Hari terakhir kampanye, massa PDIP dan PPP Bentrok di Ngabean
Merdeka.com - Hari terakhir kampanye di Yogyakarta berakhir bentrok, Sabtu (5/4). Massa PDIP yang sedang berkonvoi seusai kampanye berpapasan dengan massa PPP di Ngabean, Ngapilan, Yogyakarta. Bentrok semula dipicu dengan isu perusakan alat peraga kampanye milik PPP.
Massa PDIP yang saat melewati daerah Ngabean, membuat massa PPP menduga pelakunya adalah massa PDIP. Saat itu langsung terjadi aksi saling lempar batu antar kedua kelompok.
Menurut keterangan kader PDIP Kota Yogyakarta, Chang Wendriyatno kondisi semakin memanas ketika ada isu kader PDIP yang meninggal saat bentrok. Meski demikian dia memastikan tidak ada kader PDIP yang meninggal.
-
Bagaimana bentrokan itu berakhir? Kondisi tersebut bisa diurai setelah beberapa jam kemudian.
-
Apa yang terjadi pada saat masa tenang Pemilu 2024? Masa tenang dari 11 s.d. 13 Februari 2024.
-
Siapa yang menang di DI Yogyakarta? DI Yogyakarta- Anies-Cak Imin: 496.280 - Prabowo-Gibran: 1.269.265- Ganjar-Mahfud: 741.220
-
Kenapa TNI dan Polri di Jateng menjaga netralitas selama pemilu? Mereka diharapkan tidak memberikan komentar apapun terkait calon presiden yang berkompetisi pada pemilu tahun ini.
-
Siapa saja yang selamat? Basarnas Makassar mencatat 11 orang selamat, dua meninggal dunia, dan 24 lainnya masih dalam pencarian.
-
Dimana bentrokan antara PDIP dan PPP terjadi? bentrokan antara Laskar PDIP dengan Gerakan Pemuda Ka'bah (GPK) PPP pecah di kawasan Muntilan, Magelang, Jawa Tengah pada Minggu (15/10) sore hari tadi.
"Tidak ada yang meninggal, ini yang menebar isu adalah orang-orang yang tidak bertanggungjawab," kata Chang, Sabtu (5/4).
Hal tersebut juga ditegaskan oleh Kapolresta Kota Yogya, AKBP Slamet Santoso bahwa tidak ada korban dalam peristiwa tersebut.
"Tidak ada korban jiwa," pungkasnya.
Saat massa memanas, pihak kepolisian langsung meredam aksi saling lempar antar kedua kelompok tersebut. Hingga saat ini kondisi di Ngabean masih tegang.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kapolda menegaskan kerusuhan tersebut merupakan masalah komunikasi antara dua organisasi massa tersebut tidak ada kaitan dengan dua parpol.
Baca SelengkapnyaKabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Stefanus Satake Bayu Setiono, menuturkan peristiwa bermula dari gesekan di Batikan Pabelan
Baca SelengkapnyaPendukung paslon Paris Yasir-Islam Iskandar dan paslon Muh Sarif-Moch Noer Alim Qalby sama-sama merasa mendapatkan suara terbanyak di hitung cepat.
Baca SelengkapnyaAkibat kejadian tersebut terdapat kerugian enam unit sepeda motor yang dibakar massa, sedangkan korban jiwa dikabarkan nihil.
Baca SelengkapnyaPada kesempatan itu, suasana keakraban terlihat ketika kedua bakal calon bupati turut serta dalam acara bernyanyi dan berjoget bersama.
Baca SelengkapnyaMeski ada peristiwa itu, prosesi pencoblosan pilkada Solok Selatan berjalan kondusif.
Baca SelengkapnyaMereka membakar lima wadah kemenyan dan melakukan aksi bisu.
Baca SelengkapnyaPeristiwa tersebut terjadi saat kegiatan Deklarasi Kampanye Damai yang digelar oleh KPUD Provinsi Jawa Tengah, Selasa (24/9).
Baca SelengkapnyaPadahal, terlihat dalam video Andika telah menyodorkan tangannya tanda ingin berjabat tangan.
Baca SelengkapnyaPKB menyoroti tewasnya saksi dari pasangan Calon Bupati Slamet Junaidi-Achmad Mahfudz (Jimat Sakteh), Jimmy Sugito Putra yang tewas dikeroyok
Baca SelengkapnyaSatake melanjutkan saat ini polisi telah mengendalikan kedua massa. Akibat kejadian tersebut 6 motor dibakar massa.
Baca SelengkapnyaTNI memastikan sikap profesional kepada seluruh prajurit demi menjaga netralitas selama Pemilu 2024.
Baca Selengkapnya