mengalir. Partisipasi kelompok-kelompok masyarakat di luar dari masyarakat adat sangat antusias," ujarnya. (mdk/hhw)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Hari Anak Nasional, Ribuan Anak Banyuwangi Memengan Aneka Permainan Tradisional
Hari Anak Nasional, Ribuan Anak Banyuwangi Memengan Aneka Permainan Tradisional

Ribuan anak bermain bersama di Taman Blambangan dalam tajuk Festival Permainan Tradisional

Baca Selengkapnya
Kurangi Gadget, Pemkab Banyuwangi Ajak Anak Bermain Permainan Tradisional
Kurangi Gadget, Pemkab Banyuwangi Ajak Anak Bermain Permainan Tradisional

Ratusan anak-anak terlihat ceria saat memainkan berbagai permainan tradisional seperti egrang bambu, terompah, egrang batok, gobak sodor, dan lainnya.

Baca Selengkapnya
Lewat Festival Gending Using, Banyuwangi Perkuat Seni Budaya
Lewat Festival Gending Using, Banyuwangi Perkuat Seni Budaya

Ratusan anak muda antusias mengikuti kompetisi menyanyikan gending (lagu) daerah.

Baca Selengkapnya
Uniknya Permainan Babalonan Sarung Khas Sunda, Jadi Cara Orang Tua Ajarkan Anak Salat
Uniknya Permainan Babalonan Sarung Khas Sunda, Jadi Cara Orang Tua Ajarkan Anak Salat

Permainan babalonan sarung jadi media mengenalkan ibadah yang menyenangkan kepada anak

Baca Selengkapnya
Serunya Pertunjukan Angklung Caruk Banyuwangi, Lomba Curi Perhatian Tampilkan Lagu dan Tarian Meriah
Serunya Pertunjukan Angklung Caruk Banyuwangi, Lomba Curi Perhatian Tampilkan Lagu dan Tarian Meriah

Salah satu seni pertunjukan paling meriah di Banyuwangi.

Baca Selengkapnya
Festival Gending Using Banyuwangi Lahirkan Bintang Baru
Festival Gending Using Banyuwangi Lahirkan Bintang Baru

Setiap tahunnya, ratusan anak muda antusias mengikuti event ini. Mereka antusias menyanyikan lagu daerah Using.

Baca Selengkapnya
Uniknya Tradisi Khitan di Salawu Tasikmalaya, Warga Keliling Kampung Sambil Menabuh Angklung
Uniknya Tradisi Khitan di Salawu Tasikmalaya, Warga Keliling Kampung Sambil Menabuh Angklung

Tradisi khitanan ini unik, karena diiringi warga dengan keliling kampung sembari menabuh angklung.

Baca Selengkapnya
Mengenal Permainan Tradisional Jujungkungan di Kampung Cengkuk Sukabumi, Main Bola Pakai Egrang yang Seru dan Menantang
Mengenal Permainan Tradisional Jujungkungan di Kampung Cengkuk Sukabumi, Main Bola Pakai Egrang yang Seru dan Menantang

Tak pakai sepatu, anak-anak di Kampung Cengkuk bermain bola dengan egrang bambu.

Baca Selengkapnya
Warga di Bogor Gelar Pawai Dongdang, Bentuk Syukur Nikmat Kemerdekaan
Warga di Bogor Gelar Pawai Dongdang, Bentuk Syukur Nikmat Kemerdekaan

Pawai Dongdang dimeriahkan arak-arakan hasil bumi dan makanan yang dihias dalam beraneka bentuk dengan diiringi suara kendang, angklung dan pukulan lesung.

Baca Selengkapnya
Jaga Warisan Leluhur, Olahraga Tradisional Masuk Kurikulum Sekolah di Indramayu
Jaga Warisan Leluhur, Olahraga Tradisional Masuk Kurikulum Sekolah di Indramayu

Pemkab Indramayu memiliki cara untuk menjaga warisan leluhur, yakni dengan memasukkan olahraga tradisional ke kurikulum sekolah.

Baca Selengkapnya
Penghuni Kos Bagikan Keseruan Anak-Anak Main Kesenian Reak, Jadi Normal Day di Bandung Timur
Penghuni Kos Bagikan Keseruan Anak-Anak Main Kesenian Reak, Jadi Normal Day di Bandung Timur

Seorang warganet mengabadikan keseruan itu dari jendela kamar kosnya.

Baca Selengkapnya
Sensasi Dibangunkan Sahur Pakai Musik Patrol Banyuwangi, Kesenian Daerah yang Tetap Eksis di Tengah Modernisasi
Sensasi Dibangunkan Sahur Pakai Musik Patrol Banyuwangi, Kesenian Daerah yang Tetap Eksis di Tengah Modernisasi

Masyarakat akan dihibur dengan gending banyuwangen sebelum mendengar ajakan untuk bangun sahur

Baca Selengkapnya