Hari Ini, Capim KPK Jalani Tahapan Tes Tertulis
tes tertulis diselenggarakan di Pusdiklat Kemensetneg, Cipete, Jakarta Selatan, Rabu (31/7)
Panitia seleksi (Pansel) Calon Pimpinan (Capim) dan Dewan Pengawas (Dewas) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melanjutkan tahap tes selanjutnya setalah sebanyak Sebagaimana diketahui, sebanyak 236 Capim dan 146 untuk Dewas.
Untuk tes tertulis diselenggarakan di Pusdiklat Kemensetneg, Cipete, Jakarta Selatan, Rabu (31/7).
Berdasarkan pantauan, lokasi tes tertulis dijaga ketat oleh aparat gabungan TNI-Polri, terlihat mereka tengah berjibaku untuk mengatur arus lalu lintas sambil mengarahkan kendaraan para peserta capim untuk masuk ke dalam.
Satu persatu para peserta mulai berdatangan dan dikumpulkan terlebih dahulu dalam suatu tenda halaman Pusdiklat. Seperti, Wakil Ketua KPK, Nurul Ghufron dan Johanis Tanak. Deputi Pencegahan dan Monitoring, Pahala Nainggolan, Deputi Bidang Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat KPK, Wawan Wardiana.
Turut hadir juga mantan Menteri ESDM Sudirman Said. Lalu Mantan politikus PDIP, Johan Budi dia juga merupakan salah satu orang veteran di KPK yang ingin berkiprah lagi.
Ada Komisioner Kompolnas, Poengky Indarti juga rupanya jadi salah satu peserta tes administrasi dan ikut dalam tes tertulis.
Lanjut dari instansi Kejaksaan Agung (Kejagung), hanya baru terlihat Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung, Harli Siregar dan Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Bali, Ketut Sumedana.
Sementara dalam instansi Polri telah hadir Sestama Lemhanas Komjen Panca Putra, Kapolda Kalteng Irjen Djoko Poerwanto, bahkan Mantan Dirtipidkor Bareskrim Irjen (purn) Ike Edwin.
Untuk tahap tes tertulis, Pansel menyiapkan dua sesi. Pada sesi pertama akan dilaksanakan untuk Capim KPK hingga siang hari, setelahnya dilanjutkan.
Ketua Pansel Capim KPK Muhammad Yusuf Ateh mengatakan memastikan akan mencari calon pimpinan KPK yang memiliki integritas tinggi, khususnya dalam pemberantasan korupsi.
"Tentu kita akan cari pimpinan KPK, yang pertama, tentu punya integritas tinggi dan sebagainya. Nanti masih akan dirumuskan kembali dengan mendengar masukan-masukan dari publik," kata Yusuf.